Tampilkan postingan dengan label Wawancara dengan Babe. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wawancara dengan Babe. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Desember 2009

Surat Di Hari Natal


Dear Papi Jesus Yang Baik,

hari ini hari Natal. Sekali lagi hari kelahiran Engkau, Raja Segala Raja. Seluruh bumi bersorak dan bergembira karena kedatangan Juruselamatnya. Semua orang turut merayakan kelahiranMu dua ribu tahun lalu.

Thank you, Jesus, karena kelahiran Engkau sendiri adalah awal dari sebuah proyek mahabesar yang direncanakan oleh Allah sendiri. Sebuah proyek keselamatan untuk menebus dosa seluruh manusia.

Thank you, Jesus, karena Engkau sudi untuk dilahirkan di dunia yang kotor dan berdosa ini.

Thank you, Jesus, karena Engkau bersedia mati untuk menanggung beban dosa kita di atas kayu salib.

Jesus, mungkin saya bukan seperti orang-orang Majus yang hidup pada saat itu, yang datang ke kandang domba dengan membawa banyak sekali persembahan untukMu. Tapi di jaman ini, di hari Natal ini, saya mau datang ke kandang domba Mu, berlutut di sebelah palungan dan mempersembahkan sesuatu yang berharga bagi Engkau.

Yang terbaik, yang termulia, yang berharga dari diriku hanya untuk Engkau, Raja segala raja yang lahir untuk menebus dosa manusia. Tiada yang lain dari diriku selain hati dan pertobatanku.

Ya Jesus, Natal tahun ini saya mau menyerahkan sepenuhnya hati ini untuk Kau bentuk menjadi sempurna. Natal kali ini sekali lagi saya mau bertobat untuk semua dosa-dosaku yang pernah kulakukan sebelumnya. Di Natal kali ini saya ingin menjadi lebih dekat kepadaMu, menjadi seorang pribadi yang lebih menyenangkan, menjadi seorang manusia yang bisa memancarkan kemuliaanMu di bumi ini.

Papi Jesus yang baik,
ampuni anakMu ini atas hal-hal yang tidak benar dan salah yang pernah dilakukan. Dan inilah saya, berlutut di sebelah palunganMu, membawa hatiku dan jiwaku sebagai persembahan termulia. Ya Jesus, saya tidak ingin melewatkan Natal ini dengan biasa-biasa saja. Di penghujung tahun ini saya bertekad untuk melakukan terobosan baru untuk membersihkan diri saya sebelum memasuki tahun 2010 yang semuanya harus serba baru.

Ya Jesus, sekian surat dari anakMu, semoga persembahan anakmu ini yang ala kadarnya tidak keberatan Engkau terima dan Engkau proses dan ubahkan. I love You, Pap. Forever and ever..

AnakMu,

Manusia

Kamis, 13 Agustus 2009

Wawancara dengan Babe Yesus (3)

Aku : "Zzzzz Zzzzz Zzzzz......"

TUHAN : "Bangun !!!"

Aku : "Hmmm.... siapa ya ?"

Tuhan : "AKU ??? AKU TUHAN. AKU dengar di doamu, kau ingin bicara langsung dengan-KU, maka doamu KU-kabulkan."

Aku (tertegun) : "Oh, aku tidak menyangka doaku dikabulkan,. Lalu kita ada di mana ?"

TUHAN : "Di dalam mimpimu, ini media paling mudah untuk berbicara."

AKU (tertegun) : "Ooooh..."

TUHAN : "KU-dengar di doamu, kau ingin mengajukan pertanyaan kepada KU. AKU ingin mendengarnya sekarang."

Aku : "Benar. Bisakah sekarang kumulai ?"

Tuhan : "Tentu."

Aku : "TUHAN, tahukah ENGKAU bahwa dunia yg KAU ciptakan ini penuh dengan ketidakadilan. Banyak orang percaya dianiaya. Orang benar menderita. Itu tidak adil TUHAN !"

TUHAN : "Menurutmu, apakah adil, ketika AKU mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosamu??"

Aku : "Kalau begitu, semua orang benar harus menderita di dunia, begitu ?"

TUHAN : "Apakah penderitaan itu selamanya ? Mengapa ketika menderita manusia selalu bertanya "mengapa harus aku?". Tetapi, ketika senang, mereka tidak pernah bertanya, "mengapa harus aku ?"

Aku : "Kalau begitu, mengapa banyak orang jahat hidup senang ?"

TUHAN : "Kau yakin ?"

Aku : "Ya... walaupun tidak semua ..."

Tuhan : "Kalau begitu, cobalah jadi jahat, dan lihatlah, seberapa lama kau akan senang, kau bisa membuktikannya sendiri."

Aku : "Hidup ini terlalu rumit untuk dijalani, mengapa KAU selalu mendatangkan cobaan dan masalah?"

TUHAN: "Masalah KU-datangkan bukan untuk disesali dan dikeluhi, tapi untuk diselesaikan. Cobaan KU-datangkan untuk menunjukkan adanya diri-KU, dan perlunya berserah pada-KU."

Aku : "Tapi, setiap masalah datang, Aku selalu berdoa meminta jalan keluar. Tetapi, kadang KAU tidak memberinya ? Mengapa ?"

TUHAN : "Mengapa ? Pertanyaan bagus! Mengapa setiap firman yang KU-perintahkan padamu, kau tidak pernah melakukannya atau selalu menunda-nunda ? Sebelum engkau menuai, menaburlah terlebih dahulu."

Aku : "Mengapa manusia tidak pernah puas terhadap dirinya ?"

TUHAN : "Manusia tidak akan menyadari betapa berharganya sesuatu, sampai mereka kehilangan semuanya.

Aku : "Karena itulah TUHAN, mengapa penyesalan selalu datang terlambat? Itu menyebalkan..."

TUHAN : "Kalau belum terlambat, bukan penyesalan namanya. Kalau belum menyesal, manusia tidak akan pernah tahu dimana letak kesalahannya."

Aku : "Memang benar. Tapi, penyesalan selalu mendatangkan penderitaan."

TUHAN : "Ketika penyesalan datang, manusia diberi 2 pilihan. Pertama, segera bangkit dan meninggalkan duka-citanya. Itu membuat manusia makin kuat dan terasah. Kedua, berkata : "Aku tidak kuat, beban ini terlalu berat untuk dijalani". itu mendatangkan penderitaan."

Aku : "Perlukah aku memelihara doa dan waktu untuk-MU setiap harinya ?"

Tuhan : "Perlukah AKU mejagamu dan mengawasimu setiap harinya ?"

Aku : "TUHAN, seringkali aku sudah berusaha dan berusaha, tapi selau gagal ! Mengapa?"

TUHAN : "Berapa kali kau mencoba ?"

Aku : "Katakanlah 10 kali."

TUHAN : "Bagus. Kalau begitu kau sudah mengetahui 10 cara yg tidak berhasil. Jangan samakan kegagalan dengan pengalaman. Manusia tidak pernah gagal, sampai dia berhenti berusaha."

Aku : "Tapi, semua itu terlalu beresiko TUHAN. Setiap usaha mempunyai resiko."

TUHAN : "Sesungguhnya, ketika kau takut mengambil satu resiko, kau telah mengambil resiko yang tersisa, yaitu kau tidak akan pernah berhasil !"

Aku : "Kalau begitu, bagaimana cara mendapat kesenangan hidup ?"

TUHAN : "Cintailah dirimu sendiri, dan senantiasa bersyukur. Hidup ini sebenarnya indah. Jika masalah datang, jangan biarkan masalah menguasai dirimu, tetapi belajarlah menguasai masalah. Ah, waktu kita habis, kau sudah harus bangun pagi..."

Aku : "Kapan kita bisa berbicara seperti ini lagi ?"

Tuhan : "Kapanpun. Sebenarnya jarak Kita hanya dipisahkan oleh doa."

Aku : "Oke, terima kasih TUHAN atas pembicaraan yg indah ini."

TUHAN : "Sama-sama."

Aku pun terbangun dari mimpiku......

TUHAN Memberkati

Kamis, 29 Januari 2009

Dari Redaksi "GOD"

Efektif setelah:
Tolong saudara berhati-hati dengan perubahan di hidupmu. Perubahan ini perlu dilakukan supaya Aku bisa memenuhi janji saudara untuk kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidup. Aku minta maaf atas beberapa ketidaknyamanan dalam hidup saudara. Aku sudah pernah memberi 10 perintah kepada saudara, dan ini adalah 10 panduan untuk menjalani hidupmu:

1. Berhenti kuatir
Hidup membuatmu sedemikian rupa sehingga kamu hanya duduk dan kuatir. Tidakkah saudara ingat bahwa masih ada Aku di sini yang menanggung semua perkara besar dan kecil di hidupmu?

2. Tulis di daftar
Setiap hal yang ingin saudara kerjakan, tulislah dalam sebuah daftar. Tidak, bukan daftarmu, melainkan daftarKU. Bagaimana Aku bisa membantumu kalau saudara tidak menuliskannya dalam daftarKu? Aku adalah Allah, dan Aku hanya dibatasi oleh ketidakterbatasan. Aku mampu melakukan segalanya, bahkan yang di luar pikiranmu.

3. Percayalah
Kalau sudah menuliskannya dalam daftarKu, jangan menariknya kembali. Percayalah padaKu. Punyailah iman kalau Aku bisa membantu saudara dalam segala hal. Hal dengan anak-anakmu? Serahkan padaku. Hal dengan pasangan hidupmu? Serahkan padaku. Hal dengan emosionalmu? Tentu saja, serahkan padaku. Aku bisa membantumu menyelesaikannya.

4. Tinggalkan masalahmu
Jangan pernah suatu pagi saudara bangun dan berkata, "Saya sudah kuat sekarang dan saya akan mengambil alih semua ini mulai dari sekarang." Kenapa saudara kuat? Karena Aku yang memberimu kekuatan ketika saudara menuliskannya dalam daftarKu. Kalau memang saudara sudah kuat untuk mengambil alih, silakan saja. Tapi tidak dijamin kalau saudara akan kembali ke asal lagi. Tinggalkan masalahmu padaKu saja dan biarkan Aku melakukan pekerjaanKu.

5. Berbicaralah padaKu
Lupakan semua masalahmu. Lupakan semua kekuatiranmu. Tapi jangan lupakan satu hal. Selalu ingat untuk berbicara padaKu. Aku mengasihimu dan sangat merindukanmu. Aku ingin mendengar suaramu. Aku ingin saudara melibatkanKu dalam setiap aspek kehidupanmu. Doa adalah cara paling sederhana untuk mengobrol denganKu. Aku ingin menjadi sahabatmu.

6. Berimanlah
Punyai iman kepadaKu. Aku tak minta macam-macam koq. Hanya minta saudara percaya kepadaKu. Bahkan sebuah pencobaan besar, tetapi bersamaKu, saudara melewati pencobaan itu dengan hanya mengerjakan seperempatnya saja.

7. Berbagilah
Waktu umur dua tahun, saudara diajari untuk berbagi. Sekarang, berbagilah dengan orang yang lebih tidak beruntung daripadamu. Berbagilah kebahagiaan dengan orang yang sedih, berbagilah tawa dengan orang yang meratap, berbagilah air mata dengan orang yang sudah lupa bagaimana menangis itu. Berbagilah!

8. Bersabarlah
Saudara sudah tumbuh dengan bersabar. Mulai dari masa bayi, kanak-kanak hingga dewasa, melewati bertahun-tahun sekolah, berganti pekerjaan beberapa kali, pergi ke ribuan tempat, bergaul dengan ratusan orang. Tapi mengapa tidak sabar menunggu ketika saudara meminta sesuatu padaKu? Percayalah pada waktuKu. WaktuKu sempurna. Segalanya akan indah pada waktuKu. Bukan berati Aku menciptakan langit bumi dan segala isinya dalam enam hari, semua orang beranggapan aku harus cepat, cepat dan cepat.

9. Baik hati
Bersikap baiklah pada siapapun juga. Tidak semua orang memakai baju bagus seperti saudara, tidak banyak orang seberuntung saudara. Aku menciptakan kalian (memang) berbeda satu sama lain. Akan sangat membosankan bila semua manusia identik. Tapi Aku tetap mencintai kalian semua dan akan sangat sedih apabila kalian bertengkar.

10. Hargai dirimu sendiri
Aku begitu mencintaimu, bagaimana saudara tidak mencintai diri saudara sendiri? Tujuan penciptaanKu hanya satu: agar kalian dicintai dan mencintai. Aku adalah Allah Maha Pengasih. Cintai diriKu, cintai sesamamu dan cintai dirimu sendiri. Jangan menyalahkan diri ketika segala sesuatu tidak berjalan seperti harapanmu.

Dengan sepenuh hati,
Aku mengasihimu,



Redaksi - GOD

Senin, 13 Oktober 2008

Wawancara dengan Babe Yesus (2)

Akhirnya... saya diberi kesempatan lagi untuk wawancara dengan Babe Yesus lagi. Yes!!

Baru saja tiba berdiri di depan kantorNya, langsung dipersilahkan masuk. Wow... Ruangan kerjaNya keren banget!!!

"Masuklah," ajakNya, "jadi engkau hendak mewawancaraiku?"

"Bila Engkau ada waktu," balasku dengan senyum.

"WaktuKu adalah ketakterbatasan dan cukup untuk melakukan segala sesuatu. Katakanlah... apa yang ingin engkau tanyakan."

"Tidak ada hal di dunia ini yang baru bagiMu. Menurut Babe, hal tentang manusia apakah yang membuat Babe Yesus terkejut?"

Babe menjawab, "Kalau mereka bosan menjadi anak-anak, lalu tumbuh dewasa dan kemudian menjadi seperti anak-anak lagi.

"Kalau mereka rela kehilangan kesehatan hanya untuk mencari uang, lalu rela kehilangan uang untuk mendapatkan kesehatan itu kembali.

"Kalau mereka terlalu sibuk memikirkan masa depan mereka sehingga mereka lupa masa sekarang, hingga akhirnya mereka tidak hidup di kedua masa.

"Kalau mereka hidup seperti tidak akan pernah mati, dan akhirnya mereka mati dan tidak pernah hidup lagi."

Sepi kemudian. Saya kemudian mengajukan pertanyaan lagi kepadaNya. "Bolehkah saya menanyakan beberapa hal lagi pada Babe?"

"Apapun itu..." jawab Babe tersenyum.

"Sebagai seorang Bapa, apa yang ingin anak-anak Babe pelajari di tahun baru?" tanyaku.

"Untuk belajar alau seseorang tidak bisa membuat orang lain mencintai mereka, hanya bisa membiarkan orang lain mencintai mereka.

"Untuk belajar kalau diperlukan bertahun-tahun untuk membangun satu kepercayaan tetapi hanya beberapa detik saja untuk meruntuhkannya.

"Untuk belajar kalau yang paling berharga di hidup mereka bukanlah sesuatu, melainkan seseorang.

"Untuk belajar kalau tidak baik selalu membandingkan diri dengan orang lain. Yang ada hanyalah orang itu lebih baik atau lebih buruk daripada kita.

"Untuk belajar kalau orang kaya bukanlah orang yang memiliki harta terbanyak, melainkan orang yang membutuhkan paling sedikit.

"Untuk belajar kalau mereka harus mengendalikan tingkah laku mereka, atau tingkah laku merekalah yang akan mengendalikan mereka.

"Untuk belajar kalau hanya perlu beberapa detik saja untuk melukai hati seseorang dan butuh bertahun-tahun untuk menyembuhkannya.

"Untuk belajar mengampuni dengan mempraktekannya.

"Untuk belajar kalau sebenarnya ada orang-orang yang mencintai mereka, tetapi tidak tahu cara menunjukkannya.

"Untuk belajar kalau uang bisa membeli segalanya kecuali kebahagiaan.

"Untuk belajar kalau kadang-kadang mereka bisa marah, tetapi mereka tidak boleh sembarangan mengekspresikannya.

"Untuk belajar kalau mimpi tidak membutuhkan sayap yang besar untuk terbang tinggi, melainkan sebuah rem untuk mendarat.

"Untuk belajar kalau sahabat sejati itu sangat langka; siapapun yang menemukannya ibarat menemukan harta karun terpendam.

"Untuk belajar kalau kadang-kadang mereka merasa tidak cukup telah dimaafkan orang lain sehingga diri mereka sendiri lah yang harus memaafkan diri mereka sendiri.

"Untuk belajar kalau mereka adalah tuan dari apa yang mereka lakukan dan budak dari apa yang mereka katakan.

"Untuk belajar kalau apa yang mereka tuai adalah apa yang mereka tabur; kalau mereka menabur gosip, mereka menuai perselisihan; kalau mereka menabur kasih, mereka menuai kebahagiaan.

"Untuk belajar kalau kebahagiaan bukanlah dari pencapaian sebuah cita-cita, melainkan apa yang sudah mereka terima selama proses pencapaian tersebut.

"Untuk belajar kalau kebahagiaan itu pilihan. Mereka bisa hidup bahagia dengan apa yang mereka miliki atau mati kecewa dengan kecemburuan dan iri hati mereka.

"Untuk belajar kalau dua orang yang melihat sesuatu yang sama bisa mempunyai pandangan yang berbeda.

"Untuk belajar siapa yang jujur terhadap diri mereka sendiri (apapun itu kebohongannyan) pasti akan melesat tinggi dalam kehidupan mereka.

"Untuk belajar meskipun mereka tidak mempunyai sesuatu untuk diberikan kepada orang lain, tetapi ketika ada teman yang menangis bersama mereka, mereka bisa meminjamkan pundak dan memberi mereka penghiburan.

"Untuk belajar kalau apabila mereka mencoba menggenggam erat-erat seseorang yang mereka kasihi, mereka justru mendorong mereka semakin jauh. Sebaliknya apabila mereka mencoba membiarkan orang yang mereka kasihi bebas, kedua orang tersebut akan bersama selamanya."

Dan sepulang dari wawancara itu aku menatap langit biru, supaya air mata tidak mengalir di pipiku...

Jumat, 18 Juli 2008

Wawancara dengan Babe Yesus

Akhirnya setelah sekian lama, aku berkesempatan mewawancarai seorang tokoh yang terkenal saat ini. Siapa lagi kalo bukan Babe Yesus, seorang tokoh yang sangat diidolakan saat ini, di samping banyak orang yang menghujatnya. Wow, sebuah pengalaman yang luar biasa!!

James: Selamat siang, Babe. Apa kabarnya? *sambil menjabat tangan Babe Yesus*

Babe: Siang, James. Kabarku luar biasa sekali. Senang berjumpa denganmu juga. Bagaimana usahanya sekarang?

James: Baik. Be, denger-denger, di pemilu ke depan, Babe bakal mencalonkan diri ya jadi presiden?

Babe: Betul. *sambil mengangguk-angguk pelan* Saya memang mencalonkan diri jadi seorang raja.

James: Kalo boleh tau, Be, jadi presiden di negara mana?

Babe: Republik Nurani.

James: Wow... Trus persiapan Babe selama ini apa saja?

Babe: Babe sih selama ini sih persiapannya sudah matang sekali. Babe selalu memberi yang terbaik kepada negaranya Babe. Semuanya dan hanya yang terbaik yang Babe berikan.

James: *manggut-manggut* Bisa cerita dikit ga Be, persiapannya?

Babe: Babe selalu datang menghampiri dan membantu orang-orang miskin, para narapidana di penjara, trus kalo di rumah sakit, Babe selalu berusaha memberikan kesembuhan pada mereka.

James: Wow.. hebat ya Be. Brarti Babe banyak disukai orang-orang ya?

Babe: *agak sedikit sedih kelihatannya* Sayangnya tidak, James. Lebih banyak orang yang menolak Babe daripada menerima. Banyak orang yang malah ga suka kalo Babe deketi mereka. Beberapa di antara mereka lebih suka ditinggal sendiri daripada dibarengi sama calon presiden.

James: *mulut sedikit menganga, terkejut* Koq bisa? Padahal kan Babe baik banget.

Babe: *diam*

James: *ehem... kayaknya Babe agak sedih kalau soal topik ini* Hmm... trus Be, selama jadi kandidat pastinya Babe orang terkenal donk. Nah, ada ngga orang-orang yang mendatangi Babe trus minta tanda tangan atau apa?

Babe: Pastinya. Banyak sih di antara orang-orang itu yang datang ke Babe. Kebanyakan dari mereka minta produk yang Babe hasilkan.

James: *bingung* Produk? Produk apa, Be?

Babe: Produk itu mereknya "Berkat".

James: Oooo... *mulut bunder*

Babe: Nah, mereka biasanya datang cuman minta "Berkat" itu.

James: dan Babe kasih?

Babe: Kalau memang itu yang terbaik buat mereka, Babe kasih. Kadang-kadang Babe juga menolak ngasih mereka.

James: Loh, kenapa begitu Be?

Babe: Soalnya menurut Babe itu bukan yang terbaik dan Babe akan ngasih mereka yang lebih baik. Kadang-kadang Babe suruh mereka nunggu juga supaya Babe bisa ngasih mereka yang terbaik.

James: Hmm... ok ok. *mengiyakan sambil memandang Babe lekat-lekat* Trus Be, saingan-saingan Babe gimana? Siapa saja saingannya?

Babe: Ada satu sih. Namanya Cak Ego. Yang itu banyak banget pendukungnya. Ya maklumlah, everyone loves him/herself kan?

James: *narsis kalee..* trus, sapa lagi?

Babe: Ada lagi namanya Bu Party. Orangnya Bu Party itu cantikkkk... sekali. Banyak orang-orang yang suka sama dia. Soalnya kalo deket-deket Bu Party, rasanya nyaman.

James: *manggut-manggut lagi*

Babe: Tapi saingan Babe yang terberat namanya Bapak Dunia. Wah, kalo bapak yang satu ini mah... udah dari dulu jadi saingannya Babe. Kalo satu orang udah jadi pendukungnya Pak Dunia maka sudah pasti membenci yang namanya Babe Yesus. Hahaaha...

James: Hahaha... OK deh Be. Trus terakhir, apa motivasi Babe untuk jadi presiden di Republik Nurani?

Babe: *menjawab dengan hampir tidak berpikir* Babe pengen semua rakyat negara ini hidup dalam damai sejahtera, dalam kedamaian. Soalnya Babe sayang semua rakyat. Babe ingin memberi yang terbaik kepada rakyat semuanya.

James: *mata berkaca-kaca* OK. Thanks banget ya Babe atas waktunya.

Babe: Sama-sama.

James: Sukses ya buat pemilihan presidennya ya!

Babe: God Bless You, James!!