Chow Yun Fat dilahirkan di sebuah keluarga miskin di pedesaan. Ibunya seorang pembantu rumah tangga dan petani sayur, sedangkan ayahnya bekerja sebagai buruh di perusahaan minyak. Masa kecilnya, Chow tinggal di sebuah rumah yang bahkan listrik pun tak ada. Setiap siang ia selalu membantu ibunya berjualan teh dan sore harinya ia mencangkul di sawah. Usia 10 tahun, mereka sekeluarga pindah ke Kowloon dan di usia 17 tahun Chow harus putus sekolah.
Setelah ia putus sekolah, ia mulai bekerja. Mulai dari bellboy di hotel, tukang surat, penjual kamera keliling dan supir taksi. Ada satu kisah unik yang merupakan awal kesuksesannya ketika ia bekerja sebagai seorang bellboy di sebuah hotel.
Suatu hari, sebuah mobil Rolls-Royce berhenti di hotelnya tempat ia bekerja. Pemilik mobil itu meminta Chow untuk mencuci mobilnya. Saat itu, Chow masih belum tahu kalau mobil yang sedang ia cuci itu mobil mewah. Ia hanya berpikir kalau itu adalah sebuah mobil yang sangat keren dan iseng-iseng ia mencoba menaikinya, berpura-pura sebagai orang yang sedang memiliki mobil itu. Tanpa terduga, atasannya melintas dan melihatnya. Ia langsung memarahi dan memaki-maki Chow. "Kamu ini siapa? Tahu diri donk derajat dan statusmu. Kamu tak akan bisa menaiki mobil ini seumur hidupmu!"
Chow memang sadar kalau ia telah melanggar peraturan, tapi makian bosnya menimbulkan satu gelora di dalam dirinya untuk terus maju. Akhirnya di akhir era tahun 1979-an, ia mengikuti casting film dan tahun 1980 ia main di salah satu film paling laris saat itu, The Bund.
Setelah sukses film pertamanya, karirnya terus menapak dan naik. Salah satu filmnya yang paling terkenal di Indonesia adalah "God of Gambler". Hayoo... siapa sih yang ngga tau film itu?? Dan film-film berikutnya sampai ia masuk ke pasar Hollywood di tahun 1998-an. Hingga hari ini, ia menjadi salah satu aktor Asia termahal.
Dan dengan kesuksesannya, uangnya dan karirnya, ia bukan hanya naik Rolls-Royce, tapi juga membelinya! Dan bahkan ia mengoleksi beberapa mobil mewah di bawah kerajaan bisnisnya yang besar di Hongkong. Hohohoho... Jangan sampai cemoohan orang lain menjatuhkan kita. Tapi jadikan itu sebagai cambuk untuk maju. Fokus pada talenta yang kita miliki, jalani dengan sungguh-sungguh dan berjuang sekuat tenaga untuk mengejar mimpi kita.
Kalo Chow saja lahir dari keluarga seorang petani bisa jadi orang besar, apalagi kita yang belum jatuh sampai tergeletak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar