Tampilkan postingan dengan label sahabat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sahabat. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Oktober 2009

Arti Persahabatan


Sahabat adalah seseorang yang mengerti dirimu dan menerimamu apa adanya.

Sahabat adalah seseorang yang mau berkorban untukmu dan mau memberikan apa yang terbaik yang ada padanya.

Markus 2:1-12 adalah contoh yang Alkitab katakan tentang persahabatan. Dalam perikop ini dikisahkan ada seorang lumpuh yang digotong oleh keempat sahabatnya yang sehat. Karena keadaan di rumah itu sudah penuh sesak oleh orang-orang, kelima orang itu tidak bisa masuk lewat pintu utama. Lewat pintu belakang juga tidak bisa.
Pikir punya pikir akhirnya mereka naik ke atap, membongkar atap dan menurunkan orang lumpuh itu dari atap tepat di hadapan Tuhan Yesus. Akhirnya Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh itu.

Biasanya Yesus selalu menyembuhkan dilihat dari iman orang yang sakit itu apakah ia sungguh-sungguh mempercayai Yesus adalah putra Allah atau tidak. Tapi di kasus ini unik. Mengapa? Karena di ayat 5 dikatakan, Yesus melihat iman mereka. Yap! Yesus melihat iman dari sahabat-sahabat si sakit.

Yesus melihat kesungguhan dan pengorbanan dari para sahabat-sahabat si sakit. Bisa saja saat melihat ramainya orang yang mendatangi Yesus dan mereka tidak masuk, mereka bisa saja langsung pulang. Mereka mungkin saja tidak mau repot-repot hanya untuk kesembuhan si sakit. Mungkin saja atap yang mereka naiki adalah terbuat dari seng di siang hari bolong yang panasnya bisa dipakai menggoreng telur. Mungkin saja rumah itu tinggi sekali sehingga terlalu beresiko untuk naik ke atasnya. Mereka bisa saja malas berkorban dan langsung pulang.

Tapi dikisahkan di Alkitab, mereka tetap melakukannya. Mereka naik ke atas, membongkarnya dan menurunkan si sakit. Mereka kreatif. Dan mereka mau berkorban. Mereka menyayangi sahabat mereka (si sakit) dan benar-benar berharap agar Tuhan Yesus mau menyembuhkannya. Mereka mau memberikan yang terbaik untuk kesembuhan sahabat mereka. Mereka tidak egois.

Oleh karena itu dikatakan Yesus melihat iman mereka dan bukan si sakit. Yesus melihat kesungguhan mereka. Yesus melihat pengorbanan mereka, kekreatifan mereka dan usaha-usaha mereka. Dan Yesus merasakan kasih di antara persahabatan mereka. Oleh karena itulah Yesus mau menyembuhkan si sakit.

Sobat JINS, jaman sekarang di dunia yang serba sulit ini, nilai-nilai persahabatan sudah memudar. Pertemanan yang ada pun didasari uang atau kebutuhan satu sama lainnya. Kebutuhan bisnis, saling menguntungkan bahkan ada juga jemaat gereja yang melakukan persahabatan palsu hanya untuk menjaring jiwa dan mengajaknya ke gereja. Nilai-nilai persahabatan sudah memudar.

Maka benarlah ada pepatah yang mengatakan: Mencari seorang sahabat bagaikan mencari permata di sebuah lumbung jerami yang besar. Sulit ditemukan, tapi begitu berharga ketika ditemukan. Seorang sahabat lebih erat daripada keluarga bahkan saudara kandung sekalipun. Ada orang yang mempunyai banyak teman tetapi tidak mempunyai sahabat sama sekali. Teman dan sahabat adalah berbeda. Dengan sahabat kita bisa berbagi tanpa takut rahasia kita terbongkar karena sahabat tidak pernah menusuk dari belakang.

Sobat JINS, sebelum kita mencari sahabat, ada baiknya kita menjadi sahabat bagi orang lain dulu. Bertemanlah dengan tulus. Jangan mengharapkan apa-apa darinya. Pinjamkanlah telingamu dan pundakmu baginya bila ia sedang bersedih. Turut bergembiralah bersamanya ketika ia sedang gembira. Jangan iri, jangan cemburu, karena persahabatan sejati didasari oleh kasih (1 Korintus 13:13).

Rabu, 02 September 2009

Kawan Lama


Saya sungguh terkesan!

Itulah komentarku pertama-tama pada perlakuan Alex padaku malam hari ini. Alex merupakan teman lama saya sejak saya di SMP dan kini setelah sekian puluh tahun tidak bersua, ia mengajakku makan malam bersama istrinya.

Alex telah memesan sebuah meja untuk empat orang di sebuah restoran ternama di Jakarta. Malam itu saya datang bersama istri saya. Sengaja anak saya titipkan ke suster karena ini merupakan pertemuan orang dewasa.

Kangen, rindu masa-masa sekolah dulu, saya ingin tahu seperti apa Alex sekarang. Konon katanya istrinya sangat cantik. Karirnya di bidang pertambangan melesat pesat dan ia menjadi orang paling kaya di kampung halamannya. Saya jadi ingin tahu seperti apa sahabatku di SMP dulu.

Malam itu kami datang ke restoran mewah yang dimaksud. Kami makan malam, bercanda, melepas rindu satu sama lain, bernostalgia dan kami menikmati waktu kami. Saya dan istri saya baru berpamitan saat waktu menginjak tengah malam. Kami pulang dengan hati gembira dan bahagia.

Ya, kami menikmati waktu-waktu perbincangan kami dengan Alex. Kami terkesan. Tapi bukan hanya itu alasannya kenapa sayas suka Alex.

Alex memberikan kepada kami lebih dari makanan yang mewah di restoran, lebih dari gurauan-gurauan dan nostalgia. Ia memberikan kami KESAN.

Sungguh saya terkesan bagaimana ia menjadi seorang manusia yang luar biasa dari semua tindakannya. Bahasa tubuhnya membuatku kagum! Bagaimana tidak, ketika kami baru saja menghampiri mejanya, ia berdiri dan menyambut kami sambil mengulurkan tangan untuk berjabat. Kemudian ia juga menarik kursi dan mempersilahkan istri saya untuk duduk. Setelah itu, ia mematikan telepon genggamnya sambil tersenyum.

Ketika kutanya mengapa ia mematikan telepon genggamnya, ia menjawab dengan penuh senyum, "Ini yang biasa kulakukan kalau bikin janji dengan siapa saja. Aku sudah mengatur waktu ini khusus untuk kalian dan aku tidak ingin ada orang lain yang mengganggu, Mereka bisa menunggu pada jam yang lain. Lagipula aku bukan dokter dan tidak sedang dalam keadaan darurat," dan ia mengakhiri perkataannya dengan tawa yang lepas.

Wow.. pikir saya. Sebuah penghormatan yang luar biasa!! Alex kini seorang dewan direksi di sebuah perusahaan pertambangan tapi ia masih begitu respek dengan saya dan istri saya yang masih berstatus "karyawan biasa" ini! Siapakah saya?!? Bila dibandingankan dengan kekayaan dan jabatan Alex saat ini, saya bukan siapa-siapa?! Saya tidak layak menerima penghormatan ini.

Ketika makan malam selesai, saya berbisik di telinga Alex bertanya, "Mengapa kamu melakukan semua ini?"

Dia melihat ke wajahku sebentar lalu tersenyum, "Karena kamu adalah sahabatku."

Seorang sahabat yang baik bukanlah seorang yang memandang harta, kekayaan, materi, jabatan, kedudukan dan siapa sahabat kita. Seorang sahabat adalah seseorang yang mampu memberikan penghormatan kepada orang lain. Seorang sahabat jujur kepada sahabatnya, tulus memberikan segala sesuatu dan tidak mengharapkan balasan.

Dari sikap Alex, saya mengerti perasaan sebagai seorang sahabat yang benar-benar tulus. Sudahkah saya menjadi sahabat yang tulus kepada orang lain? Sudahkah Anda?

Kamis, 06 Agustus 2009

Mengapa Formasi Burung Terbang Angka "V"?

Kalau kita tinggal di negara 4 musim, maka saat musim gugur, akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf “V”. Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah mengapa rombongan angsa terbang dengan formasi bentuk huruf “V”?

Fakta (1) :
Kepakan sayap angsa di depan, memberi “daya dukung” bagi angsa dibelakangnya. Angsa di belakang tidak perlu susah-payah menembus ‘airwall’ di depannya. Hasilnya, seluruh kawanan angsa dapat menempuh jarakterbang 71 % lebih Jauh dari pada kalau setiap angsa harus terbang sendiri-sendiri.
Pelajaran (1) :
Bila arah dan tujuan kita sama, dan kita mau saling berbagi dalam persekutuan, maka pencapaian tujuan kita akan menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Mampukah kita untuk saling dorong dan saling dukung satu sama lain dalam pencapaian tujuan bersama ? Sudah seharusnya ! Karena angsa saja bisa !

Ibrani 10 : 25 berkata, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." Karena dalam sebuah persekutuan doa, kita akan mengalami "daya dukung" dari teman-teman seperjuangan kita. Dalam sebuah persekutuan yang sehat, kita akan mampu terbang lebih jauh ketimbang kita sendirian.

Fakta (2) :
Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan angsa di depannya.
Pelajaran (2) :
Kalau kita memiliki cukup logika umum, kita akan tetap berada dalam persekutuan bersama partner lain dan pengelolanya. Kita membuka diri untuk menerima dan memberi bantuan dari dan kepada partner lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama dalam perserikatan yang akan menjadi milik kita bersama.

Manusia pada hakikatnya tidak bisa berjalan sendiri. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh orang lain. Tidak baik jika manusia hanya berjalan sendiri. Butuh sebuah komunitas yang saling menopang dan menguatkan.

Fakta (3) :
Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.
Pelajaran (3) :
Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Kita yakin potensi semua partner. Tapi, manusia saling bergantung satu sama lain dalam pengetahuan, keterampilan, kemauan, kapasitas, karunia lain yang unik, serta talenta atau sumber daya lainnya.

Seorang pemimpin juga manusia. Seorang manusia tidak ada yang sempurna. Ada kalanya ia jatuh juga. Dan sebagai orang yang terpimpin, hendaknya kita memberikan support dan semangat kepada pemimpin kita untuk bangkit. Seorang terpimpin yang baik selalu siap bila ia ditunjuk menjadi pemimpin sewaktu-waktu.

Fakta (4) :
Angsa-angsa yang terbang dalam formasi mengeluarkan suara riuh-rendah dari belakang memberi semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.
Pelajaran (4) :
Kita harus memastikan bahwa ucapan kita akan memberi dukungan kekuatan, bukan melemahkan. Semua partner dalam perserikatan akan saling memperkuat, sehingga hasil yang dicapai akan menjadi lebih besar. Dukungan dalam satu kesatuan hati dilandasi nilai-nilai luhur adalah kualitas suara dan ucapan partner yang diharapkan bersama oleh semua partner dalam perserikatan.

Perkataan positif, semangat dan "yel-yel" bisa memberikan dampak positif yang luar biasa. Tim bisa menjadi lebih hidup, lebih bersemangat dan menjadi lebih berkualitas. Biasakan diri mengucapkan kata-kata positif, ucapan pemberi semangat dan hindari berkeluh kesah atas semua kemalangan yang dialami.

Fakta (5) :
Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat terbang lagi, tidak sampai mati. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.
Pelajaran (5) :
Kalau saja kita berperasaan seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama partner yang berada dalam kesulitan, seperti ketika segalanya baik, dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat bangkit kembali.

Pengkhotbah 4 : 10 berkata, "Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!" Di sini ditekankan sekali lagi bahwa pentingnya kita hidup dengan orang-orang yang seiman dan sepadan. Karena tipe orang seperti itulah yang akan membawa kita keluar dari jurang keterpurukan dan penyesalan. Sebaliknya, orang yang mempunyai kerohanian yang tidak sehat justru akan membuatmu semakin putus asa.

Siapa bilang hanya manusia saja yang tidak bisa hidup sendiri? Ternyata hewan juga! Dan apabila hewan saja membiasakan diri dalam kerumunan yang sehat, mengapa kita tidak?

Senin, 06 Juli 2009

Andy

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

"Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?" "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, "Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan. Jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih, Bapa Pendeta." "Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah´pulang sekolah?" "Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan .. sahabatku."

Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya didepan´altar berbicara sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan! Aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya. Lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa, paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah. Tolong Bantu mereka supaya bisa sekolah lagi, tolong Tuhan! Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu, Tuhan. Engkau mau lihat lukaku? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa Engkau tahu yang ini khan ......?? Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami. Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita ... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku. Hei .. ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya. Ooops aku harus pergi sekarang."

Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu, "Bapa Pendeta....Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun. Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan .. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Mereka sedang berlutut, ketika Andy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'

"Kurang ajar kamu bocah! Tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa??!!! Keluar.!!!"
Andy begitu terkejut, "Dimana Bapa Pendeta Agaton? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya. Dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ...."

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah ..kamu akan mendapatkannya !!!"

Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai menyeberang ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar dan Andy tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tak bernyawa.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya, "Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malang ini? Apakah anda mengenalnya ?"

Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan berkata, "Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran... Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy.

"Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal?" "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy terisak. "Apa katanya ?" Ayah Andy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy darinya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu.

"Apa yang dia katakan?" "Dia berkata kepada puteraku.." Ujar sang Ayah "Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."

Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis karena bahagia. Aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku. Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa Pendeta. Siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal."

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa. kecuali dengan Tuhan."

Jumat, 05 Juni 2009

Pelukan yang Menyelamatkan

Ada sebuah kisah mengenai sepasang anak kembar yang baru dilahirkan. Salah satu dari bayi tersebut dilahirkan dengan satu kondisi jantung yang serius dan tidak memungkinkan untuk hidup. Hari-hari berlalu dan kondisi bayi tersebut semakin kritis, bahkan para Dokter sudah tidak dapat bertindak apa-apa lagi, bayi itu hampir mati.

Suatu saat seorang perawat yang bekerja di rumah sakit itu melihat si bayi sedang kritis tersebut dalam sebuah inkubator, tiba-tiba muncul ide dibenaknya untuk memasukan saudara kembar bayi tersebut kedalam inkubator itu untuk menemani bayi yang kritis tersebut. Walaupun sempat dilarang Dokter karena melanggar aturan rumah sakit, akhirnya ide perawat tersebut dilaksanakan. Saudara bayi kembar tersebut ditaruh berdampingan dalam inkubator yang sama, dengan posisi sama seperti saat meeka masih dalam kandungan.

Dan entah bagaimana, bayi yang sehat itu dapat menjangkau dan menaruh lengannya disekeliling saudaranya yang sakit itu. Dan tak lama kemudian, bayi yang sakit tersebut pelan-pelan jantungnya mulai stabil dan sembuh, tekanan darahnya menjadi normal, suhu badannya pelan-pelan normal. Sedikit demi sedikit bayi tersebut membaik. Hingga kini mereka berdua telah menjadi anak-anak yang sehat sempurna.

Saat ini seseorang entah dimana mungkin membutuhkan pelukan dan kasih dari Anda, mereka membutuhkan jamahan dari Anda. Anda mungkin tidak menyadarinya, tapi ada kesembuhan dalam tangan-tangan dan suara Anda. Tuhan ingin memakai Anda untuk mendatangkan harapan, kesembuhan, kasih, dan kemenangan kepada orang-orang kemanapun Anda pergi. Jika Anda mau berani mengalihkan pikiran Anda dari masalah-masalah Anda. Mengalihkan pikiran dari kebutuhan-kebutuhan Anda, dan berusaha menjadi berkat bagi orang lain, Tuhan akan melakukan lebih banyak lagi bagi Anda dibanding yang Anda bahkan dapat minta atau pikirkan.

Diambil dari Buku “Your best life Now” by Joel Osteen

Senin, 06 April 2009

Rent A Friend

Ada sebuah pengalaman artikel dari negeri Belanda.

Di Belanda kita bisa menyewa apa saja, mulai dari mobil s/d Oma, bahkan bagi penyanyi atau bintang film yang belum laku, bisa kita menyewa fans yang akan khusus bertepuk tangan dan mengelu-elu Anda, atau Rent a Call, untuk mendapatkan telepon, karena walaupun Anda memiliki HP - mobile telepon tetapi kenyataannya tidak pernah ada yang mau nelpon.

Di dalam dunia yang penuh hingar bingar dan hiruk pikuk ini kenyataannya banyak sekali orang merasa kesepian, sehingga timbul gagasan peluang bisnis untuk menyewakan seorang kawan. Dimana ada orang membuka perusahaan Rent a friend. Dengan tarif US$ 20,00 per jam Anda bisa mendapatkan seorang kawan yang mau mendengarkan Anda ataupun menghibur Anda pada saat Anda merasa kesepian.
Pasti Anda akan berfikir masa untuk mendapatkan seorang sahabat saja kita harus bayar? Believe it or not but that is true. kita mempunyai banyak sekali kawan dan sahabat, apabila kita bergelimang dalam uang! Tetapi dimana kita jatuh mereka menjauhi diri kita, se-akan2 kita ini penderita penyakit AIDS yang menular yang tidak boleh di dekati lagi.

Tanyalah di dalam lubuk hati kita masing2, apakah kadang2 kita tidak menyewakan diri kita sendiri kepada orang yang membutuhkan seorang kawan, dimana kita hanya mau datang kalau ada maunya atau butuhnya saja, dimana kita hanya mau menghubungi per telefon kalau kita membutuhkan bantuannya, tetapi di-hari2 lainnya SORRY NO TIME!

Tanya saja pada diri kita masing2 apakah kita tidak merasa bahagia apabila ada orang yang mau mengirimkan email khusus untuk diri kita pribadi, apakah kita tidak bahagia kalau kita mendapatkan telpon dari seorang kawan maupun kenalan lama kita? Hiburan sinetron TV yang bisa kita lihat selama 24 jam sehari dari berbagai macam channel ternyata tidak bisa mengisi kekosongan hati maupun perasaan kesepian kita. JINS menghadapi komputer kadang2 ber-jam2 sehari, tetapi kenyataan pahit yang harus saya terima, komputer tidak mempunyai perasaan dimana kita bisa berbagi rasa suka maupun duka.

Banyak orang mempunyai pikiran bahwa kebanyakan orang tidak bisa mengerti maupun menerima dirinya atau menilai bahwa banyak orang tidak mau mendengar keluhannya, tetapi apakah tidak lebih baik kalau kita berusaha untuk mengerti orang lain daripada mereka mengerti kita? Apakah tidak lebih baik kalau kita menyediakan waktu untuk mendengar keluhan orang lain daripada kita sendiri yang selalu mengeluh?

Seandainya Anda mendapatkan uang tiap hari sebesar US $ 86.400 yang harus di habiskan tiap hari dengan tanpa sisa satu cent pun juga, karena sisa uang yang tak terpakai akan di delete sehingga tidak bisa ditabung ataupun dibawa ke hari esok. Pasti Anda akan manfaatkan uang itu sebaik mungkin. Kalau tidak bisa kita pakai sendiri semuanya, pasti kita akan berikan untuk amal ataupun orang yang membutuhkannya. Wah ini sih hanya khayalannya JINS aja, mana mungkin sih ada orang yang mau memberikan uang sebanyak itu untuk di hambur2kan tiap hari!

ADA! Tetapi bukan dalam bentuk US $ melainkan dalam bentuk waktu - TIME. Tiap hari kita mendapatkan 86.400 detik yang bisa kita gunakan dan manfaatkan, waktu yang tidak di manfaatkan akan hilang sia2 begitu saja karena tidak akan ada yang bisa dibawa ataupun ditabung untuk hari esok. Disamping itu Anda pun tidak akan bisa mendapatkan lebih daripada waktu yang telah dijatahkan untuk Anda per hari. It allow no overdraft.

Waktu tiap hari berjalan terus, tidak ada kekuasaan di dunia ini yang akan bisa menyetop jalannya waktu ataupun memutar balikannya. Waktu yang diberikan harus digunakan untuk hidup hari ini dan saat ini juga, tidak untuk hari esok, maka dari itu gunakanlah waktu ini sebaik mungkin entah untuk memelihara kesehatan, mendapatkan kebahagiaan ataupun sukses di dalam kehidupan Anda. Berikanlah makna di dalam kehidupan Anda bukan hanya untuk diri Anda sendiri saja melainkan juga untuk membahagiakan sesama manusia di dalam lingkungan kehidupan Anda. Berikanlah waktu Anda dengan digabung oleh rasa kasih!

Untuk mengetahui nilainya waktu SATU TAHUN tanyakanlah kepada mahasiswa yang tidak lulus ujian.
Untuk mengetahui nilainya waktu SATU BULAN tanyakanlah kepada Ibu yang melahirkan bayi secara premature.
Untuk mengetahui nilainya waktu SATU MINGGU tanyalah kepada redaksi dan editor dari majalah minggguan.
Untuk mengetahui nilainya waktu SATU JAM tanyakanlah kepada seorang kekasih yang sedang menunggu kedatangan pacarnya.
Untuk mengetahui nilai waktu SATU MENIT tanyakanlah kepada orang yang keterlambatan naik kereta api.
Untuk mengetahui nilai waktu SATU DETIK tanyakanlah kepada seorang yang barusan
saja mengalami musibah karena kelalaian dalam sedetik saja.

Yesterday is history, tommorow is mistery, today is a gift! That’s why it’s
called the present!

Seorang sahabat sama seperti satu permata yang tak ternilai harganya.
Seorang kawan bisa membuat kita ceria, membuat kita terhibur. Mereka meminjamkan kupingnya kepada kita pada saat kita membutuhkannya. Mereka bersedia membuka hati maupun perasaannya untuk berbagi suka dan duka dengan kita pada saat kita membutuhkannya.

Maka dari itu janganlah buang waktu yang Anda miliki, janganlah sia2akan waktu yang sedemikian berharganya. Bagikanlah sebagian dari waktu yang Anda miliki untuk seorang kawan. Pasti waktu yang Anda berikan tsb akan berbalik kembali seperti juga satu lingkaran walaupun terkadang kita tidak tahu dari mana dan dari siapa datangnya.

Jumat, 27 Maret 2009

I found that....

Matius 18:21-22
"...Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."

Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengampuni orang lain tujuh puluh kali tujuh kali. Artinya kita harus senantiasa mengampuni orang lain karena Bapa sendiri juga mengampuni kita bolak-balik.

Tapi... Sometimes I found that Jesus' word is too hard to do.

Tidak mudah mengampuni orang lain itu. Apalagi bila orang itu sudah menyakiti kita sampai ke tahap kepahitan tanpa suatu penyelesaian. Sakit hati itu sudah meradang dan menjadi makin parah. Kita sepertinya mustahil mengampuni orang itu. Bahkan orang itu seolah ingin berbaikan dengan kita, tetapi kita sudah terlanjur sakit. Susah mengampuninya.

Amsal 18:19
"Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri."

Ketika saya membaca ayat ini di kitab Amsal, sungguh ayat ini gue banget! Betul! Beberapa waktu lalu saya ditinggalkan oleh sahabat yang kuanggap seperti saudaraku. Tanpa alasan yang jelas, ia seolah menjadi orang lain. Ia tidak menyapaku, mengajakku bicara, menolak ajakanku, memalingkan muka dariku, bahkan mungkin menjelek-jelekkanku di belakangku. Dan semuanya ini sungguh ia lakukan tanpa suatu kejelasan!!

Parahnya lagi ketika ditanyai orang lain, ia selalu senyam-senyum sambil menjawab kalau ia tidak ada masalah denganku. Bahkan ia menganggapku seperti anak kecil karena tidak mengajaknya bicara (padahal dia sendiri yang seperti anak kecil... huh).

Perlakuan tidak-menganggap-keberadaanku sudah dilakukannya selama hampir setahun. Parahnya lagi, mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus bertemu dengannya setiap hari (jadi tidak bisa menghindar. Kebayang betapa menyebalkan semua ini?) Dan setiap bertemu denganku, entah kenapa dia selalu nampak sok sibuk, dan (tentu saja) tidak menganggap keberadaanku (emangnya aku hantu?)

Mungkin sobat JINS saat ini bertanya-tanya apakah saya berusaha mencari perdamaian dengannya? Jawabnya, tentu saja iya!!

Pernah sekali saya menawarkan diri untuk membantunya dalam suatu pekerjaan. Eh, dia malah menolak dan kemudian meminta orang lain untuk membantunya. Berkali-kali kuajak bicara, ia selalu mengacuhkan. Kuajak untuk keluar makan, ia jawabnya selalu alasan sibuk ini itu. Lama kelamaan malas juga berdamai dengannya.

(Sekali lagi kutegaskan, dulu ia adalah seorang sahabatku yang kuanggap seperti saudara tapi kini tanpa alasan yang jelas ia berlaku demikian padaku.)

Oke, ia sudah tidak menganggapku lagi. So, buat apa saya berusaha mati-matian mendapatkan kembali sahabatku yang sudah mati? Dan saat itu saya juga berusaha melupakannya dan bertindak sama seperti ia: tidak menghiraukan keberadaannya.

Dan kemarin malam, ada satu kejadian yang mengejutkan. Orang itu (saya sebut "orang itu" karena memang dia bukan teman saya lagi) tiba-tiba menawarkan diri untuk membantuku pada saat saya sedang tidak perlu bantuan! Dan kelihatan jelas sekali kalau ia sedang mencari perdamaian denganku.

Tapi maaf, hatiku sudah terlanjur disakiti hingga meradang. Saya tidak bisa mengampuninya begitu saja. Itu tidak cukup. Dan secara spontan, kedua ayat ini langsung keluar di kepalaku, kedua ayat yang sangat berlawanan ini.

Sahabat yang dikhianati lebih sulit ditembus daripada benteng yang kokoh.

Ampuni sahabatmu sekali lagi. Beri ia kesempatan sekali lagi.

Dan sekali lagi saya menemukan bahwa kadang-kadang ajaran Yesus sangat sulit untuk diterapkan...

Selasa, 16 Desember 2008

For My Best Friends

Cinta dimulai dengan sebuah senyum, bertumbuh dengan sebuah kecupan dan berakhir dengan air mata.

Jangan menangisi seseorang yang tidak akan menangisimu.

Sahabat sejati sulit dicari, lebih sulit lagi untuk ditinggalkan dan mustahil untuk dilupakan.

Kamu hanya bisa pergi sejauh kamu memaksa.

Tindakan berbicara lebih keras dibandingkan kata-kata.

Hal paling menyakitkan adalah melihat seseorang yang kamu cintai mencintai orang lain.

Jangan biarkan masa lalu menghalangi langkahmu. Kamu akan ketinggalan hal-hal indah di depan.

Hidup itu singkat. Jangan lewatkan hal-hal di sekelilingmu. Kamu akan merindukannya.

Sahabat sejati seperti daun semanggi berdaun empat. Sulit ditemukan dan akan beruntung jika mendapatkannya.

Bila kamu berpikir kalau dunia tidak ada artinya bagimu, pikirkan lagi. Mungkin yang kamu maksudkan adalah dunianya seseorang yang lain.

Ketika menyakitkan untuk menoleh ke belakang, terlalu takut untuk menatap ke depan, lihatlah di sisimu. Sahabatmu akan selalu ada di sana.

Persahabatan sejati tidak akan pernah berakhir.

Teman itu sejati.

Sahabat bagai bintang. Mereka tidak selalu kelihatan, tetapi kamu tahu mereka ada di sana.

Janganlah cemberut. Kamu bisa membuat seseorang menyukaimu hanya dengan sebuah senyum.

Apa yang akan kamu lakukan apabila orang yang bisa membuatmu berhenti menangis juga adalah orang yang membuatmu menangis?

Tidak ada manusia yang sempurna hingga kamu mencintai mereka apa adanya.

Segala sesuatu akan berakhir dengan baik. Bila akhirnya tidak baik, percayalah itu bukan akhir dari segalanya.

Mungkin saat ini ada seseorang yang sedang memikirkanmu dan berharap dirimu ada di sisi mereka. Itulah persahabatan sejati. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Perselisihan dan kemarahan akan datang dan pergi, tetapi persahabatan sejati tidak akan memudar. Untuk setiap detik yang kamu habiskan untuk kemarahan, kamu membuang satu menit kebahagiaanmu.

Hargailah temanmu, cintai mereka, maafkan mereka dan jagalah persahabatanmu tetap sehat di dalam Tuhan.

PS: for my bro, Nathan, God loves you and so do I. GBU

Minggu, 14 Desember 2008

10 Reasons Why...

10 alasan mengapa aku telat masuk kerja hari ini:
1. Aku terlambat bangun karena kemarin bergadang menonton bola.
2. Aku sakit perut dan tidak bisa menemukan koran pagi.
3. Aku keasyikan membaca koran pagi.
4. Aku memang bangun pagi, lalu aku tertidur lagi. Eh... keterusan.
5. Macet.
6. Aku tidak mendapatkan angkot.
7. Sepeda motorku mogok lagi.
8. Hujan deras, bos!
9. Aku harus mengantarkan anak ke sekolah dulu.
10. Aku ada perlu, jadi aku harus mampir dulu sebelum ke kantor.

10 alasan mengapa aku tidak mencapai target bulan ini:
1. Target terlalu tinggi.
2. Susah mencari nasabah.
3. Cuaca buruk, sehingga tidak bisa bekerja.
4. Aku bekerja di bawah tekanan.
5. Banyak calon nasabah menolak.
6. Aku banyak urusan dan pekerjaan lain.
7. Atasanku suka menindasku.
8. Aku sedang malas sekarang.
9. Aku sibuk pelayanan.
10. Aku sudah punya pacar sekarang dan waktuku untuk dia.

10 alasan mengapa aku tak menyukai temanku yang satu itu:
1. Dia cerewet.
2. Dia orangnya suka menjelek-jelekkan orang lain.
3. Dia orangnya suka menumpang.
4. Dia tidak sehobi denganku.
5. Dia suka menindasku.
6. Dia pinjam uang padaku dan belum mengembalikan sepeser pun.

7. Dia suka menyindirku.
8. Dia tidak mendengarkan kata-kataku.
9. Dia selalu mengacuhkanku.
10. Dia menusukku dari belakang.

See? 30 alasan ini kuketik dengan begitu mudah tanpa perlu berpikir panjang. Begitu mudahnya untuk mencari-cari alasan. Begitu sepelenya untuk mencari kejelekan-kejelekan orang lain. Begitu mudah mengkritik sesuatu. Begitu gampangnya berpikiran NEGATIF terhadap seseorang.

Coba sekarang sobat JINS pikirkan:
10 alasan mengapa datang di kantor lebih awal;
10 alasan mengapa Anda dipromosikan;
10 alasan mengapa Anda mau mengampuni teman kita yang satu itu.

Bandingkan waktu Anda memikirkan jawaban-jawaban itu. Di sela-sela Anda pasti membuka satu "celah" kecil yang memberikan komentar negatif terhadap diri Anda atau teman Anda atau atasan Anda.

Memang sulit untuk berpikir POSITIF. Berpikir positif adalah kebiasaan, bukan karena orang itu mempunyai sesuatu yang positif untuk dipuji. Jadi, daripada kita berpikir yang macam-macam yang membuka celah bagi Iblis untuk menanamkan keminderan, kebencian dan kejengkelan.

Sekarang,
10 alasan mengapa aku masuk kerja lebih awal hari ini:
1. Aku cinta pekerjaanku.
2. Aku bangun lebih pagi hari ini.
3. Urusanku lebih cepat selesai hari ini.
4. Aku fokus ke bidangku saat ini.
5. Semangatku sedang terbakar.
6. Aku berpikir seperti seorang manager. Dan seorang manager harus memberikan contoh yang baik.
7. Perusahaanku membutuhkanku.
8. Karyawan lain membutuhkanku.
9. Sistem relasi perusahaan membutuhkanku.
10. Aku ingin memberi lebih lagi untuk perusahaanku.

10 alasan aku suka temanku yang satu itu:
1. Dia perhatian.
2. Dia rajin dan ulet.
3. Dia pintar bermain musik.
4. Dia pintar melawak.
5. Dia sabar.
6. Dia selalu membelikanku makan siang ketika dompetku ketinggalan.
7. Wajahnya seperti Spongebob.
8. Dia yang mengajariku cinta Tuhan.
9. Dia suka membantuku.
10. Dia cantik/ganteng.

Jadi, mulai hari ini terapkan pikiran POSITIF akan setiap hal yang Anda lihat dan temui hari ini. Berhentilah mencari-cari alasan dan mencari-cari kesalahan orang lain.

Rabu, 03 Desember 2008

Panggung Sandiwara

Masih ingat dengan lirik lagu Nike Ardilla "Dunia ini... panggung sandiwara yang harus kita mainkan." Well, topik ini masih sangat mengusikku. Setelah beberapa hari yang lalu saya menulis "Topeng", kini saya ingin memperdalam lagi dengan tulisan ini.

Mengutip dari blog seorang teman yang menuliskan tentang "Topeng" juga, saya sangat terinspirasi oleh tulisannya. Tapi kini "panggung sandiwara" yang saya tuliskan di sini agak berbeda dengan persepsi om Udin.

Lalu, tentang apa panggung sandiwara di sini?

OK, bayangkan Anda pernah mempunyai seorang sahabat (bisa pacar, bisa sahabat. Tapi yang di sini saya ambil contoh sahabat). Dengannya, Anda bisa dekkkeeeeeettttt sekali. Anda bercerita banyak ke dia. Mulai dari keluarga, teman, sampai ke permasalahan Anda. Anda bahkan sudah berbagi rahasia pribadi diri Anda dengannya. Anda percaya dengannya. Anda begitu menghargainya. Anda sangat menghormatinya seolah Anda tidak pernah bersahabat begitu dekat sebelumnya dengan orang lain.

Begitu pula dengannya. Dia juga sering mengatakan kepada Anda, "Kamulah sahabatku." Dan juga dia sudah membawa Anda lebih mengenal ke dalam kehidupan pribadinya. Dia sering meminta saran Anda dan sering menelepon Anda.

Paling tidak untuk sekian waktu dia membantu Anda. (Topengnya KEREN SEKALI!!! Wajah aslinya saja sampai tidak kelihatan!)

Tapi kemudian, seolah tidak ada angin tidak ada petir, tiba-tiba saja hujan (halah...). Maksudnya tiba-tiba saja dia meninggalkan Anda, menjauhi Anda, tidak menyapa Anda lagi, begitu sombong, begitu dingin. Ketika Anda berpapasan dengannya, seolah dia tidak melihat. Ketika Anda menyapanya, dia cuma tersenyum kecut. Ketika Anda berusaha menanyakan "Ada apa di antara kita?" atau "Aku salah apa?", dia hanya menjawab, "Tidak apa-apa" atau "Kamu koq kek anak kecil aja" dan menjawab seolah tidak ada apa-apa di antara kalian.

Kemudian Anda mulai instropeksi dan bertanya-tanya, sebenarnya Anda salah apa. Anda mulai melihat ke dalam diri Anda dan mulai menelaah satu per satu latar belakang yang mungkin menghalangi persahabatan kalian. Dan Anda menemukan sesuatu. Satu jawaban yang cukup memuaskan diri Anda.

Dia sudah tidak ada kepentingan lagi denganmu. Manisnya dah habis. Sisa sepahnya saja. Mana bisa dimakan lagi? Ya apa boleh buat, buang aja deh...

Hey, man!! Saya adalah salah satu dari sekian milyar manusia yang sangat sangat sangat menjunjung tinggi namanya PERSAHABATAN itu! Saya sangat sangat sangat menghargai seorang sahabat (sejenis maupun lawan jenis) dan saya akan memberikannya yang terbaik. Dan saya akan sangat marah dan kecewa kalau ada oknum-oknum yang memanfaatkan ajang yang namanya "PERSAHABATAN" hanya untuk "disedot manisnya" saja.

Memang dunia ini panggung sandiwara! Semua dari kita adalah pemerannya. Ada protagonis ada antagonis. Ada yg tulus ada yang palsu. Mau "manis"nya seseorang? Gampang, tinggal tepe-tepe aja (tepe itu tebar pesona, red). Begitu orang itu terjerat, sedotttt... Manisnya hilang, di-lepeh (bahasa Indonesianya: dibuang) saja! Apa yang manusia lihat kan cuma 'topeng'.

Inilah yang kurasakan ketika saya menulis "Topeng" dan "Panggung Sandiwara" ini. Saya belajar untuk menanggalkan topeng saya dan menunjukkan wajah asliku. Cuma saya juga harus siap dengan wajah teman-temanku yang mungkin akan menanggalkan topengnya. Nggak boleh kabur ya... Hehe..

Sobat JINS, ingat-ingatlah hal ini. Pakai topeng, sah-sah saja. Banyak teman, dapat promosi dan sebagainya. Toh manusia melihat topeng dan rupa. Cuma ingat satu hal. Tuhan melihat hati. Ia bahkan tidak terpengaruh sama sekali dengan segala macam topeng yang kita kenakan.

Dunia ini panggung sandiwara, yang harus kita mainkan. Ada peran wajar, ada peran berpura-pura... Tapi tak peduli di pentas manapun Anda main, pastikan sutradaranya Yesus ya. Peace!!

Senin, 01 Desember 2008

Waktu

Jack baru saja mendapatkan pelajaran berharga. Ia membuka sebuah kotak keemasan dan ia mendapati di dalamnya sesuatu yang sangat berharga juga secarik kertas yang sangat berkesan.


Waktu kecil ia tinggal bersama ibunya di sebuah kota kecil. Ia bertetangga dengan seorang duda yang istrinya sudah meninggal. Duda itu tidak mempunyai anak dan hanya tinggal sendiri.


Pria malang itu melihat Jack bertumbuh dari seorang anak-anak, sampai kencan pertamanya, lulus dari kuliah, bekerja dan menikah. Jack adalah seorang pekerja keras yang gila kerja. Ia bahkan tidak ada waktu untuk putrinya dan istrinya. Setelah ia menikah, ia dan keluarganya tidak lagi tinggal di sebelah rumah pria tua itu. Mereka pindah.


Suatu hari Jack mendapat telepon dari ibunya, "Ingat Pak Belser? Ia meninggal dunia hari Selasa lalu. Pemakamannya hari Kamis pagi." Kenangan masa kecilnya berseliweran dalam dirinya. Ia mengenang kembali masa-masa kecilnya dengan Pak Belser.


"Halo?" suara ibunya membangunkannya.


"Iya bu, aku akan ke sana hari Rabu," kata Jack "tapi kupikir Pak Belser sudah lupa tentang diriku."


"Oh tidak, Jack," kata ibunya, "Pak Belser selalu ingat padamu. Ia ingat akan hari-hari di mana kamu main-main di balik pagar rumahnya dan hari ketika kamu duduk di pangkuannya ketika istrinya meninggal."


"Beliau orang pertama yang mengajariku ilmu pertukangan. Tanpa beliau, aku tidak akan mungkin terjun ke usaha ini." kata Jack.


Sesibuk-sibuknya Jack, ia kemudian mengatur ulang jadwalnya di hari Rabu dan Kamis. Ia menghargai Pak Belser seperti ayahnya sendiri dan ia sangat ingin ada di sana ketika pemakamannya.


Hari Rabu malam ia tiba di kampung halamannya. Ia dan ibunya kemudian berjalan ke rumah Pak Belser untuk terakhir kalinya. Di beranda, ia mengintip ke dalam rumah Pak Belser. Terbesit banyak kenangan tentang masa kecilnya. Sofa yang sering ia duduk, meja makan di mana ia pernah memecahkan piring, telepon di sudut ruangan dan hey...


Jack terdiam sejenak.


"Kotak emas di ujung meja itu hilang!" seru Jack.


Ibunya bingung. Segera Jack menjelaskan tentang kotak emas di ujung meja itu. Ukurannya tak lebih dari satu jengkal orang dewasa dan bercat emas di luarnya. "Pak Belser selalu mengatakan itu miliknya paling berharga dan akan diberikan kepada seseorang yang layak menerimanya. Tapi setiap kali aku menanyakan isinya, ia selalu menjawab 'Pokoknya berharga deh'."


Dan sekarang kotak emas itu sudah tidak ada lagi. Dugaan Jack, mungkin diambil oleh seorang keluarga jauhnya.


Dua minggu kemudian setelah pemakaman, seorang kurir mengantarkan sebuah paket untuk Jack. Nama Jack tertulis di atas paket itu dengan tulisan yang sangat sulit dibaca. Jack membuka paket itu... Di dalamnya ada sebuah kotak emas (persis seperti kotak emas Pak Belser yang hilang itu) dan sepucuk surat.


Jack membaca surat itu, "Setelah kepergianku, tolong sampaikan kotak ini kepada Jack Bennet. Ini adalah harta paling berharga yang kumiliki." Sebuah kunci ada dalam amplop itu, kunci untuk membuka kotak itu. Hatinya bergetar, tanpa sadar ia menangis terharu, Jack perlahan membuka kotak itu. Di dalamnya dia menemukan sebuah jam saku yang indah yang terbuat dari emas. Dengan perlahan Jack membuka jam itu.


Di dalamnya terukir kata-kata yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya, "Terima kasih, Jack, untuk waktumu. Ini saya berikan jam untukmu, sesuatu yang paling berharga bagiku. Harold Belser."


"Yang ia hargai dariku adalah... waktuku." serunya perlahan.


Ia menggenggam jam itu beberapa saat. Kemudian ia menelepon sekertarisnya dan membatalkan semua janjinya untuk dua hari ke depan. "Mengapa?" tanya Janet, sekertarisnya.

"Aku ingin menghabiskan waktu untuk keluargaku," kata Jack, "dan Janet, terima kasih untuk waktumu."


Sobat JINS, di dunia ini ada dua hal yang tidak bisa ditarik kembali: itu adalah perkataan dan waktu. Waktu yang sudah lewat tidak akan bisa dikembalikan lagi. Waktu tidak bisa dipaksa mundur, tidak bisa diperlambat dan juga tidak bisa dipercepat. Waktu akan terus bergerak maju dengan kecepatan konstan. Kita tidak akan bisa kembali ke masa kanak-kanak. Kita tidak bisa mengulang satu peristiwa yang sama di waktu itu.


Sobat JINS, sudahkah Anda memberi waktu pada diri Anda dan sesama Anda? Sudahkah orang lain menghargai waktu yang telah Anda korbankan kepada mereka?


Di sini JINS punya cerita. Beberapa waktu lalu saya sedang mengalami pergumulan yang luar biasa. Dan saat itu saya sedang dalam kondisi depresi dan bingung. Saya butuh teman saat itu, benar-benar butuh! Dan ketika saya menelepon salah seorang sahabat saya, ia mengatakan kalau ia sibuk dan tidak punya waktu untuk saya. Wah, kebayang donk rasanya seperti apa. Ia hanya berkata, "Saya sibuk. Lagi kumpul sama teman-teman (emang saya bukan temannya?). Sori yah".


Dalam sekian detik saya marah terhadap sahabatku itu. Selalu begitu, sibuk ini dan itu. Padahal saat itu saya cuma butuh teman bicara. Seolah dia adalah orang penting yang tidak bisa diganggu di tengah pekerjaannya.


Untunglah malam itu saya "diselamatkan" oleh seorang sahabat saya yang lain yang punya waktu untukku. Padahal sahabat saya yang lain itu tidak kalah sibuknya dengan temanku itu. Dan ada satu slogannya sangat menginspirasiku, "Sesibuk-sibuknya aku, selalu ada waktu buatmu bro." Wooooowww....

Wow... Thanks bro untuk waktumu!! Meskipun cuman sebentar, tapi bagiku kamulah berkat yang luar biasa hari itu. Kalau aku orang tua itu, kamulah yang akan kuberikan "kotak emasku".


(Special thanks for Beldwin for his time... Value your time!)

Jumat, 05 September 2008

Perpisahan

Tuhan yang memberikan, Tuhan juga yang akan mengambilnya suatu hari nanti. Mungkin itulah yang terjadi padaku.

Sejak kecil saya dibesarkan oleh ibu saya. Ayah saya bekerja di luar kota yang jauh. Saya tiga bersaudara, mempunyai seorang kakak perempuan dan adik perempuan. Tidak ada laki-laki di rumah kecuali saya sendiri. Sejak kecil saya tinggal bersama ibu, kakak dan adik perempuan saya, bahkan kedua ekor anjing di rumah kami juga betina. Sebenarnya saya punya dua orang kakak laki-laki, tetapi keduanya sudah meninggal ketika usia mereka masih muda.

Sebagai seorang anak lelaku, sejak kecil saya ingin sekali mempunyai seorang koko (sebutan untuk kakak laki-laki dalam bahasa Cina), seorang kakak yang bisa mendengarkan ceritaku, bermain bersamaku, bisa berbagi denganku. Kalau saya sedang ada masalah dengan "cinta monyet" saya, ia bisa membantuku dan memberi masukan-masukan. Saya ingin mempunyai seorang kakak yang bisa mengarahkanku, membimbingku sekaligus menjadi temanku.

Saya memang tak pernah memintanya pada Tuhan. Tapi Tuhan tahu isi hatiku. Tahun 2006 silam, saya (entah bagaimana caranya) saya dekat dengan seorang teman saya. Waktu itu saya baru saja putus dengan pacar saya. Tak lama kemudian ia putus juga dengan pacarnya. Mungkin merasa senasib, kami pun berteman dekat. Di sisi lain, kami juga sama-sama sedang mempersiapkan diri untuk sebuah kontes. Wah, jadi semakin sering bertemu.

Saya juga tidak tahu, sejak kapan saya menganggapnya sebagai seorang koko bagiku. Orangnya benar-benar seperti figur seorang kakak yang saya rindukan selama ini. Setiap saya ada masalah, ia selalu menjadi seseorang yang selalu mendengarkan keluh kesahku. Ketika saya sedang mengalami musibah, ia yang menolongku. Bahkan seringkali saya ngambek seperti seorang adik yang marah kepada kakaknya, ia selalu yang mengajak berdamai duluan. Sungguh, di hadapannya saya baru menyadari betapa saya seperti seorang anak kecil yang tidak dewasa.

Sahabatku (yang juga kokoku) tampak begitu dewasa. Kadang-kadang saya begitu iri dengan apa yang dipunyainya. Segala kepeduliannya, kebaikannya, benar-benar tidak seperti apa yang selama ini saya alami dengan teman-teman saya yang lain. Sungguh saya menemukan figur seorang kakak yang sebenarnya di dalamnya.

Dalam hatiku saya berpikir, selama dua puluh tiga tahun saya hidup, saya belum pernah merasakan seorang kakak, dan kini saya puya satu! Siapa lagi kalau bukan Tuhan yang memberi?

Ia juga yang mengajakku untuk mengenal Tuhan lebih dekat. Ia yang mengajariku berdoa, untuk taat kepada Yesus. Ia memberikan secercah pengharapan di saat saya sedang sumpek-sumpeknya dengan masalah. Orangnya juga punya sebuah bisnis sendiri. Pelayanan menjadi pemusik di gereja. Wah, pokoknya kokoku yang satu itu hebat banget deh!

Namun tampaknya ada seseorang yang tidak suka dengan kedekatan kami dan Tuhan. Ialah Iblis. Ia mulai memanfaatkan kelemahan-kelemahanku untuk masuk ke dalam celah hatiku dan mengintimidasi kami. Mulailah yang namanya percekcokan dan masalah. Kami mulai bosan satu sama lain. Bahkan (dengan jujur saya tuturkan di sini) saya ada rasa iri hati padanya. Setiap kali saya bertemu dengannya, ada perasaan tidak nyaman. Seperti "saya kalah darinya", "dia bukan apa-apa" dan "dia meremehkanmu". Perasaan itu menggangguku setiap kali saya mau berbicara padanya. Sehingga setiap tindakan yang dilakukannya selalu menuai kritik dan sinis dari saya.

Lama kelamaan, entah kenapa (apa mungkin karena tindakanku yang semakin hari semakin seperti anak kecil), ia mulai menjauhiku. Kami sudah jarang bersama lagi. Kalau ada masalah, saya lebih suka berbagi dengan teman saya yang lain ketimbang dia. Begitu pula dengannya. Kami jarang lagi bersama. Bahkan cenderung ada hawa permusuhan setiap kami mengobrol.

Kami sudah tidak pernah lagi berlatih bersama (kami berdua keanggotaan gym yang sama). Kami tidak pernah berdoa bersama lagi. Pokoknya setiap kali kami mengobrol selalu ada perasaan yang mengganjal dalam hati. Saya sendiri pun tidak tahu apa itu!

Dua bulan saya bergumul dengan Tuhan. Tuhan mulai menunjukkan mengapa hal itu bisa terjadi. Tidak langsung saya menyadari kalau kesalahannya ada padaku. Saya selalu menyalahkan sahabat saya itu. Tapi Tuhan itu benar-benar baik. Hari demi hari Ia mulai menunjukkan siapa sebenarnya saya di hadapan teman saya itu.

Saya benar-benar seperti seorang anak kecil yang tidak dewasa sama sekali. Merengek, memaki, menggantungkan solusi masalahku pada temanku itu, meminta perhatiannya, menuntut dan menghakimi ia. Benar-benar tindakan yang sangat murahan!! Dan tindakan seperti itu yang saya lakukan pada seseorang yang sangat saya kasihi. Saya malu sekali ketika saya diingatkan Tuhan.

Saat itu saya mulai bertanya, "Apakah saya salah, Tuhan?" Tuhan menjawab, "Sejak kecil kamu mendambakan figur seorang kakak. Kini kamu sudah merasakannya. Dan kini Aku mau kamu menjadi lebih dewasa dan lebih mandiri. Terpaksa saya harus memisahkan kalian untuk sementara."

Mulanya saya kira Tuhan hanya main-main. Tapi sejak itu hubunganku dengan temanku itu semakin merenggang. Bahkan saya menjadi lebih kekanak-kanakan daripada biasanya ketika bertemu dengannya! Saya memang seorang keparat! Tapi saya tidak bisa menghentikan sifatku yang kanak-kanak (mengkritik dan menunjukkan sikap bermusuhan)! Saya mau tapi tidak bisa!! Saya tidak bisa mencegah mulut dan sikap keparatku ini!!

Saat saya mulai menyadari kesalahan saya, semuanya sudah terlambat. Terlalu terlambat! Ia sudah menutup hatinya untukku. Ia tidak memberikan kesempatan lagi kepadaku. Ia memang tidak menjauh, tapi ada sesuatu yang menghalangi kami untuk seperti dulu lagi. Perasaan gengsi, sungkan, malu selalu menghinggapi diriku ketika saya ingin membuka pembicaraan.

Pemisahan ini juga semakin ditunjukkan Tuhan dengan pembelahan sel persekutuan tempat dulu kami bertumbuh. Kami dipisahkan 'secara paksa' oleh Tuhan.

Malam itu hatiku hancur. Hancur lebur tak bersisa. Saya menangis dan menangis. Tidak terhitung berapa banyak air mata yang saya kuras. Selama dua puluh tiga tahun saya hidup dan belum pernah mempunyai seorang 'kakak' yang akhirnya saya punya satu. Ternyata ini juga kandas. Persahabatan saja kandas, apalagi kalau saya membina rumah tangga suatu hari nanti. Saya takut! Takut! Mungkin benar apa yang dikatakan sahabat saya, "Kalau kamu begini terus, kamu tidak akan pernah bisa berteman dengan siapapun." Apalagi berumah tangga!, tambahku.

Saya menangis dan menangis. Menangisi diri saya yang bodoh dan tidak dewasa. Saat semuanya sudah terlanjur, saya baru menyadarinya dan sudah terlambat untuk kembali. Oh Tuhan, mengapa Engaku seperti ini padaku??

Suatu malam Tuhan menjawabku dengan suara yang audible. Ia berkata dengan lembut, "Sudah saatnya kamu tumbuh dewasa. Dan kamu akan lebih cepat tumbuhnya kalau kamu tidak bersama Romano lagi." Ia mengambil seorang yang sangat berharga di kehidupanku hanya untuk menjadikanku lebih dewasa.

Blogger terkasih, kadang-kadang Tuhan harus bertindak 'kejam' untuk membawa kita ke level yang lebih tinggi. Sudah pasti kita akan merasakan sakit dan pahit, tapi Tuhan tidak membiarkan kita. Ia senantiasa merangkul kita dan membantu kita dalam melewati proses itu. Sama seperti 'saya' yang diajar Tuhan untuk lebih dewasa. Mungkin juga 'saya' telah memberhalakan sahabatnya sehingga ia diingatkan.

Amsal 17:17 - suatu hubungan adalah anugerah dari Tuhan. Tuhan yang memberinya dan Tuhan juga bisa mengambilnya suatu hari nanti. Jadi, apapun anugerahmu, berhati-hatilah untuk jangan sampai kamu memberhalakannya. Jaga baik-baik kemurnian hatimu.

Tuhan memberkati.

Jumat, 29 Agustus 2008

Kesaksian dari Seorang (ex)Sahabat

"... Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Bedanya, kalo saya kena masalah dengan seorang sahabat lawan jenis. Anak itu namanya Jenny. Sudah dua tahun kami bersahabat. Kalo di kampus, sering duduk bareng. Kalo pas di kantin, selalu makan bersama, bercanda bersama. Pokoknya seru deh sama Jenny. Orangnya asyik, bisa diajak ngobrol apapun deh.

Pulang kuliah, dia biasanya saya bonceng sampai ke depan rumahnya. Kalo pagi-pagi pas nggak ada kerjaan, sms dia deh. Kadang-kadang cuma say hi aja. Rasanya tak lengkap kalau ada Jenny tapi aku tidak ada. Kalau aku sendirian pasti teman-temanku langsung nanya, 'Mana Jenny?'.

Keadaan berubah setelah dua tahun. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba saja si Jenny jadi cuek sama aku. Dia udah jarang balas smsku, udah nggak pernah kontak-kontak aku lagi. Kalo pas lagi kuajak ngobrol, dia selalu menjawab dengan sinis dan penuh sindiran. Padahal sama teman-teman lainnya dia biasa aja koq. Dia juga udah nggak pulang bareng aku lagi. Sekarang dia pulang sama temannya cewek yang lain. Terus dia juga nggak pernah ngajak aku ngobrol, jalan-jalan atau hang-out lagi.

Hey, aku bikin salah apa sama dia koq dia jadi begini? Aku tak habis pikir... Kalau memang aku salah ya ditegur atau diingatkan.

Aku mencoba mencari tahu. Selalu aku membuka pembicaraan dengannya, tetapi selalu ditutup dengan sinis olehnya. Aku mencoba mendekati dia lagi, tapi dia menjauh. Kadang-kadang aku belikan kue dan mengantar ke rumahnya, selalu pembantunya yang menerima dan bilang, 'Jenny-nya lagi keluar.'

Aku bingung. Suatu malam aku berdoa. Aku diberitahu sama Tuhan kalau memang itu maunya, ya lepaskan saja. Kalau memang ia ingin menjaga jarak silakan saja. Dan sepertinya aku juga sudah memberikan suatu 'harapan' yang salah kepadanya. Supaya aku tidak terlibat lebih jauh lagi maka hal yang harus terpaksa kulakukan adalah tega untuk menjaga jarak.

Yap, malam itu juga aku nelpon Jenny. Sebagai orang yang lebih dewasa, tentunya aku juga tak boleh seperti Jenny yang membalas cuek atau sinis. Aku meneleponnya. Lama tak diangkat, akhirnya dari seberang sana terdengar suara Jenny yang ketus dan terdengar marah.

Aku menarik napas panjang dan mengatakan kalo memang itu maunya untuk break, maka lebih baik sementara kita break. Saat itu kami memang belum pacaran. Kami cuma bersahabat. Dan aku juga tak menyinggung-nyinggung tentang sikapnya yang dingin padaku. Dia cuma menjawab, oke dan langsung menutup teleponnya.

Ah... lega rasanya! Seperti ada beban yang terlepas. Yap, untuk beberapa saat memang aku masih mengenang masa-masa bahagia kita bersama. Sakit sih... Perih kadang-kadang. Kenangan indah tak mudah dilupakan kan? Tetapi seiring waktu, aku mulai bisa melupakannya.

Satu semester berlalu. Sekarang aku sudah pacaran dengan seseorang. Lama tak mendengar kabarnya kangen juga. Dan hari itu, kebetulan sekali aku duduk satu bangku dengannya waktu kuliah. Canggung sih, seperti ada yang mengganjal di awal-awal obrolan kami. Tapi lama kelamaan mulai mencair dan seperti biasa lagi.

Tak ada pembicaraan khusus. Tetapi waktu pulang sampai di rumah, aku mendapati sepucuk surat diselipkan di map kuliahku. Dari Jenny.

Isinya, dia meminta maaf. Dia ingat semua perbuatannya di masa lalu. Dia pernah nyuekin aku, pernah mengacuhkanku, sinis kepadaku. Semuanya itu hanya menunjukkan betapa tidak dewasanya dia. Dan sekarang dia bertemu lagi denganku dan mengatakan kalau aku sudah banyak berubah. Lebih dewasa. Ia meminta maaf, lagi. Dan ingin hubungan kita kembali seperti dulu lagi... Dan ternyata dulu ia juga memendam perasaan suka kepadaku.

Lihat! Tuhan begitu ajaib menjadikan sebuah hubungan. Ia mendekatkan aku pada Jenny, Ia juga yang menjauhkannya karena sesuatu yang tidak beres.

Blogger terkasih, mungkin saat ini Anda terlibat suatu masalah yang serius dengan seseorang yang sangat dekat dengan Anda. Seseorang yang Anda cintai dan hormati dan kasihi tiba-tiba berbalik seolah menunjukkan sikap bermusuhan dengan Anda. Itu juga rencana Tuhan.

Tuhan saat ini sedang ingin menempa kedewasaan Anda menjadi lebih lagi. Pada ceritaku, Tuhan saat memisahkan aku dengan Jenny ingin membuatku lebih dewasa lagi. Tuhan juga hendak menyadarkan Jenny betapa tidak dewasanya ia.

Atau saat ini Andalah yang sedang dalam proses cuek dan dingin terhadap orang lain? Ingatlah ini bukan satu tindakan yang menunjukkan kematangan kita. Ini adalah tindakan paling childish yang pernah Anda lakukan. Jangan harapkan orang lain berubah tanpa Anda berubah lebih dulu.

Tuhan memberkati."

(thanks to Beldwin for sharing)

Senin, 18 Agustus 2008

Small Action Can Change Somebody's World (1)

Maybe you are only someone in this world, but for someone, maybe you are his/her world.

Aku bernama Jake. Perawakanku kurus dan tidak menarik. Sejak kecil aku selalu menjadi bulan-bulanan kejahilan teman-temanku di sekolah. Setiap jam istirahat aku selalu diganggu. Untuk pelajaran sekolah pun aku tidak begitu mampu. Kebiasaan seperti ini sudah kualami sejak duduk di bangku SD sampai SMA. Seolah-olah teman-temanku hanya menganggapku objek keisengan mereka.

Masuk universitas, aku diterima di salah satu universitas nasional. Di sana, aku termasuk golongan minoritas. Maklum, itu adalah universitas untuk mayoritas golongan kulit hitam. Tak banyak teman juga. Hanya sekedar mengobrol dan berbicara kalau ada perlu.

Aku kesepian sekali... Sangat kesepian. Seolah tidak ada seseorang yang memperhatikanku.

Suatu hari ketika dalam perjalanan pulang dari kampus (biasanya aku naik kereta bawah tanah), aku duduk di sebelah seorang pemuda yang seusiaku. Kami mengobrol lama, dan saling berkenalan satu sama lain. Namanya Rommy. Mulanya kami hanya mengobrol tentang cuaca dan masalah sosial. Ternyata orangnya asyik juga diajak mengobrol.

Hari demi hari berikutnya setiap aku pulang kuliah selalu bertemu dengannya di gerbong kereta. Lama kelamaan kami pun berteman baik. Kami mulai saling menceritakan pengalaman hidup kami satu sama lain. Kami mulai berbagi cerita-cerita yang membangun. Kami mulai bersahabat.

Rommy adalah seorang pemuda yang luar biasa bagiku. Di usianya yang semuda ini ia sudah menjabat sebagai seorang manajer di sebuah perusahaan kecil. Pemasukan minimalnya lima kali lipat dibandingkan dengan uang sakuku per bulannya. Wow...

Kami mulai bersahabat. Ke mana-mana selalu bersama-sama. Di hari ulang tahunnya, kuberi ia kejutan kecil dengan mengumpulkan teman-temannya. Di hari ulang tahunku, ia membuat sebuah pesta
surprise yang luar biasa. Semenjak aku bertemu dengan Romy, aku merasa duniaku kembali hidup lagi. Akhirnya aku memiliki seseorang yang memperhatikanku dan memperdulikanku. Akhirnya aku mempunyai seorang sahabat!

Suatu hari aku kemping di luar kota bersama Romy. Kami menyetir mobil dan tiba di bumi perkemahan pukul tiga pagi. Capek di perjalanan. Tanpa pikir panjang kami mendirikan kemah dan langsung berbaring untuk tidur. Cuaca pagi di pegunungan dingin sekali. Tanpa pikir panjang, dengan tubuh lelah dan capek, saya langsung memejamkan mata.

Saat saya baru saja mau terbang ke alam mimpi, tiba-tiba aku merasakan ada seseorang yang menyelimuti tubuh saya dengan selimut. Setahuku, selimut yang dibawa hanya ada satu. Dan sekarang Rommy memberikannya kepadaku. Aku membuka mataku sedikit, mengintip. Rommy tidur hanya mengenakan jaket dan celana panjang!! Padahal cuaca di luar sana sangat dingin!!

Malam hari itu, aku menangis terharu dalam hati. Selama usia hidupku aku belum pernah mengenal seseorang yang seperti Rommy. Inilah pertama kalinya dalam hidupku aku mengenal seseorang yang begitu memperhatikanku.. Inilah pertama kalinya aku merasakan kasih sayang seorang kakak. Dan inilah pertama kalinya aku menyadari adanya seorang sahabat sejati dalam hidupku.

Dan karena tindakannya yang sederhana itu, malam hari itu berkomitmen, aku akan memberikan semuanya yang terbaik, bahkan aku rela berkorban nyawa untuk Rommy, seorang sahabat yang sangat mengasihi aku dan seseorang yang benar-benar menganggapku teman.

(bersambung)

Blogger yang terkasih, sebuah tindakan kecilmu akan bisa mengubahkan dunia seseorang. Sebuah tindakan kecil dari Rommy yang hanya memberikan selimutnya kepada Jake membuat Jake merasa dirinya berharga dan mempunyai seorang sahabat dalam hidupnya. Padahal Jake sebelumnya adalah seorang pemuda dengan rasa percaya diri rendah dan hampir-hampir tidak punya teman. Dengan sebuah tindakan kecil dari Rommy, Jake merasa bergairah kembali.

Blogger terkasih, tindakan kecil Anda apakah yang bisa mengubahkan dunia seseorang? Apakah Anda sudah memberikan tindakan kecil yang positif terhadap seseorang hari ini? Menyalakan komputer untuk teman seruangan Anda yang sedang hamil bisa menjadi sebuah tindakan kecil. Mengambilkan sapu tangan yang terjatuh untuk seorang teman juga bisa.

Jadi, keluar sekarang dan mulai memberikan tindakan kecil positif untuk sesama Anda. Karena Anda juga bisa mengubahkan dunia seseorang.

Minggu, 03 Agustus 2008

Song For Friend

"Lagu ini kutujukan untuk sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku dan semua orang yang mengenal aku. Ketika lagu ini kubuat dan kubaca lagi, aku hampir menitikkan air mata. Ternyata aku baru tahu, kalau semua harta di dunia ini tidak ada harganya sama sekali bila dibandingkan dengan harta yang kuperoleh langsung dari Kristus, yaitu kalian.

Lagu ini juga khusus kutujukan kepada seorang sahabatku, yang mana kepada dia aku bisa mencurahkan seluruh isi hatiku, menangis bersama, tertawa bersama yang sudah mulai jauh... Dengarkanlah..."

If I call you friend,
You will always share a piece of my heart.

I will always pride myself,
To always be true to you.
As much as I need friends,
So must you.

I will also share a place in your heart,
To be there whenever you need me.
I may not be there in flesh,
But I will always be there in spirit.

I will cope with your moods,
And try to understand your needs.
When you are angry,
I will laugh with you.

As sadness overwhelms you,
We will cry together.
If you feel down and kicked,
I will pick you up and brush away your doubts.

When you think you can't continue,
I will remind you that you can.
As you become discouraged,
I will boost your ego high.

At times when you wish to talk,
My attention will be all yours.
Being a friend I don't take lightly,
It's my desire, never a chore.

At times when you must mourn,
I shall mourn with you.
If you need some silence, yet not be alone,
We will sit together in the peace of quiet.

When you wish to play,
You will always have a playmate.
When you feel on top of the world,
I'll pat your back and tell you, you deserve to be.

You will never be completely alone,
A piece of me will always be with you.

One thing I can always give,
Is the gift of friendship for you to accept.
Allow our friendship to make you smile,
Bring joy to your life as you have to mine.

When you become confused and lose your way,
Let me guide you in the right direction.
Lean on me when you need support,
Let me share your sorrow and pain.

What good can a friend really be,
If you can't understand we will always care.

If I call you friend,
You will always know,
A friend you have in me.

Rabu, 23 Juli 2008

Aku bukan psikopat...

Siapakah temanmu? Siapakah sahabatmu? Siapakah sahabat SEJATIMU?

Setiap orang punya teman. Teman adalah seseorang yang kamu kenal. Beberapa di antara mungkin bisa menjadi sahabat bagimu. Sahabat adalah seseorang yang selalu mendukungmu dan berada di sisimu ketika kamu sedang susah. Mereka selalu membantumu. Mereka spesial bagimu.

Namun, siapakah sahabat sejati itu?

Kalau teman dan sahabat ibarat bertepuk dua tangan, maka sahabat sejati hanya bertepuk sebelah tangan. Kedengarannya tidak adil memang, tapi itulah yang menunjukkan kesejatian (dan betapa langkanya) mereka. Apa ciri-ciri dari seorang sahabat sejati?

Sahabat sejati adalah seseorang yang menggenggam tanganmu ketika tidak ada orang yang ingin mendekatimu. Sahabat sejati jugalah yang mau untuk repot-repot meneleponmu atau hanya SMS singkat kepadamu di sela-sela waktunya yang sibuk. Ia akan tetap menghampirimu bahkan di saat kamu sedang sangat-tidak-ingin bertemu dengannya. Kadang-kadang ia akan dicap aneh dan bodoh oleh orang lain karena ia akan tetap mengasihimu meskipun kamu menganggapnya musuh sekalipun (atau menurutmu mereka hanya teman biasa saja). Ia akan tetap peduli denganmu meskipun kamu menjauhinya. Bahkan ia akan terus menghubungimu dan meneleponmu meskipun berkali-kali kamu me-reject telepon darinya (seperti seorang psikopat).

Tetapi, sahabat sejati bukanlah psikopat, bukan pula orang gila yang selalu meneleponmu ketika kamu berkali-kali memutus teleponnya. Seorang psikopat tidak mempunyai unsur yang dimiliki seorang sahabat sejati. Unsur itu bernama "kasih".

Mungkin pembaca J-ins bertanya-tanya mengapa dua minggu terakhir ini sering disinggung mengenai "sahabat". Let me tell you...
Alasan pertama adalah dua hari yang lalu adalah hari persahabatan sedunia (ada yang pernah dengar?).
Alasan kedua, aku sedang berselisih hebat dengan seorang sahabatku di hari persahabatan sedunia.

Aku mempunyai seorang sahabat, sahabat yang sangat-sangat-sangat aku kasihi. Kami sering hang-out bareng, main bareng, kebaktian bareng, makan bareng, pernah tidur bareng. Tidak, kami belum pernah mandi bareng Hehe... Dan begitu kasihnya aku kepadanya hingga calon anakku kelak (halah) akan kuberi nama depan seperti nama depan sahabatku itu (OMG!!).

Tapi, dua minggu lalu aku berselisih dengannya. Kami mulai dingin satu sama lain. Persahabatan kami tidak sehidup dan sehangat dulu lagi. Kami mulai cuek satu sama lain. Kalau hang-out bersama, suasananya seperti kutub utara pindah. Dingin sekali!

Puncak-puncaknya terjadi kemarin hari Selasa. Kami bertengkar! Yap, benar-benar bertengkar! (Hey man, kami juga manusia. Bisa juga marah dan emosi...) Untung kami ributnya via handphone. Bisa dibayangkan kalau kami ribut di gym atau fitness center. Wuih... bisa lempar-lemparan besi tuh...

Intinya setelah keributan itu, suasana hati kami tidak semakin enak. Malah semakin kepahitan satu sama lain. Yah, meskipun kami saling meminta maaf dan lain sebagainya, tapi tetap ada semacam 'kekeringan' dalam hubungan kami.

Ke mana sahabatku yang dulu? Aku rindu sekali seperti dulu lagi. Aku ingin kita bisa bercanda lepas dan asyik lagi. Aku ingin terus menjadi sahabat sejatimu, yang selalu menyediakan waktu untukmu meskipun aku sibuk, meskipun kamu sibuk. Aku ingin seperti seorang psikopat yang selalu meneleponmu meskipun kamu anggap aku orang gila dan aneh. Tapi aku bukan psikopat!

Aku ingin sekali 'ribut besar' sekali dengan sahabatku itu. Aku ingin menumpahkan semua emosiku, kejengkelanku dan kekesalanku kepadanya dalam 5 menit! Wuih, pokoknya aku ingin curhat secara heboh deh dalam 5 menit. Dan aku juga ingin dia seheboh itu padaku dalam 5 menit. Setelah 10 menit itu (5 menit kehebohanku dan 5 menit lagi kehebohannya), kami butuh 2 menit untuk bernapas. Baru setelah itu 15 menit untuk berdoa. Dalam doaku aku berharap kami kembali bisa bersahabat lagi untuk berjuta-juta menit kemudian.

Teruntuk sahabatku:
Bro, saat ini kita memang sedang diuji Tuhan. Kesetiaan di antara kita sejauh mana. Apakah kita masih menjaga anugerah itu? Ingat apa yang dikatakan Amsal 17:17? Suatu hubungan adalah anugerah. Apakah kita mau kehilangan anugerah itu? Kalau jawabanmu tidak, mari kita mati-matian menjaga anugerah tersebut. Kamulah sahabat sejati dalam hidupku (setelah Babe Yesus tentunya). Dan aku yakin, kalau kita bisa melewati badai ini, persahabatan kita akan semakin tajam dan matang dalam Tuhan. I miss you, bro!