Tahun 1970-an ketika China masih terisolasi dari dunia luar, China memutuskan untuk mengikuti nomor ice skating dengan mendidik seorang anak bernama Yoew Bin untuk meluncur.
China mulai melatih atlit-atlit ice skatingnya. Dengan berbekal beberapa koran impor dan pelatih yang kurang berpengalaman, mereka berlatih.
Pada pertandingan tingakt dunia pertamanya, kedua atlit ini berangkat sendiri. Pelatihnya tidak ikut karena keterbatasan dana. Dengan bermodal nekad dan hanya bisa berbahasa Mandarin, mereka bermain sangat buruk dan berulang kali jatuh. Mereka berulang kali jadi bahan tertawaan. Yoew Bin meninggalkan arena dengan kecewa, tapi tidak dengan putus asa.
Tiga puluh tahun kemudian ia menjadi pelatih dan mulai mencetak atlit-atlit muda untuk mengikuti kejuaraan tahap internasional.
Shen dan Zhao adalah andalan dari Bin. Mereka dipersiapkan untuk mengikuti turnamen tingkat dunia yang akan diadakan tahun 2006.
Tapi 2 tahun yang lalu peseluncur prianya mengalami kecelakaan dan harus dioperasi otot di kakinya. Banyak orang meragukan kalau dia akan kembali berseluncur setelah menjalani operasi.
Dengan kaki terbalut ia tetap latihan.
Keduanya berlatih sangat keras. Dan dengan memakai sepatu yang sesuai dengan kakinya yang sehabis operasi . . .
. . . mereka mengikuti Olimpiade 2006.
Dan hari Senin malam itu mereka mendapatkan perunggu.
Atlit andalan Yeow lainnya adalah Zhang Hao dan Zhang Dan. Mereka mempunyai kelebihan dalam lompatan mereka.
Mereka memutuskan untuk melakukan satu gerakan yang akan mengukir sejarah sepanjang Olimpiade: suatu gerakan yang unik. Hari Senin malam itu, Hao melempar Dan untuk sebuah manuver yang cantik.
Naas, pendaratan yang salah dan ia terjatuh, melukai lututnya.
Dia bahkan sulit untuk berdiri lagi di atas es yang licin.
Dia dibantu bangun dan diperiksa oleh pelatihnya, Yeow Bin. Setelah beberapa menit, mereka memutuskan untuk tampil kembali dan menyelesaikan sampai tuntas.
Kali ini mereka lebih berhati-hati dalam setiap gerakannya.
Permainan mereka diselesaikan dengan cantik. Dan mereka akhirnya memenangkan medali perak. Kebanyakan dari atlit akan mundur karena kejadian yang memalukan ini dan kejatuhan yang sakit ini.
Dan kemudian adaTotmiyanina dan Marinin, pasangan dari Rusia.
Setahun lalu, mereka baru saja mengalami kecelakaan ketika peseluncur pria mengangkat yang wanita dan sepatu peseluncur pria tersangkut.
Akibatnya, tersandung dan Marinin jatuh dan kepalanya menghantam es hingga pingsan.
Ia dirawat di rumah sakit beberapa hari. Ia mengalami depresi dan kehilangan kepercayaan dirinya. Kebanyakan peseluncur sudah pasti akan berhenti setelah kejadian semacam ini.
Tapi toh mereka tetap meluncur dan mengangkat dan melompat.
Dan Senin malam itu mereka memenangkan emas.
Ketiga pasang juara ini sudah melewati kesakitan, pengorbanan dan perjuangan yang keras.
Ada sebuah pepatah China berkata:
Pohon kesuksesan yang tumbuh kuat dan tinggi berawal dari benih kegagalan dan kebangkitan.
So, berapa di antara kita yang bangun lagi ketika kita jatuh? Dan berapa dari kita yang mundur ketika kita ditertawakan atau diremehkan? Dan berapa dari kita yang terus mencoba sampai kita berhasil? Akhirnya, berapa dari kita yang menjadi seorang juara sejati (atau bahkan lebih dari pemenang)?
China mulai melatih atlit-atlit ice skatingnya. Dengan berbekal beberapa koran impor dan pelatih yang kurang berpengalaman, mereka berlatih.
Pada pertandingan tingakt dunia pertamanya, kedua atlit ini berangkat sendiri. Pelatihnya tidak ikut karena keterbatasan dana. Dengan bermodal nekad dan hanya bisa berbahasa Mandarin, mereka bermain sangat buruk dan berulang kali jatuh. Mereka berulang kali jadi bahan tertawaan. Yoew Bin meninggalkan arena dengan kecewa, tapi tidak dengan putus asa.
Tiga puluh tahun kemudian ia menjadi pelatih dan mulai mencetak atlit-atlit muda untuk mengikuti kejuaraan tahap internasional.
Shen dan Zhao adalah andalan dari Bin. Mereka dipersiapkan untuk mengikuti turnamen tingkat dunia yang akan diadakan tahun 2006.
Tapi 2 tahun yang lalu peseluncur prianya mengalami kecelakaan dan harus dioperasi otot di kakinya. Banyak orang meragukan kalau dia akan kembali berseluncur setelah menjalani operasi.
Dengan kaki terbalut ia tetap latihan.
Keduanya berlatih sangat keras. Dan dengan memakai sepatu yang sesuai dengan kakinya yang sehabis operasi . . .
. . . mereka mengikuti Olimpiade 2006.
Dan hari Senin malam itu mereka mendapatkan perunggu.
Atlit andalan Yeow lainnya adalah Zhang Hao dan Zhang Dan. Mereka mempunyai kelebihan dalam lompatan mereka.
Mereka memutuskan untuk melakukan satu gerakan yang akan mengukir sejarah sepanjang Olimpiade: suatu gerakan yang unik. Hari Senin malam itu, Hao melempar Dan untuk sebuah manuver yang cantik.
Naas, pendaratan yang salah dan ia terjatuh, melukai lututnya.
Dia bahkan sulit untuk berdiri lagi di atas es yang licin.
Dia dibantu bangun dan diperiksa oleh pelatihnya, Yeow Bin. Setelah beberapa menit, mereka memutuskan untuk tampil kembali dan menyelesaikan sampai tuntas.
Kali ini mereka lebih berhati-hati dalam setiap gerakannya.
Permainan mereka diselesaikan dengan cantik. Dan mereka akhirnya memenangkan medali perak. Kebanyakan dari atlit akan mundur karena kejadian yang memalukan ini dan kejatuhan yang sakit ini.
Dan kemudian adaTotmiyanina dan Marinin, pasangan dari Rusia.
Setahun lalu, mereka baru saja mengalami kecelakaan ketika peseluncur pria mengangkat yang wanita dan sepatu peseluncur pria tersangkut.
Akibatnya, tersandung dan Marinin jatuh dan kepalanya menghantam es hingga pingsan.
Ia dirawat di rumah sakit beberapa hari. Ia mengalami depresi dan kehilangan kepercayaan dirinya. Kebanyakan peseluncur sudah pasti akan berhenti setelah kejadian semacam ini.
Tapi toh mereka tetap meluncur dan mengangkat dan melompat.
Dan Senin malam itu mereka memenangkan emas.
Ketiga pasang juara ini sudah melewati kesakitan, pengorbanan dan perjuangan yang keras.
Ada sebuah pepatah China berkata:
Pohon kesuksesan yang tumbuh kuat dan tinggi berawal dari benih kegagalan dan kebangkitan.
So, berapa di antara kita yang bangun lagi ketika kita jatuh? Dan berapa dari kita yang mundur ketika kita ditertawakan atau diremehkan? Dan berapa dari kita yang terus mencoba sampai kita berhasil? Akhirnya, berapa dari kita yang menjadi seorang juara sejati (atau bahkan lebih dari pemenang)?
3 komentar:
Bagus James!!
Luar biasa. Aku benar2 terinspirasi sama seperti nama blog ini, Jesus Inspire :)
Keep blogging and blessings us!
Love in Christ,
Patsy
patzzie.multiply.com
Thank you sistah!!
Gimana kabar Aussie? Gimana juga sakitmu? Apa sudah baikan? Kapan balek ke Indo lagi nih?
Posting Komentar