Minggu, 30 November 2008

Life is Like A Bus

Hidup seperti bus.


Kita semua tahu kalau hidup kita hanya boleh dikendalikan oleh Yesus. Dan hidup kita ibarat bus. Sopirnya hanya boleh satu: Yesus.


Tapi pada kenyataannya dalam diri kita ada banyak sekali perasaan dan emosi yang berebut tempat sopir untuk menyetir hidup kita. Akibatnya? Akan terjadi kecelakaan. Supaya tidak terjadi kecelakaan, tendang saja perasaan dan emosi yang bersifat merusak dan tidak tahu diri itu.


Tendang keluar dari bus Anda perasaan marah, iri hati, serakah, cemas, niat buruk dan sebagainya yang merupakan sifat kedagingan kita. Setelah itu, suruh penumpang-penumpang yang terlalu bergejolak untuk duduk tenang dan biarkan Yesus menyetir hidup Anda. Biarkan Ia yang membawa Anda sampai ke tujuan dengan selamat.


Supaya bus bisa tetap berjalan, bus Anda perlu isi bensin. Bensin yang diisi oleh kita adalah firman-firman Tuhan. Setiap hari kita perlu mengisi tangki bensin rohani kita dengan membeli secara gratis di SPBU rohani yang bernama Alkitab. Tanpa bensin ini, kehidupan rohani kita akan mogok dan akan menghambat perjalanan kita mencapai tujuan.


"Di dalam dunia, ada dua jalan: lebar dan sempit. Mana kaupilih?"

Masih ingat lagu anak-anak yg cuplikan liriknya seperti di atas?


"Yang lebar api, jiwamu mati. Tapi yang sempit, Tuhan berkati."

Bus harus melewati jalanan sempit, berbatu, berkerikil dan menanjak. Itulah serunya. Tapi memang itulah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. Melalui beragam masalah untuk mencapai suatu kesempurnaan bersama denganNya. Kalau kita melaju di jalan lebar, bisa-bisa kita semakin jauh dariNya.


Salah satu permasalahan ketika kita melaju di jalanan adalah ban kempes. Kalau sudah kempes, wuih, merepotkan. Pikirkan Anda sedang dalam perjalanan menuju tempat yang penting dan ban mobil Anda kempes di jalanan sepi yang tidak ada orang.

Pikirkan juga kondisi di mana moil Anda saat itu sedang mogok di sebuah jalanan sepi.


Takut? Jangan. Karena sopir kita lebih hebat dari siapapun juga. Ia bisa menjadi montir yang baik dan tukang tembel ban yang baik. Ia mempunyai segudang perkakas lengkap dan akan siap menggantikan ban Anda.


So, ketika Anda sedang memacu bus Anda, Anda pastikan dulu siapa sopirnya. Apakah sopir itu bisa dipercaya atau tidak.

Chow Yun Fat

Chow Yun Fat, bintang film Asia yang paling panas saat ini di Hollywood. Sejak film perdananya tahun 1980 dan sampai hari ini, ia sudah membintangi puluhan film-film yang meledak di pasaran dan juga mengantongi berbagai penghargaan dari seluruh dunia. Aktingnya yang keren dan hebat menjadikan Chow sebagai salah satu aktor termahal Asia yang sukses di bilangan Hollywood.

Chow Yun Fat dilahirkan di sebuah keluarga miskin di pedesaan. Ibunya seorang pembantu rumah tangga dan petani sayur, sedangkan ayahnya bekerja sebagai buruh di perusahaan minyak. Masa kecilnya, Chow tinggal di sebuah rumah yang bahkan listrik pun tak ada. Setiap siang ia selalu membantu ibunya berjualan teh dan sore harinya ia mencangkul di sawah. Usia 10 tahun, mereka sekeluarga pindah ke Kowloon dan di usia 17 tahun Chow harus putus sekolah.

Setelah ia putus sekolah, ia mulai bekerja. Mulai dari bellboy di hotel, tukang surat, penjual kamera keliling dan supir taksi. Ada satu kisah unik yang merupakan awal kesuksesannya ketika ia bekerja sebagai seorang bellboy di sebuah hotel.

Suatu hari, sebuah mobil Rolls-Royce berhenti di hotelnya tempat ia bekerja. Pemilik mobil itu meminta Chow untuk mencuci mobilnya. Saat itu, Chow masih belum tahu kalau mobil yang sedang ia cuci itu mobil mewah. Ia hanya berpikir kalau itu adalah sebuah mobil yang sangat keren dan iseng-iseng ia mencoba menaikinya, berpura-pura sebagai orang yang sedang memiliki mobil itu. Tanpa terduga, atasannya melintas dan melihatnya. Ia langsung memarahi dan memaki-maki Chow. "Kamu ini siapa? Tahu diri donk derajat dan statusmu. Kamu tak akan bisa menaiki mobil ini seumur hidupmu!"

Chow memang sadar kalau ia telah melanggar peraturan, tapi makian bosnya menimbulkan satu gelora di dalam dirinya untuk terus maju. Akhirnya di akhir era tahun 1979-an, ia mengikuti casting film dan tahun 1980 ia main di salah satu film paling laris saat itu, The Bund.

Setelah sukses film pertamanya, karirnya terus menapak dan naik. Salah satu filmnya yang paling terkenal di Indonesia adalah "God of Gambler". Hayoo... siapa sih yang ngga tau film itu?? Dan film-film berikutnya sampai ia masuk ke pasar Hollywood di tahun 1998-an. Hingga hari ini, ia menjadi salah satu aktor Asia termahal.

Dan dengan kesuksesannya, uangnya dan karirnya, ia bukan hanya naik Rolls-Royce, tapi juga membelinya! Dan bahkan ia mengoleksi beberapa mobil mewah di bawah kerajaan bisnisnya yang besar di Hongkong. Hohohoho... Jangan sampai cemoohan orang lain menjatuhkan kita. Tapi jadikan itu sebagai cambuk untuk maju. Fokus pada talenta yang kita miliki, jalani dengan sungguh-sungguh dan berjuang sekuat tenaga untuk mengejar mimpi kita.

Kalo Chow saja lahir dari keluarga seorang petani bisa jadi orang besar, apalagi kita yang belum jatuh sampai tergeletak.

Kamis, 27 November 2008

1 Korintus 13:13

Ini adalah kisah nyata. Pelajaran sangat berharga.

Alkisah ada seorang pemuda yang sangat gemar mendaki gunung. Ia mempunyai satu mimpi yang sangat besar kalau ia akan menaklukkan gunung tertinggi di dunia, gunung Everest, suatu harinya. Ia berlatih keras, berolahraga dan benar-benar berjuang untuk mengejar mimpinya itu. Ia tidak pernah absen dalam acara pendakian dan selalu berusaha keras. Sudah banyak gunung-gunung kecil yang ia taklukkan.

Suatu hari ketika ia sedang mendaki sebuah gunung yang sangat tinggi (bukan gunung Everest), ketika ia hampir mencapai puncak, ia mengalami satu musibah. Singkat cerita, ia harus terdampar di dalam sebuah gua dengan badai salju yang sangat dahsyat di luar.

Berharap bisa cepat untuk reda, ia pun beristirahat di dalam gua itu. Tapi setelah beberapa hari, badai salju tidak kunjung reda. Bahaya pun mengancam. Kakinya kedinginan dan mulai membeku. Ia tahu, kalau kakinya membeku, maka tidak baik juga untuk keseluruhan tubuhnya. Setelah mengambil pertimbangan selama beberapa waktu, ia memutuskan untuk membuntungi kakinya untuk tetap hidup. Singkat cerita, ia selamat dari "pembekuan" tetapi harus kehilangan salah satu kakinya.

Padahal kaki adalah aset yang sangat berharga bagi seorang pendaki. Selama beberapa tahun, ia tidak bisa mendaki. Banyak temannya yang mengatakan, ia tak akan mendaki lagi untuk selamanya. Tetapi pendaki itu tidak pernah kehilangan mimpinya: mendaki gunung Everest.

Sekian tahun kemudian, akhirnya ia bisa mendaki lagi dengan menggunakan kaki palsu. Ya, kaki palsu. Dan proyek pertamanya langsung menaklukkan gunung Everest. Wow, waktu itu seluruh media massa seluruh Amerika langsung menjadikan ia sebagai berita utamanya: "Seorang cacat yang mendaki gunung Everest pertama." Dan bagi pendaki itu ia sangat bangga.

Ia bersama timnya mendaki dan terus mendaki. Mendekati puncak (tinggal sedikit lagi), ia dan timnya melihat ada seorang pendaki lain yang sedang tergeletak pingsan. Orang itu harus segera ditolong, kalau tidak nyawanya akan segera melayang karena kehabisan oksigen.

Di antara dilema dua pilihan, apakah ia harus menolong orang itu dan kembali turun ke bawah, atau ia bisa langsung naik ke puncak dan mencapai impiannya setelah sekian puluh tahun dan beribu pengorbanan. Dua pilihan yang sulit. Mana yang akan ia pilih?

Kalau Anda jadi pendaki itu mana yang akan Anda pilih?

Pendaki itu akhirnya memutuskan untuk meneruskan pendakiannya. Ia pun mencapai puncak gunung Everest dan menancapkan benderanya, kemudian ia turun. Dalam perjalanannya turun, pendaki itu melihat orang yang pingsan itu sudah tidak bernyawa. Seolah tidak pernah tahu, mereka melanjutkan perjalanan turun mereka dan segera menjadi berita utama di Amerika selama satu minggi: "Orang cacat pertama yang menaklukkan gunung Everest."

Tapi sepintar-pintarnya menutupi kebusukan, tetap saja tercium. Akhirnya suatu hari rahasianya hari itu terbongkar. Ia langsung berubah dari seorang pahlawan menjadi seorang pengecut. Seharusnya ia menolong orang itu, kata orang-orang. Dan selama seminggu pula ia menjadi bahan cemoohan di surat kabar dan media lainnya.

1 Korintus 13:13 "Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih."

Iman berbicara tentang mimpi-mimpi kita. Setiap orang mempunyai mimpi. Setiap orang ingin mencapai cita-citanya. Tapi yang paling penting dari proses selama kita berharap agar mimpi kita menjadi kenyataan adalah kasih. Kasihlah yang terpenting. Selalu usahakan agar dalam proses ketika kita mencapai mimpi itu, kita tidak kehilangan kasih, baik itu kasih dari keluarga, pasangan hidup maupun sahabat-sahabat kita. Adalah sesuatu yang sia-sia (iman yang telah menjadi sia-sia) bila kita mencapai mimpi kita tapi kehilangan kasih. Berjaga-jagalah.

Selasa, 25 November 2008

Menjadi Diri Sendiri

"Temukan keunikan dirimu!". Ini adalah salah satu quotation favoritku. Jadi diri kita sendiri. Jangan mau menjadi mirip dengan orang lain, ikut-ikutan orang lain atau yang paling parah, menjadi seorang pribadi yang sesuai dengan yang diinginkan orang lain.
Ngomong sih gampang. Pada kenyataannya, kita seringkali menjadi seorang manusia yang sama dengan orang lain. Sejak kecil kita ikut-ikutan orang tua kita (kebiasaan baik, kebiasaan buruk. Coba deh lihat kebiasaan ortumu, pasti ngga jauh-jauh dari kebiasaanmu kan?). Menginjak remaja kita mulai ikut-ikutan idola kita (artis, pemain bola, aktor) mulai dari cara berpakaiannya, cara ngomongnya (please.... jangan Cinta Laura) atau bahkan gaya hidupnya. Tapi setelah melewati masa remaja dan menginjak ke kedewasaan, kita sudah HARUS menjadi diri kita sendiri.

Begitu pula denganku. Dulu waktu kecil, aku juga "ikut-ikutan" kedua orang tuaku (sampai sekarang beberapa sifat baik - dan buruk - dari ortuku masih kelihatan jelas). Termasuk ikut-ikutan gila artis, meniru dan lain sebagainya.
Tapi menginjak dewasa, aku menjadi lebih tahu. Dan kalau dulu kita mengidolakan aktris atau aktor, sekarang aku lebih mengidolakan teman sendiri. Eits, bukan apa-apa. Itu karena aku meniru semangat, keuletan dan kesuksesan temanku. Dan dari temanku aku mendapatkan tiga cara untuk menjadi diri sendiri:

1. Muka tebal

Seiring dengan penemuan jati dirimu yang sesungguhnya, akan ada banyak orang yang mengkritikmu. Beberapa di antaranya bermaksud membangun, namun banyak di antaranya berniat menjatuhkan (atau menjadikanmu sebagai 'boneka' mereka). Satu-satunya cara yang ampuh adalah dengan mempertebal muka.

Dengarkan orang-orang yang ingin membangunmu. Biarkan saja orang-orang yang ingin menghancurkan mimpimu. Orang-orang tipe penghancur mimpi ini tidak layak didengarkan. Biarkan saja mereka mengejek. Katakan pada dirimu sendiri, "Lihat saja nanti!" (salah satu kata-kata yang paling kusukai).

Hal lainnya yang patut diwaspadai adalah kecemasan dan keragu-raguan. Keduanya bisa mempengaruhi mindset kita dan membuat kita mundur. Hati-hati, perasaan ini lebih sukar dilawan dibandingkan dengan kritikan dari luar.

2. Action

Pernah dengar "No Action Talk Only"? Atau slogan iklan rokok terbaru "Talk less do more"? Well, itu gua banget! Jangan cuma bisa ngomong! Jangan cuma bisa bermimpi. Wujudkan mimpi-mimpimu dengan perbuatan yang nyata. Jangan takut untuk mengambil resiko. Mimpimu tidak akan berakhir sekalipun kamu gagal. Mimpi-mimpimu akan bubar jalan di saat kamu memutuskan untuk berhenti mengejarnya!

3. Tidak takut gagal

Orang gagal itu biasa... Setiap orang pernah gagal dalam hidupnya. Mungkin dari kegagalan itu menimbulkan trauma. Tapi percayalah, kegagalan adalah guru yang paling baik. Dari sana kita bisa belajar kekurangan dan kelemahan kita. Dari sana kita tak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.

Tidak ada sesuatu di dunia ini yang tanpa resiko dan konsekuensi. Tapi ingatlah, sekali kita melewati resiko dan konsekuensi itu, di depan akan terpampang sebuah rencana masa depan yang cemerlang dan kesuksesan terpampang di depan mata. Punyai satu iman dan kepercayaan di mana masa depan kita akan cerah seperti siang hari.

So, sobat JINS, jangan takut untuk menjadi diri sendiri. Kamu unik dan menarik! Tidak ada seorang pun yang sama denganmu! Mulailah suatu perubahan. Lakukan perubahan itu MULAI HARI INI. Kalau bukan hari ini, kapan lagi?

Senin, 24 November 2008

Ketika Anak-anak Berbicara CINTA

Sekelompok peneliti mengadakan sebuah survey dengan menanyakan "Apa artinya 'cinta' bagimu?" pada sekelompok anak berusia 4-8 tahun. Dan jawaban mereka bervariatif dan sangat luas (serta sangat mendalam). Ga percaya? Baca terus!

"Ketika nenekku sakit punggung dan ia tak bisa lagi mencat kuku kakinya, kakekku akan melakukan untuknya meskipun kakek sendiri sakit punggung. Itulah cinta." Rebecca - 8 tahun.

"Ketika seseorang mencintaimu, mereka menyebut namamu dengan sedikit berbeda. Dan kamu tahu, namamu aman dalam mulut mereka." Billy - 4 tahun.

"Cinta adalah ketika seorang anak perempuan memakai parfum dan seorang anak laki-laki memakai cologne dan mereka kencan dan mencium bau satu sama lain." Karl - 5 tahun.

"Cinta adalah ketika kamu keluar makan dan kamu memberikan sebagian besar kentang gorengmu kepada seseorang tanpa berharap hamburger mereka." Chrissy - 6 tahun.

"Cinta yang akan membuatmu tersernyum ketika kamu capek." Terri - 4 tahun.

"Cinta adalah ketika mama membuatkan kopi untuk papa di pagi hari dan menyisip sedikit kopinya untuk memastikan rasanya sebelum diberikan kepada papa." Danny - 7 tahun.

"Cinta adalah ciuman terus. Ketika kamu sudah capek ciuman, kamu masih ingin bersamanya dan mengobrol lebih sering lagi. Mama dan papaku sering melakukannya. Dan mereka terlihat sedikit menjijikkan ketika ciuman." Emily - 8 tahun.

"Cinta adalah sesuatu yang ada ketika kamu sedang membuka hadiah-hadiah Natal, dan kamu berhenti untuk mendengarnya." Bobby - 7 tahun.

"Kalau kamu mau belajar mencintai, mulailah dengan teman-teman yang kamu benci." Nikka - 6 tahun.

"Ada dua macam cinta: cinta manusia dan cinta Allah. Dan keduanya Allah-lah yang menciptakannya." Jenny - 8 tahun.

"Cinta adalah ketika kamu memuji kemeja seorang anak laki-laki dan ia kemudian memakainya setiap hari." Noelle - 7 tahun.

"Cinta seperti seorang kakek dan seorang nenek yang masih berteman meskipun mereka sudah saling mengenal satu sama lain bertahun-tahun lamanya." Tommy - 6 tahun.

"Waktu aku sedang ada resital piano, aku sangat takut dan gugup. Di depan panggung, semua penontong melihatku. Aku gugup. Untungnya di kejauhan aku melihat ayahku melambaikan tangan sambil tersenyum. Aku jadi tak takut lagi." Cindy - 8 tahun.

"Ibuku mencintaiku lebih daripada siapapun. Tak ada orang lain yang memberiku kecupan selamat malam setiap harinya." Clare - 6 tahun.

"Cinta adalah ketika ibu memberikan potongan ayamnya yang terenak kepada ayah." Elaine - 5 tahun.

"Ketika mami melihat papi berkeringat dan bau keringat, mami menganggap papi masih lebih keren daripada Robert Redford, itulah cinta." Chris - 7 tahun.

"Cinta adalah ketika anjingmu masih mau menjilati wajahmu meskipun kamu meninggalkannya seharian." Mary Ann - 4 tahun.

"Aku tahu kakakku mencintaiku karena ia memberikan semua bajunya padaku dan ia harus keluar dan membeli yang baru." Lauren - 4 tahun.

"Ketika kamu jatuh cinta, matamu berkedip-kedip seperti bintang." Karen - 7 tahun.

"Ketika mami melihat papi di kamar mandi dan tidak merasa jijik, itulah cinta." Mark - 6 tahun.

"Kamu tidak boleh mengucapkan 'I love you' sembarangan, kecuali kamu benar-benar mencintainya. Ketika kamu benar-benar mencintainya, kamu harus sering-sering mengatakannya. Manusia itu pelupa." Jessica - 8 tahun.

Seorang penulis dan dosen Leo Buscaglia mengadakan satu kompetisi untuk mencari seorang anak yang paling peduli dengan sekitarnya. Pemenangnya adalah seorang bocah empat tahun yang tinggal di sebelah rumah seorang kakek tua. Ia baru saja kehilangan istrinya. Melihat kakek itu menangis, bocah itu kemudian berlari menuju rumahnya, melompati pagar dan duduk di atas pangkuan kakek itu. Ketika ibunya menanyakan apa yang ia lakukan, bocah itu hanya menjawab, "Tidak apa-apa. Aku hanya membantu kakek ini menangis."

Lalu apa pengertian cinta buat kamu? Tuliskan ya di "komentar". God bless you!!

Kekuatan Sepucuk Surat

Tahu John Wayne? Aktor Amerika yang sangat terkenal di era tahun 1950-an. Ia banyak membintangi film-film koboi jaman itu dan sangat terkenal (coba deh tanya papi mami kalian).

Nah ini kisah beberapa waktu sebelum John Wayne meninggal dunia.

Suatu ketika ada seorang putri dari seorang dokter yang bernama Robert Schuller mengalami kecelakaan. Akibatnya, kaki Cindy (nama anak itu) harus dioperasi dan diamputasi. John Wayne sendiri sangat mengagumi Dr. Schuller sehingga ketika ia mendengar bahwa kaki dari putri seorang sahabatnya diamputasi, ia segera menulis sepucuk surat kepada Cindy.

"Dear Cindy,

Saya turut bersedih mendengar tentang kecelakaanmu. Semoga kamu baik-baik saja.

Tertanda,

John Wayne."

Surat itu dikirimkan ke Cindy dan Cindy membalas suratnya.

"Dear Mr Wayne,

Saya mendapat surat darimu. Terima kasih untuk suratnya. Saya sangat menyukaimu. Saya sendiri akan baik-baik saja karena yesus akan menolongku. Mr. Wayne, Anda mengenal Yesus? Saya berharap Anda kenal karena saya membayangkan surga tidak akan lengkap tanpa John Wayne di sana nanti. Dan bila Anda belum mengenalNya, saya berharap Anda bisa menerimaNya sekarang juga. Sampai ketemu di Surga.

Tertanda,

Cindy"

Cindy kemudian memasukkan suratnya di dalam amplop, membubuhkan nama "John Wayne" di amplopnya dan menaruhnya begitu saja sampai suatu hari seorang teman yang membesuk Cindy datang.

"Apa yang kamu lakukan, Cindy?" tanya orang itu.

"Saya menulis surat untuk John Wayne, tapi saya tak tahu cara menyampaikannya ke John Wayne," kata Cindy.

"Hey," tiba-tiba orang itu berseru, "kebetulan sekali aku akan makan malam dengannya malam ini di Newport Club di Newport Beach. Titipkan saja padaku." Dan kemudian Cindy menitipkan suratnya pada orang itu.

Malam harunya ada dua belas orang (termasuk Wayne sendiri) duduk di sebuah meja panjang untuk menikmati makan malam. Mereka bersenda gurau dan tertawa sampai orang itu secara tidak sengaja merogoh kantungnya dan merasakan ada sepucuk surat di dalamnya.

"Hey sobat," seru orang itu, "Ini ada sepucuk surat dari putrinya Dr. Schuller. Katanya ini untukmu." Dan surat itu dioperkan pada John Wayne.

Mereka melanjutkan tertawa dan bersenda gurau lagi sampai menyadari kalau Wayne yang ada di ujung meja menangis.

"Ada apa sobat? Apa yang membuatmu menangis?"

Duke berkata dengan suara sangat lirih, "Aku ingin membacakan isi surat ini kepada kalian."

Kemudian Wayne membacakan surat itu keras-keras dan ia mengusap air matanya, melipat suratnya dan menaruhnya kembali di sakunya.

"Sobat," katanya kepada orang yang memberinya surat, "Tolong katakan kepada gadis kecil itu, detik ini di sini, aku, John Wayne, memberikan hatinya dan hidupnya kepada Yesus Kristus dan aku akan menemuinya di Surga."

Tiga minggu kemudian John Wayne meninggal dunia karena kanker perut. Begitu dahsyat sepucuk surat yang ditulis dengan sungguh-sungguh, yang penuh dengan urapan-urapan Roh Kudus dan sepucuk surat yang akan mengubahkan hidup seseorang.

Sudahkah kalian menulis "surat" untuk orang-orang yang kalian kasihi?

Dua Cerita yang (Tidak) Berhubungan

Perang Dunia II meletus. Banyak bermunculan pahlawan-pahlawan. Salah satunya adalah Butch O'Hare. Ia adalah seorang pilot yang menerbangkan pesawat tempur. Suatu ketika, dia berada dalam satu tim untuk tujuan sebuah misi. Ketika sudah bertolak dan terbang, ia baru menyadari kalau seseorang lupa mengisi bahan bakar pesawatnya sampai penuh. Tidak mungkin ia bisa menyelesaikan misinya dengan separuh bahan bakar. Akhirnya, sang komandan tim memintanya untuk meninggalkan formasi dan kembali ke kapal induk untuk mengisi bahan bakar dulu.

O'Hare kemudian meninggalkan formasi. Dalam perjalanan pulang, dari kejauhan ia melihat sepasukan pesawat Jepang sedang menuju ke arahnya untuk menyerang. Dengan tanpa rekan-rekan setimnya, mustahil untuk menang. Cara satu-satunya yang terpikir oleh O'Hare saat itu adalah memancing dan menjauhkan mereka. Sendirian, ia masuk ke dalam formasi Jepang dan menyerang mereka.

Pesawat Amerika dilengkapi dengan kamera yang akan memotret secara otomatis supaya para pilot dapat mempelajari medan, pergerakan musuh dan sebagainya. O'Hare menembakkan semua pelurunya sampai habis dan melakukan apapun untuk menjauhkan tentara Jepang dari timnya. Akhirnya tentara Jepang menyingkir dan menuju ke arah berlawanan. O'Hare selamat dengan luka tembak di sana-sini. Sehingga menurut kesaksiannya dan gambar yang terekam dalam kamera, oleh karena kepahlawanannya, ia diangkat menjadi seorang pahlawan. Bahkan sebuah bandara di Amerika diberi nama "O'Hare".

Waktu yang lebih lama di Chicago, ada seorang yang bernama Easy Eddie bekerja pada Al Capone, seorang gangster Amerika jaman dulu. Al Capone terkenal bukan karena sifat heroiknya, melainkan pembunuhan dan hal-hal ilegal yang ia lakukan. Dan Eddie adalah pengacara Al Capone.

Suatu ketika Al Capone dipenjara, dan dengan bantuan Eddie, AL Capone bebas. Untuk menunjukkan rasa terima kasihnya, Al Capone memberinya uang dan tanah hampir separuh Chicago. Rumahnya begitu besar sekarang dan Eddie hidup nyaman di dalamnya.

Eddie mempunyai seorang anak laki-laki. Ia sangat menyayangi putranya dan memberikan putranya segala yang terbaik. Sekolah yang baik, rumah yang nyaman, dan semua fasilitas yang terbaik diberikan kepada putranya. Hanya dua yang terbaik yang tak bisa diberikan oleh Eddie: nama baik dan contoh yang baik. Easy Eddie berpikir kalau semua kekayaan ini tidak ada gunanya. Ia sudah melakukan kesalahan dengan membela seorang mafia kelas kakap. Ia tidak memberi contoh yang baik kepada putranya.

Suatu hari ia memutuskan untuk menuntut Al Capone. Ia menarik semua kesaksiannya dan membeberkan semua kejahatan yang pernah dilakukan Al Capone. Hasilnya, Al Capone dipenjara. Tentu saja anak buah Al Capone tidak bisa tinggal diam. Dan suatu hari, Easy Eddie ditemukan tergeletak tertembak di sebuah jalanan yang sepi di Chicago.

Kisah kedua tokoh ini sepertinya tidak ada hubungannya. Tapi, tahukah kalian kalau Butch O'Hare adalah putra dari Easy Eddie?

(bahan renungan: baca Matius 5:16)

Jumat, 21 November 2008

Abraham Lincoln

Mari kita lihat sejenak profil dari salah satu Presiden Amerika Serikat yang pernah terukir sepanjang sejarah.

  • 1816 Lincoln dan keluarganya diusir dari rumah. Lincoln harus mencari kerja untuk menghidupi keluarganya (umurnya masih sangat muda!)
  • 1818 Ibunya meninggal.
  • 1831 Bisnisnya gagal.
  • 1832 Mendaftar menjadi badan legislatif - gagal.
  • 1832 Kehilangan pekerjaannya. Mau masuk sekolah hukum tapi pupus.
  • 1833 Meminjam uang dari temannya dan memulai bisnis baru. Di akhir tahun usahanya bangkrut dan ia harus menghabiskan 17 tahun hidupnya untuk melunasi hutangnya.
  • 1834 Mencoba mendaftar di badan legislatif lagi - diterima.
  • 1835 Sudah bertunangan dan siap-siap untuk menikah. Calon istrinya meninggal dan ia sangat teramat sedih.
  • 1836 Fisiknya turun dan ia sakit selama enak bulan.
  • 1838 Mencalonkan diri menjadi seorang pembicara badan legislatif - gagal.
  • 1840 Ikut pemilihan anggota senat - gagal.
  • 1843 Mendaftar menjadi anggota senat - gagal.
  • 1846 Mendaftar lagi - berhasil - pindah ke Washington dan mempunyai pekerjaan di sana.
  • 1848 Mencalonkan diri menjadi calon presiden - gagal.
  • 1849 Mencalonkan diri menjadi gubernur di daerah asalnya - gagal lagi.
  • 1854 Mendaftar menjadi anggota senat Amerika - gagal.
  • 1856 Mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden partainya - gagal mendapatkan 100 suara.
  • 1858 Mendaftar menjadi anggota senat lagi - dan lagi-lagi gagal.
  • 1860 Terpilih menjadi seorang presiden Amerika Serikat dan menjadi seorang presiden yang namanya paling diingat dalam sejarah.
Well, kalau kita lihat perjalanan hidup Lincoln, dipenuhi dengan yang namanya "kegagalan". Ia mencalonkan diri beberapa kali menjadi anggota senat, gagal. Ia pernah kehilangan usahanya dua kali dan bahkan harus berhutang sampai tujuh belas tahun! Ia sering gagal dalam usahanya menjadi seorang anggota kongres atau senat. Dan ia pernah gagal menjadi wakil presiden partainya.

Tapi, kenyataannya hari ini? Lincoln menjadi salah seorang presiden Amerika yang paling berpengaruh pada jamannya (dan pemikirannya mempengaruhi kita semua hari ini). Coba kalau Lincoln berhenti pada usahanya yang kedua atau ketiga. Wah, bisa-bisa Amerika tidak akan bisa seperti hari ini.

Inspirasi ini juga yang kudapatkan dari salah seorang tutorku di gereja. Ia membagikan, tidak ada seorang pun yang gagal sampai ia berhenti. Saat ia berhenti itulah ia mengalami kegagalan paling besar dalam hidupnya. Dan hari ini sobat JINS jangan mudah menyerah dengan keadaan. Jangan selalu merasa lemah, tak sanggup, gagal berulang kali.

Hey, let me tell you about my Lord. He never let me down! Memang kadang-kadang aku jatuh, tapi tidak sampai terpuruk (terjerembab iya... hehe..). TanganNya yang akan selalu menopangku dan memapahku kembali bangun. Itulah sebabnya ada blog JINS yang kalian baca setiap harinya.

Kegagalan terbesar dalam hidupmu adalah ketika kamu berhenti mencoba.

Kamis, 20 November 2008

Parasut

Charles Plumb, seorang lulusan dari US Naval Academy, menjadi pilot ketika perang Vietnam. Setelah tujuh puluh lima pertempuran, pesawatnya tertembak jatuh. Plumb sendiri melompat dari pesawat dengan sebuah parasut. Ia kemudian mendarat di wilayah musuh, ditangkap dan dipenjara selama enam tahun sebelum kemudian meloloskan diri. Sekarang ia mengajar di salah satu perguruan tinggi dan membagi pengalamannya.

Suatu hari ketika Plumb dan istrinya sedang makan di restoran, ia dikejutkan oleh tepukan di bahunya. "Plumb? Anda Plumb kan? Penerbang jet Kitty Hawk yang di Vietnam itu kan? Bukannya pesawatmu ditembak jatuh?" seorang pria tua berseru kaget. "Bagaimana Anda tahu?" tanya Plumb. "Aku orang yang menyiapkan dan membungkus parasutmu."

Plumb terkejut. "Kurasa parasutnya bekerja," jawab Plumb, "Kalau parasutnya rusak atau sobek mungkin aku tak akan di sini hari ini."

Malam harinya Plumb tidak bisa tidur. Ia terus menerus memikirkan tentang orang tua itu. Secara samar ia mulai menggambarkan, seorang pemuda dengan seragam tentara, topi putih dan celana panjang cut brai. Ia kemudian membayangkan setiap harinya mungkin saja ia sering berpapasan dengannya tetapi hampir tidak pernah menyapanya, memberinya salam. Itu karena orang itu hanyalah seorang "pembantu" dan Plumb sendiri adalah penerbang pesawat tempur.

Plumb kemudian membayangkan kalau pemuda itu menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memeriksa satu per satu parasut itu kalau-kalau ada yang berlubang, dengan hati-hati melipatnya agar tidak sobek, dan benda-benda di tangannya adalah suatu benda yang sangat berarti di saat-saat yang tidak terduga. Para penerbang itu tidak tahu kapan mereka membutuhkannya.

Dan satu pertanyaan sederhana ditujukan oleh Plumb kepada mahasiswa-mahasiswanya, "Siapa yang melipat parasutmu?"

Sobat JINS, Plumb juga mengatakan, parasut yang dipersiapkannya ketika terjun bukan hanya parasut fisik. Dia juga harus menyiapkan parasut-parasut lainnya seperti parasut mental, parasut emosional, dan parasut rohaninya. Supaya ketika ia mendarat di wilayah musuh, ia sudah siap dengan segala konsekuensinya. Pertanyaannya, siapakah yang melipat parasut-parasut itu untuk kita?

Lihatlah sekelilingmu. Akan ada banyak orang (bisa itu teman, saudara, keluarga, orang asing) yang melipatkan parasut-parasut itu bagimu. Kenali mereka dan hargai mereka. Usahakan dirimu menjadi seorang pelipat parasut bagi orang lain. So, siapakah yang melipat parasutmu hari ini?

Rabu, 19 November 2008

Topeng

Jangan tertipu dengan topeng-topeng yang aku kenakan setiap harinya. Ribuan topeng dan aku berganti-ganti. Jangan sampai, tolong, jangan sampai kalian tertipu. Itu bukan aku yang sebenarnya.

Aku selalu berusaha menutupi kelemahanku. Aku selalu kelihatan keren dan percaya diri. Tapi percayalah, itu bukan aku.

Di balik topengku ada wajah-wajah yang tidak kalian ketahui. Kadang-kadang aku memakai topeng senyum untuk menutupi wajah sedihku. Kadang-kadang aku memakai topeng diam untuk bertemu dengan orang-orang yang tidak kusukai. Seringkali aku mengenakan topeng yang keren untuk menyembunyikan aku yang sebenarnya.

Aku tidak pede dengan wajah di balik topengku ini. Aku takut, kalau-kalau suatu ketika aku membuka topengku dan terlihat wajahku yang jelek yang sebenarnya di balik topengku ini, kalian akan kecewa atau bahkan takut denganku. Aku takut! Aku takut kehilangan teman-temanku! Aku takut kehilangan kalian!

Kukira lebih baik begini: parade topeng. Atau tepatnya pesta topeng. Bagiku itu lebih baik. Hidup dalam sebuah kepalsuan, daripada aku yang sebenarnya kalian ketahui. Lebih baik aku terus menerus memakai topeng kebohongan daripada harus kehilangan kalian.

Aku sering terlihat kuat, tapi kenyataannya aku sedang menangis di balik topengku.
Aku sering tersenyum, tapi tahukah kalian kalau aku sedang galau?
Kalian sering melihatku tenang, padahal aku sedang dalam masalah besar.
Aku sering bercakap-cakap dengan teman baikku, apakah kalian tahu dialah orang yang paling ingin kuhindari saat ini?

Tolong!

Aku tak bisa melepas topeng-topengku. Aku terlalu takut untuk melepasnya. Jadi aku memutuskan untuk tetap tinggal dalam kepalsuan.

Tapi tolong.. Aku ingin kalian mendengarku. Mendengarkan apa yang tidak kuucapkan. Aku ingin menjadi lebih 'asli' dan menjadi diriku sendiri. Tolong dengarkan apa yang tidak terucapkan. Jangan percaya apa yang dikatakan topengku. Itu semua palsu!!

Tolong!

Genggam tanganku erat-erat. Jangan lepaskan. Setiap genggaman hangat darimu semakin membesarkan hatiku. Hatiku akan bisa menumbuhkan sayap untuk membuatku lebih percaya pada diriku. Dengan ucapan hangatmu membuatku semakin berkaca pada diriku.

Aku mulai tidak suka dengan topeng ini.

Topeng-topeng ini menghalangiku mendapatkan cinta sejati. Kumohon, luluhkan hatiku. Hancurkan tembok hatiku supaya aku dapat merampas topeng ini dari wajahku dan membantingnya sampai hancur berkeping-keping.
Aku bisa bila ada cinta.

Arrgghhh... Aku ingin buang topeng ini!! Aku tak tahan lagi!! Beberapa dari topeng ini membuatku buta! Banyak dari topeng ini melukai wajahku. Dan semakin sering aku memakai topeng ini, semakin berdarah pula hatiku.

Teman-teman, janji ya kalau saat aku melepaskan topengku kalian tidak akan kabur dariku. Karena aku adalah aku, aku adalah kalian dan mungkin aku adalah semua orang.

Dan aku dengan perlahan aku menanggalkan topeng yang aku pakai sekarang.

(Sebuah coret-coretan terinspirasi dari The Mask. Setiap orang hidup dengan topengnya masing-masing.)

Selasa, 18 November 2008

Juggling Balls

Disadur dari salah seorangCEO Coca-Cola Company. Pelajaran yang sangat berharga. Check this out!

"Bayangkan diri Anda adalah seorang juggler. Juggler adalah orang yang biasa melemparkan beberapa bola di udara dan memain-mainkannya (menangkapnya) dengan bergantian, biasanya badut. Anda adalah seorang juggler yang sedang memainkan lima bola kehidupan di udara. Lima bola tersebut adalah: karir, keluarga, kesehatan, teman dan Tuhan dan Anda sedang melempar-lemparkan bola tersebut di udara. Ketika bola itu jatuh kembali, Anda menangkapnya dan kemudian melemparkannya kembali. Anda harus menyeimbangkannya kelima bola itu kembali.

"Bola pertama: karir, terbuat dari karet. Sehingga ketika tak sengaja Anda menjatuhkanya, ia akan memantul kembali. Akan tetapi keempat bola lainnya terbuat dari kaca, sehingga apabila Anda tak sengaja melepasnya atau menjatuhkannya, bola tersebut akan cacat, tergores, retak atau bahkan pecah menjadi berkeping-keping. Keempat bola tersebut tidak akan mulus lagi sekali Anda menjatuhkannya

Anda harus mengerti bagaimana cara menyeimbangkan kelima bola tersebut di udara. Caranya:

  1. Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Setiap orang unik dan mempunyai kelebihan masing-masing.
  2. Jangan menetapkan tujuan hidup Anda berdasarkan apa yang orang lain mau. Targetlah sesuai dengan mimpi dan harapan Anda karena hanya Anda sendiri tahu yang terbaik buat Anda.
  3. Tidak semua hal di dunia ini harus membayar. Gratiskan sesuatu yang berharga bagi Anda dan kalungkan itu dalam loh hati Anda.
  4. Jangan kuatirkan apa yang telah terjadi kemarin dan apa yang akan terjadi besok. Hidupi hidup Anda hari ini dengan maksimal. Itu artinya bila Anda menjalani hidup Anda hari ini Anda telah menghidupi hidup Anda sepanjang hidup Anda!
  5. Jangan pernah menyerah kalau Anda masih mempunyai sesuatu untuk diberikan. Sesuatu baru akan benar-benar berhenti apabila Anda berhenti mencoba.
  6. Jangan takut mengakui ketidaksempurnaan Anda. Karena ini adalah semacam benang halus yang menghubungkan kita semua.
  7. Jangan takut mengambil resiko. Karena dengan ini Anda bisa belajar yang namanya "keberanian".
  8. Jangan menutup diri Anda dari kasih dan jangan mengatakan "cinta kasih itu omong kosong". Cara tercepat mendapatkan sebuah kasih adalah dengan memberinya; cara tercepat untuk melepaskan sebuah kasih adalah dengan menggenggamnya terlalu erat; dan cara terbaik untuk merawat kasih itu adalah dengan memberinya sepasang sayap.
  9. Jangan terlalu cepat menjalani kehidupan Anda, sehingga Anda tak hanya lupa Anda ada di mana sekarang, tetapi juga Anda lupa tujuan ke mana Anda akan pergi.
  10. Jangan lupa, kebutuhan paling emosional dari seorang manusia adalah suatu penghargaan.
  11. Jangan takut untuk belajar. Ilmu adalah harta karun yang beratnya nol kilogram yang bisa Anda bawa ke mana-mana.
  12. Jangan lupa, pakai kata-kata dan waktumu dengan sebaik-baiknya. Keduanya tidak bisa ditarik kembali atau diulang. Hidup bukan sebuah perlombaan lari, melainkan sebuah perjalanan panjang untuk diselesaikan selangkah demi selangkah.

Senin, 17 November 2008

Filosofi Charles Schultz

Taukah siapa pencipta kartun "Peanut"? Gambar yang sering kita lihat di handuk, keset maupun tempat-tempat lainnya. Well, dialah Charles Schultz. Berikut ini adalah sebuah filosofi darinya. Anda tak perlu menjawab secara jelas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Anda akan mengerti sendirinya di akhir dari artikel ini.

  • Sebutkan lima orang terkaya di dunia!
  • Sebutkan lima orang pemenang piala Heisman!
  • Sebutkan secara berurutan lima orang pemenang Miss Indonesia!
  • Sebutkan sepuluh orang saja penerima Nobel!
  • Sebutkan aktris terbaik Oscar lengkap dengan aktor terbaiknya!
  • Sebutkan juara-juara Olimpiade dunia yang Anda tahu.




Bagaimana?






Intinya, tidak ada yang ingat siapa yang masuk berita utama kemarin. Tidak ada penerima penghargaan kedua. Semuanya hebat dalam bidangnya masing-masing. Tetapi pujian itu akan meredup dengan sendirinya. Penghargaan itu akan terlupakan dalam waktu singkat. Semua sertifikat dan plakat dan piagam akan terkubur bersama nama kebesaran penerima mereka.






Ini ada beberapa pertanyaan lagi. Coba jawablah.
  • Sebutkan guru-gurumu semasa kamu sekolah yang selalu memberimu semangat!
  • Sebutkan tiga orang sahabatmu yang selalu melewati senang dan susah bersamamu!
  • Sebutkan lima orang yang pernah mengajarimu pelajaran berharga semasa hidupmu!
  • Pikirkan beberapa orang yang menurutmu pantas untuk dihargai, unik dan spesial bagimu!
  • Pikirkan lima orang yang selalu menghabiskan waktu bersamamu!






Lebih mudah?







Tentu saja! Orang-orang yang membuat perbedaan dalam hidupmu bukanlah orang yang memenangkan nobel, atau Miss Indonesia, atau orang paling kaya, atau orang yang memiliki banyak penghargaan. Orang-orang yang membuat perbedaan dalam hidupmu adalah mereka yang peduli dengan hidupmu.

See?

Akhir yang Indah

Kisah hidup Ovi kecil sangat miris untuk dibayangkan. Ia dilahirkan disebuah desa yang sangat jauh dari keramaian saat itu. Keluarga bekerja keras membanting tulang demi membeli sebungkus susu bubuk dan pada saat itu sangat susah didapat bahkan harganya sangat mahal untuk ukuran keluarga itu.

Waktupun sangat cepat berlalu, Ovi kecil pergi ke sekolah minggu dengan baju jahitan sang mama. Ovi sebenarnya malu mengenakan baju yang dijahit oleh mamanya, karena kain bajunya didapat dari sisa-sisa kain jahitan tetangganya. Tapi namanya anak kecil tidak menjadi masalah besar untuk anak seumurnya. Ovi kecil seorang anak yang sangat pemalu, sehingga membuat dirinya sulit untuk bergaul dan tidak banyak memiliki banyak teman. Hari-harinya ia lewati bersama sang nenek yang sangat setia menjaganya ketika kedua orang tuanya bekerja diladang.
Ovi kecil sangat disayang oleh keluarganya, akan tetapi ketika usianya menginjak 7 tahun semua mulai berubah. Ovi kecil tidak mengerti ketika kakinya dipukul menggunakan rotan oleh ibunya. Suatu hari, ovi yang baru berusia 7 tahun diminta oleh ibunya untuk mengangkut air dari sungai yang berada tepat dibelakang rumah kira-kira 50m. Dengan tergesa-gesa, Ovi yang sedang bermain-main dengan anak tetangganya berlari kerumah setelah mendengar mamanya memanggil berulangkali. Setelah sampai dirumah Ovi langsung dipukul oleh mamanya. 

“Ma, kenapa Ovi dipukul? Ovi kan cuma bermain dengan Ani sebentar…” 
Tak sanggup berkata lagi karena kesakitan ovi hanya menangis.

“Mama kan sudah panggil Ovi berkali-kali, kalau dipanggil harus cepat-cepat datang! Memangnya telingamu kamu letakkan dimana??!!”

Waktu terus berputar, ketika usia Ovi mulai beranjak dewasa. Memang, sangat butuh perjuangan bagi hidup Ovi, ketika ia ingin melanjutkan pendidikan. Dana untuk mebiayai sekolahnya saja tidak ada, karena kakaknya Joseph sedang duduk dibangku SLTP kelas 2. Akan tetapi Ovi bersikersas ingin terus bersekolah.

Suatu hari ketika Ovi pergi ke gereja. Hari itu Pendeta berkotbah tentang hal kekuatiran. Dan ada satu ayat yang melekat dihati Ovi yakni Filipi 4:13 “segala perkara dapat ku tanggung didalam Dia yang memberi kekutan kepadaku”. Inilah permulaan perjuangan Ovi yang sesungguhnya. Ketika imannya mulai ditempa, kehidupannya perlahan-lahan diubahkan oleh Tuhan. Ketika ia mulai mempelajari Alkitab, sifat pemalunya diubahkan. Hikmat dan kepintaranpun ia terima dari Tuhan, sehingga sekolahnya digratiskan. Dirumah, Ovi sangat akrab dengan kakaknya Joseph, setiap sore Ovi selalu dibantu kakak lelakinya memasak.

“Kak, gimana disekolah hari ini?” 

Ovi mencoba bertanya kepada kakaknya yang sangat pendiam. 

“Baik-baik aja”.
Bulan desember tahun 2002, merupakan bulan yang sangat berarti bagi Ovi. Inilah pertama kalinya ia bergabung dalam  persekutuan pemuda gerejanya. Bersama sang kakak Joseph, ia berada digereja sepanjang hari itu untuk mendekorasi gereja karena sebentar malam akan diadakan perayaan Natal Yesus Kristus kaum muda gerejanya. Dalam hati, Ovi menyimpan tanya “ Kok aneh ya, kakak tumben-tumbennya ga pemalu. Ikut ngedekor gereja bareng teman-teman yang lain. Trus rajin banget lagi”.
Dalam hati, Ovi terus bertanya. Memang tidak biasanya Joseph mengeluarkan kalimat-kalimat yang lucu sehingga membuat sahabat-sahabat gerejanya tertawa.
“Seph, makan apa kamu hari ini? Kok dari tadi aku dengar kamu tuh ngomong terus! Ga ada matinya?” ejek Irwan salah seorang temannya.
“ ih kalian ini bisa aja. Memang aku jarang-jarang mau ngomong dengan bahasa manusia” teman-temannya kembali menertawakan omongannya.
lho beneran, jangan diketawain. Inikan mau akhir tahun, siapa tau tahun depan kita ga sama-sama lagi dan siapa tau aku akan pergi jauh”.
Sambil tersenyum kecil sahabat-sahabatnya berlalu darinya.
Natal telah berlalu, tahun baru yang seharusnya menjadi sebuah pesta yang menyenangkan dan sangat meriah didesanya Ovi, namun ia harus melewati tahun baru dirumah sakit. Joseph harus dirawat dirumah sakit karena menderita penyakit malaria. Sebelumnya setelah Natal Joseph sempat mengeluhkan sakit kepalanya yang sangat luar biasa sakitnya kepada Nela kakak tertua mereka. 

“ Kakakmu terserang malaria tropica, sekarang ia tidak bisa melihat lagi. Kondisinya pun sangat lemah dan dia sudah tidak sadar lagi.”
Otot-otot tubuh Ovi langsung lemah mendengarkan perkataan sang Mama.
“ Tuhan……. Akankah secepat ini Engkau memanggil kakak? Tuhan….. berikan kekuatan buat kami semua menghadapi semua ini.” Itulah yang ada dalam pikiran ovi setelah mengetahui kalau kakaknya sudah tidak sadarkan diri. Ovi seakan-akan tidak percaya akan apa yang terjadi karena baru kemarin Joseph bersama Nela kekota untuk berobat, akan tetapi kondisinya sudah sangat lemah. Baru kemarin Ovi membuat makanan spesial untuk kakaknya dan Joseph sangat lahap menyantap makanannya, dan baru kemarin Joseph berkata ke Ovi, “De, kamu harus rajin belajar. Jangan seperti kakak ini yang harus putus  ditengah  jalan, tapi kakak berhenti sekolah tadi karena kakak kasihan sama Ayah bekerja sendirian dikebun. Tahun depan kakak akan mencari kerja dan kakak janji akan membiayai sekolahmu sampai kamu masuk kuliah nanti. Ya??” 
Ovi semakin sedih ketika mengingat perkataan kakaknya. Tak berapa lama Ovi dan Mamanya berangkat kekota menggunakan angkot. Sesampainya dirumah sakit, Ovi terdiam didepan kamar yang bertuliskan ruang isolasi. Dalam keadaan yang sangat menekan ini, Ovi yang saat itu berusia 15 tahun mencoba untuk tegar. Ovi selalu berdoa meminta mujizat dari Tuhan. Dalam hening malam dirumah sakit, Ovi menatap wajah kakaknya terbaring tak sadarkan diri, tepat jam 12 malam Joseph mengeluarkan kata-kata.

“Ovi, kamu dimana?” 
Ovi kaget mendengar suara kakaknya yang terdengar sayup-sayup namun terus memanggil namanya. 

“ Kenapa Kak? Kakak udah sadar ya? Kakak mau apa?”

“ Vi, Malaikat-Malaikat Tuhan lagi menari dan bernyanyi di atas awan. Pakaian mereka sangat berkilau. Aku mau ikut mereka, nanti kamu yang jagain Mama, Papa, dan ponakan-ponakan kita ya. Kamu harus menjadi orang yang sukses terutama untuk Tuhan.” 
Ovi mulai mengerti kalau kakaknya akan meninggalkan mereka untuk selamanya. Dengan berlinang air mata ia terus mendengarkan perkataan kakaknya yang lagi bercerita dengan Tuhan Yesus dalam alam bawah sadarnya.

Malam minggu itu Ovi sangat lelah, sehingga ia malas untuk mengikuti ibadah Persekutuan pemuda dan remaja. Ovi tidur lebih awal, jam 7 malam ia sudah tidur. Jam 9 malam ia terbangun dan sulit untuk tidur lagi, akhirnya ia memilih untuk berbaring diatas sofa sambil menonton. Sekitar jam 9:30 nya ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu rumah.
“ Ovi, tolong bereskan rumah...”, bapak itu terdiam.
< kenapa pak?” 

“ Joseph telah dipanggil Tuhan, jam 9 tadi…” 

Langsung saja Ovi yang tadinya berdiri lansung terduduk mendengar kata-kata dari bapak itu. Selang beberapa waktu, sekitar 3 jam jenasah Joseph sudah terbaring terbujur kaku dihadapan warga desa yang datang melayat pada malam itu. 
Tiga tahun telah berlalu, Ovi sudah berhasil menyelesaikan pendidikan SMA dikota. Ketika Ovi mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, orang tua Ovi terutama mamanya kurang setuju dikarenakan tidak ada biaya. Ovi mencoba untuk menenangkan dirinya dan terus berdoa mencari jalan keluar dari Tuhan, Ovi juga berpuasa dan berdoa agar Tuhan memberikan yang terbaik dalam kehidupannya. 
“ Tuhan, semua memang mustahil bagiku. Tapi bersama Engkau tidak ada satupun yang mustahil. Aku sudah sampai disini, ini semua karena Engkau. Buat kuat dan mampuku tapi karena Engkau.” Setelah beberapa argumentasi dengan orang tuanya, akhirnya Ovi diijinkan kuliah juga oleh kedua orang tuanya.
Sambil mempersiapkan kuliah, Ovi mengikuti kegiatan sebuah gereja yang sangat bersemangat dalam pelayanan.
Selama beberapa bulan bergabung dikomunitas gereja itu, kehidupan Ovi terus diubahkan. Semangat pelayanan terus bertumbuh seperti ayat Alkitab Roma 12:11. 
Kehidupan Ovi penuh dengan sukacita. Apalagi sekarang keadaan ekonomi keluarganya mulai pulih, kuliahnya hampir selesai dan pelayanannya terus menerus dipakai oleh Tuhan secara luar biasa sebagai seorang penyanyi dan pencipta lagu rohani. Bersama rekan-rekan gerejanya, mereka melakukan pelayanan didaerah, luar daerah bahkan luar kota.

Selama setahun, banyak jiwa diselamatkan. Banyak orang percaya kepada Tuhan melalui kesaksian hidup anak muda dimana Ovi beribadah.

Begitu pula dengan kehidupan asmaranya. Ovi yang diam-diam ditaksir oleh Chandra akhirnya menerima Chandra sebagai kekasihnya.

Sudah hampir setahun Ovi menjalin kasih bersama Chandra, keluarga dan teman-teman sepelayanan mereka sangat mendukung pelayanan dan jalinan kasih Ovi dan Chandra. Acara pertunanganan pun dilaksanakan, dan semua kerabat menghadiri acara tersebut, akan tetapi seusai acara pertunangan itu, Ovi tiba-tiba terjatuh. 

“ Ovi, kenapa? sayang… kamu baik-baik aja kan?” 

Chandra langsung memapah tubuh Ovi yang tiba-tiba sangat lemah. 

“ Aku baik-baik aja, mungkin aku hanya lelah, mempersiapkan acara ini. Aku cuma perlu istirahat.”

Dua hari sudah Ovi terbaring lemah dirumah. Dan dengan setia Hendra datang menemani Ovi. Malam itu perasaan Ovi sangat kacau, tubuhnya melemah seiring berputarnya jarum jam.

“ Tuhan……”  dengan penuh kesakitan Ovi merintih dalam doanya. “ Tuhan…. Tuhan… apa yang Engkau ijinkan terjadi dalam hidupku ini? Jika Engkau mau aku kembali padaMu saat ini, aku minta waktu sebentar, masih banyak pelayanan yang belum selesai. Beri waktu untukku Tuhan.” 

Keesokkan paginya Ovi merasakan kekuatan baru dalam dirinya. Lalu ia memutuskan ke Dokter tanpa ditemani siapapun. Setelah selesai pemeriksaan, dokter menatap iba kepada Ovi. 
“ Dok, apa yang membuat saya cepat lelah dan sakit bagian tulang belakang saya?”
Dokter terdiam, lalu mengeluarkan kata-kata, 
“ Mbak, saya minta maaf kalau saya harus mengatakan yang sebenarnya, sudah banyak pasien yang datang dengan keluhan yang sama. Tapi, percaya akan mujizat saja mbak. Karena anda mengidap kanker tulang belakang stadium akhir……” ucap dokter dengan hati-hati. 

Bagai tersambar petir dan dengan hati yang sangat berat, Ovi melangkahkan kakinya keluar dari ruangan pemeriksaan. Meskipun keadaannya seperti itu, Ovi masih mampu untuk mensyukuri keadaannya.

Dengan sisa kekuatan yang ada pada dirinya dan Tuhan memang baik menyertai hari demi hari yang dilewati untuk melakukan pelayanannya yang dipakai Tuhan secara luar biasa dan ia menjalani hari-harinya dengan penuh perjuangan. Pelayanannya benar-benar menjadi berkat.
Malam itu...
“ Sayang… aku sangat mengasihi kamu, seutuhnya aku ingin menjadi pendamping hidupmu.”
Kata-kata Ovi semakin membuat Chandra bingung. Tapi akhirnya Ovi menerima Chandra.

Pagi itu, Ovi duduk dimeja kerjanya mengambil buku catatan pelayanannya yang tebal. Buku itu berisi program dan jadwal pelayanannya yang sangat padat. Hingga 3 tahun pelayanannya setelah ia benar-benar bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, ia menatap foto keluarganya yang sudah dipenuhi kasih karunia Allah, melihat buku hariannya dari kecil dan mendapati foto Joseph kakaknya yang telah dipanggil oleh Tuhan ketika berumur 18 tahun. Betapa ia butuh perjuangan yang sangat besar untuk bisa menyelesaikan pendidikan sampai pada saat ia dipakai sebagai pelayan Tuhan secara luar biasa. 
“ Tuhan….. terimakasih” ucapnya berkali-kali.

Hari itu, Ovi mengunjungi seluruh keluarganya begitu juga dengan sahabat-sahabatnya. Dengan tertatih-tatih ia melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Dirumahnya akan diadakan ibadah yang menjadi rutinitas gereja. Ovi mandi, dan pada malam itu ia memakai gaun terindah yang ia miliki, seakan-akan ia tahu jikalau inilah saatnya ia dipanggil oleh Bapa disurga. Sebelum ia keluar dari kamar, ia membereskan semua pakaian-pakaiannya. Semua buku-buku dibiarkan berada diatas meja dan ada sebuah tulisan dalam secarik kertas, 

“ mudah-mudahan bisa menjadi berkat! Amin.” 

Ovi keluar dari kamanya dan langsung menjadi sorotan keluarganya.

“ Vi, mau pesta dimana? Kok pakai gaun?”  tanya mamanya. 

“ Ovi mau pesta disurga Ma. (hehehehehe… sambil tersenyum kecil).” 

Ovi tersenyum sambil menahan sakit dan ia berusaha untuk terlihat bugar.

“ Lho, yang, kamu kok pakai gaun? Kamu terlihat tambah cantik deh…” 
Chandra memuji kekasihnya yang sangat cantik malam itu.

Jemaat dan kerabatnya sudah berkumpul dirumah. Ibadah juga sudah dimulai. Ovi kelihatan tidak tenang karena tubuhnya sangat kesakitan selama ibadah, dia mengikuti ibadah antara sadar dan tidak. Ketika ia dimintai untuk mnenyampaikan kesaksiannya Ovi langsung teesadar.

“ Shalom… puji Tuhan. Saya bersyukur malam ini sangat tepat diadakan ibadah dirumah kami, karena ini terakhir saya akan beribadah. Saya akan pulang dan kepulangan saya…..” Banyak jemaat yang tidak mengerti dengan ucapannya. “ Sekarang sangat tepat, program saya sudah selesai dalam pelayanan, keluarga saya sangat diberkati dan diberi damai sejahtera. Chandra yang sangat mengasihi saya, semoga Tuhan memberi kekuatan buat dia…”
setelah selesai berkata-kata, Ovi terduduk diatas sofa.
Dalam hatinya ia berdoa… “ Tuhan….. sudah selesai. Ambillah aku, bawaku menghadapMu. Aku sudah siap.”

Tiba-tiba tubuh Ovi rebah diatas sofa dengan penuh kedamaian, sambil memegang tangan kanan kekasihnya Chandra. Chandra kaget melihat kondisi kekasihnya yang terbujur kaku didepannya. Chandra tidak percaya akan semua perkataan kekasihnya diakhir-akhir perjumpaan mereka kalau ia akan pulang kerumah Bapa disurga, kenyataan yang terjadi membuat Chandra belum bisa percaya kalau Ovi telah meninggalkannya untuk selama-lamanya. 
“ Sebenarnya Ovi sakit apa Ma?” Tanya Chandra kepada mamanya Ovi. 
“ kami juga tidak tahu, karena selama ini dia sangat sibuk dengan pelayanannya, dan dia tidak ada mengeluh sakit kecuali waktu dia sakit kemarin.” 
Nela keluar dengan membawakan sebuah hasil pemeriksaan yang mengatas namakan Joy Lovirismas dengan hasil yang sangat mengejutkan yaitu ‘kanker tulang’

Kepergian Ovi benar-benar meninggalkan kenangan yang indah. Ia meninggalkan cinta dan kasih kepada orang-orang sekitarnya. Meninggalkan karya yang terindah dari Tuhan untuk umat manusia melalui syair dan bait demi bait lagu ciptaannya. Meninggalkan harapan bagi Chandra yang ingin menjadi pendamping hidupnya. Ovi memang sudah pulang lebih awal kerumah Bapa, namun teladan dirinya benar-benar menjadi berkat bagi orang-orang yang mengenal dirinya. 

Kepergian Ovi bukan akhir dari pelayanan anak-anak Tuhan. Kepergiannya di usia 24 tahun memang sangat disayangkan, akan tetapi itulah rencana Tuhan dalam setiap kehidupan manusia. Orang akan tahu betapa besarnya pekerjaan seseorang ketika ia sudah tidak ada dalam lingkup itu. Tuhan punya rencana yang sangat besar dalam setiap pribadi manusia. Ketika Tuhan mau memakai seseorang untuk menjadi pelayananNya, Tuhan tidak melihat latar belakang seseorang untuk dipakai secara luar biasa. Akan tetapi Tuhan melihat betapa besar kemauan dan kesiapan seseorang untuk mau dipakai. Akhir yang indah sebuah kehidupan bukan saja ketika kita sukses sampai tua dan tidak bisa apa-apa lagi, tapi ketika kita sukses mempertahankan iman kita kepada Tuhan sampai dimana Tuhan mau.

Inilah akhir yang indah bagi Ovi….

(thanks for Tata Novelti for this article)
(Bagi teman-teman yang mau nyumbang tulisannya bisa diemail ke jesusinspires@gmail.com)

Minggu, 16 November 2008

Gubuk yang Terbakar

Ada seorang korban kapal karam terdampar di pulau terpencil yang tak berpenghuni. Setiap hari ia berdoa meminta kepada Tuhan supaya ia diselamatkan. Ia memandang horison, berharap-harap kalau ada pertolongan. Ia juga membangun sebuah gubuk kecil dari kayu-kayu berukuran kecil untuk melindunginya dari cuaca dan menyimpan sedikit barang-barangnya. Tapi suatu hari ketika ia kembali dari mencari makanan, ia mendapati gubuknya terbakar. Semuanya habis. Semua barang-barangnya habis terbakar. Ia lalu berteriak dengan marah kepada Tuhan, "Tuhan, mengapa ini semua terjadi?"

Keesokan harinya, ia dibangunkan oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang menyelamatkannya. "Bagaimana kalian bisa menemukan pulau ini?" tanya orang itu. "Kita melihat tanda asap yang dibuatmu."

Tak ada di dunia ini yang namanya "kebetulan". Semua sudah direncanakan oleh Tuhan dan (boleh percaya boleh tidak) semua rencana yang disiapkan Tuhan itu bukan rancangan kejahatan. Segala sesuatu yang kita alami sudah digariskan dan ujung-ujungnya pasti baik.

Ada satu cerita yang lain. Seorang temanku terlambat naik kereta untuk ke kota lain. Pertamanya, ia mengeluh dan kesal karena sudah menghabiskan uang untuk tiket. Keesokan harinya ketika ia membaca koran ia baru tahu kalau kereta yang seharusnya ditumpanginya mengalami kecelakaan.

Ada juga seorang karyawan yang telat masuk ke kantornya gara-gara mengantar anaknya sekolah. Tak berapa lama kemudian, WTC dibom dan ia luput dari musibah.

Hey man, tak ada yang namanya kebetulan itu. Semuanya memang kelihatannya mengesalkan dan menyebalkan awal mulanya. Tapi percayalah kalau semua ini merupakan rancangan Allah yang luar biasa dan hebat yang meluputkan kita dari musibah-musibah besar.

So, bila hari ini kamu merasa kesal dengan tempat kerjamu, jangan! Karena bukan suatu kebetulan Allah menempatkanmu di sana. Bukan suatu kebetulan juga kamu lahir di bumi ini. Bila kamu kesal dengan hal-hal kecil yang kamu lewatkan, maka kamu seharusnya bersyukur akan sebuah hal besar di mana kamu akan diluputkanNya.

Kamis, 13 November 2008

Harga Seorang Anak

Mau tahu harga seorang anak? Sebuah lembaga riset di Amerika mengadakan perhitungan tentang berapa biaya yang dihabiskan seorang bayi untuk lahir, hidup, tumbuh dan menjadi dewasa. Sesorang dari bayi umur nol sampai delapan belas tahun menghabiskan sekitar USD$160,140 untuk sebuah keluarga dengan penghasilan menengah. Artinya jumlah sebanyak itu jika dikurskan ke rupiah (rate Rp.10.000,-) sejumlah Rp.1.601.400.000,- atau satu setengah M lebih!!! Jika bilangan itu dibagi-bagi lagi, maka bisa dirincikan sebagai berikut:
  • USD$8,896.66 per tahun (Rp.88.966.600,-)
  • USD$741.3 per bulan (Rp.7.413.000,-)
  • USD$171.08 per minggu (Rp.1.710.800,-)
  • USD$24.24 per hari (Rp.242.400,-)
  • dan lebih dari satu dolar (atau Rp.10.000,-) per jamnya.
Apakah Anda sudah berpikiran tidak akan punya anak setelah melihat angka-angka di atas? Mari saya permudah dengan membuat sebuah perbandingan yang menarik. Apa yang akan Anda dapatkan dengan uang USD$160,140 (Rp.1.601.400.000,-)?
  • Hak pemberian nama: Nama depan, nama tengah dan nama marga!
  • Berkat Allah yang bisa dipandangi setiap hari.
  • Tawa riang anak-anak di balik selimutmu setiap malam.
  • Lebih banyak cinta daripada apa yang bisa Anda dapatkan.
  • Ciuman hangat dan pelukan mesra.
  • Pertanyaan seputar keajaiban alam: apa itu semut? Apa itu awan? Apa itu ini dan itu?
  • Sebuah tangan mungil untuk digenggam (biasanya penuh coklat atau selai).
  • Seorang partner untuk meniup gelembung sabun atau menerbangkan layang-layang.
  • Seseorang untuk ikut tertawa bersamamu (atau membuatmu tersenyum) tidak peduli apapun kemarahan bos atau penjualan harian yang buruk.
Dengan uang USD$160,140 (Rp.1.601.400.000,-) Anda akan kembali ke masa kanak-kanak:
  • Lukisan tangan di dinding.
  • Membuat kue.
  • Bermain petak umpet.
  • Bermain ibu-ibuan atau masak-masakan.
  • Bercanda seharian.
  • Percaya kalau Sinterklas benar-benar ada.
  • Bisa menonton film kartun di hari Sabtu.
  • Pergi ke bioskop dan menonton film Disney.
  • Membuat sebuah permohonan pada bintang.
  • Mendapatkan tempelan kulkas berbentuk binatang lucu atau tokoh kartun, kartu di hari Ibu dan kecupan di hari Ayah.
Dan dengan uang USD$160,140 (Rp.1.601.400.000,-) Anda akan bisa menjadi seorang pahlawan:
  • Mengambilkan bola yang tersangkut di atap.
  • Membetulkan sepeda.
  • Membuang ulat yang menempel.
  • Mengisi air di kolam karet.
  • Menjadi pelatih tim baseball mini.
Dan selanjutnya dengan uang sebanyak itu Anda mendapatkan tempat duduk paling depan untuk menyaksikan:
  • Langkah pertama.
  • Kata pertama.
  • Kecupan pertama.
  • Bra pertama.
  • Kencan pertama.
  • Semuanya yang pertama kali di balik layar.
Dengan uang sejumlah itu Anda akan seolah hidup selamanya. Anda akan mendapatkan keturunan dalam keluarga Anda, mungkin cucu atau cicit. Anda juga akan mendapatkan pelajaran gratis selama 18 tahun tentang psikologi, perawatan, keadilan, kasih sayang, ilmu komunikasi dan seksualitas manusia yang mana kesemuanya ini tidak bisa Anda dapatkan di perguruan tinggi manapun. Di mata seorang anak kecil, Anda adalah utusan Tuhan yang bisa mengusir rasa takut, menakuti monster di bawah tempat tidurnya, memulihkan hati yang terluka, menangkap basah ketika mereka tidak berlaku dengan semestinya, menghukum mereka dan mengasihi mereka tanpa batas. Dan ingat. Suatu hari mereka akan sama sepertimu juga, mengasihi tanpa hitung-hitungan. Jadi, deal?

Pemenang Ice Dancing 2006 Torino - Italia

Tahun 1970-an ketika China masih terisolasi dari dunia luar, China memutuskan untuk mengikuti nomor ice skating dengan mendidik seorang anak bernama Yoew Bin untuk meluncur.


China mulai melatih atlit-atlit ice skatingnya. Dengan berbekal beberapa koran impor dan pelatih yang kurang berpengalaman, mereka berlatih.


Pada pertandingan tingakt dunia pertamanya, kedua atlit ini berangkat sendiri. Pelatihnya tidak ikut karena keterbatasan dana. Dengan bermodal nekad dan hanya bisa berbahasa Mandarin, mereka bermain sangat buruk dan berulang kali jatuh. Mereka berulang kali jadi bahan tertawaan. Yoew Bin meninggalkan arena dengan kecewa, tapi tidak dengan putus asa.


Tiga puluh tahun kemudian ia menjadi pelatih dan mulai mencetak atlit-atlit muda untuk mengikuti kejuaraan tahap internasional.


Shen dan Zhao adalah andalan dari Bin. Mereka dipersiapkan untuk mengikuti turnamen tingkat dunia yang akan diadakan tahun 2006.


Tapi 2 tahun yang lalu peseluncur prianya mengalami kecelakaan dan harus dioperasi otot di kakinya. Banyak orang meragukan kalau dia akan kembali berseluncur setelah menjalani operasi.


Dengan kaki terbalut ia tetap latihan.


Keduanya berlatih sangat keras. Dan dengan memakai sepatu yang sesuai dengan kakinya yang sehabis operasi . . .


. . . mereka mengikuti Olimpiade 2006.


Dan hari Senin malam itu mereka mendapatkan perunggu.


Atlit andalan Yeow lainnya adalah Zhang Hao dan Zhang Dan. Mereka mempunyai kelebihan dalam lompatan mereka.


Mereka memutuskan untuk melakukan satu gerakan yang akan mengukir sejarah sepanjang Olimpiade: suatu gerakan yang unik. Hari Senin malam itu, Hao melempar Dan untuk sebuah manuver yang cantik.


Naas, pendaratan yang salah dan ia terjatuh, melukai lututnya.


Dia bahkan sulit untuk berdiri lagi di atas es yang licin.


Dia dibantu bangun dan diperiksa oleh pelatihnya, Yeow Bin. Setelah beberapa menit, mereka memutuskan untuk tampil kembali dan menyelesaikan sampai tuntas.


Kali ini mereka lebih berhati-hati dalam setiap gerakannya.


Permainan mereka diselesaikan dengan cantik. Dan mereka akhirnya memenangkan medali perak. Kebanyakan dari atlit akan mundur karena kejadian yang memalukan ini dan kejatuhan yang sakit ini.


Dan kemudian adaTotmiyanina dan Marinin, pasangan dari Rusia.


Setahun lalu, mereka baru saja mengalami kecelakaan ketika peseluncur pria mengangkat yang wanita dan sepatu peseluncur pria tersangkut.


Akibatnya, tersandung dan Marinin jatuh dan kepalanya menghantam es hingga pingsan.


Ia dirawat di rumah sakit beberapa hari. Ia mengalami depresi dan kehilangan kepercayaan dirinya. Kebanyakan peseluncur sudah pasti akan berhenti setelah kejadian semacam ini.


Tapi toh mereka tetap meluncur dan mengangkat dan melompat.


Dan Senin malam itu mereka memenangkan emas.


Ketiga pasang juara ini sudah melewati kesakitan, pengorbanan dan perjuangan yang keras.

Ada sebuah pepatah China berkata:
Pohon kesuksesan yang tumbuh kuat dan tinggi berawal dari benih kegagalan dan kebangkitan.

So, berapa di antara kita yang bangun lagi ketika kita jatuh? Dan berapa dari kita yang mundur ketika kita ditertawakan atau diremehkan? Dan berapa dari kita yang terus mencoba sampai kita berhasil? Akhirnya, berapa dari kita yang menjadi seorang juara sejati (atau bahkan lebih dari pemenang)?