Selasa, 05 Januari 2010

Peganglah Tanganku


“...Aku tetap di dekatMu; Engkau memegang tangan kananku..” Mazmur 73:23

Saat perpisahan antara manusia yang saling mengasihi adalah saat yang sangat mengharukan. Tapi bila kita tahu kekasih yang meninggalkan kita ini seorang yang beriman dalam Kristus, kita mempunyai pengharapan bahwa kita pasti bertemu kelak di Surga.
Penulis teringat seorang hamba Tuhan waktu isterinya sedang menunggu ' jam Tuhan '; dia berseru di telinga isterinya, “El, El, panggil nama Yesus, biar Dia membimbingmu pulang.” Benar isterinya masih bisa dengar, di saat yang termanis si isteri berseru sekuat-kuatnya: “ Yesus, Yesus, Yee...suus... Ye...” Sunyi senyap sudah tiada suara lagi, hening... Yesus telah memegang tangannya ke rumah Bapa. Damai terpancar di wajah si isteri.

Ketika kakak tertua penulis sakit parah, dalam beberapa hari dia sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya. Waktu kakak itu hampir putus nyawa, penulis peluk dia dan penulis juga berseru, “ Kak, kak, ingat Yesus, ingat Yesus, dia mencintaimu !” Kakak sudah tak dapat mengeluarkan suara, tapi dia mengangguk dan airmatanya keluar... sebentar lagi nafas lenyap, kehidupan sirna; dengan tenang sekali dia pergi seperti orang tidur.. Tak banyak yang dapat dibuatnya untuk Yesus, tapi beruntung sekali dia masih sempat menerima Yesus di akhir hidupnya. Hanya karena gengsi sajalah dia malu mengakui Yesus sebab semua saudara laki-lakinya belum menerima Yesus.

Suatu saat tiba giliran kita untuk menghadap pencipta kita. Di saat kehidupan kita hampir padam, sudah yakinkah kita akan persekutuan kita dengan Juruselamat kita ? Sehingga dengan pasti Dia akan memegang tangan kita membimbing ke Surga dan kita berseru, “ Oh, Tuhan peganglah tanganku, pimpinku pulang !”

Bukan langkah pertama yang penting, tapi langkah akhir yang menentukan !

Tidak ada komentar: