Minggu, 30 November 2008

Life is Like A Bus

Hidup seperti bus.


Kita semua tahu kalau hidup kita hanya boleh dikendalikan oleh Yesus. Dan hidup kita ibarat bus. Sopirnya hanya boleh satu: Yesus.


Tapi pada kenyataannya dalam diri kita ada banyak sekali perasaan dan emosi yang berebut tempat sopir untuk menyetir hidup kita. Akibatnya? Akan terjadi kecelakaan. Supaya tidak terjadi kecelakaan, tendang saja perasaan dan emosi yang bersifat merusak dan tidak tahu diri itu.


Tendang keluar dari bus Anda perasaan marah, iri hati, serakah, cemas, niat buruk dan sebagainya yang merupakan sifat kedagingan kita. Setelah itu, suruh penumpang-penumpang yang terlalu bergejolak untuk duduk tenang dan biarkan Yesus menyetir hidup Anda. Biarkan Ia yang membawa Anda sampai ke tujuan dengan selamat.


Supaya bus bisa tetap berjalan, bus Anda perlu isi bensin. Bensin yang diisi oleh kita adalah firman-firman Tuhan. Setiap hari kita perlu mengisi tangki bensin rohani kita dengan membeli secara gratis di SPBU rohani yang bernama Alkitab. Tanpa bensin ini, kehidupan rohani kita akan mogok dan akan menghambat perjalanan kita mencapai tujuan.


"Di dalam dunia, ada dua jalan: lebar dan sempit. Mana kaupilih?"

Masih ingat lagu anak-anak yg cuplikan liriknya seperti di atas?


"Yang lebar api, jiwamu mati. Tapi yang sempit, Tuhan berkati."

Bus harus melewati jalanan sempit, berbatu, berkerikil dan menanjak. Itulah serunya. Tapi memang itulah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. Melalui beragam masalah untuk mencapai suatu kesempurnaan bersama denganNya. Kalau kita melaju di jalan lebar, bisa-bisa kita semakin jauh dariNya.


Salah satu permasalahan ketika kita melaju di jalanan adalah ban kempes. Kalau sudah kempes, wuih, merepotkan. Pikirkan Anda sedang dalam perjalanan menuju tempat yang penting dan ban mobil Anda kempes di jalanan sepi yang tidak ada orang.

Pikirkan juga kondisi di mana moil Anda saat itu sedang mogok di sebuah jalanan sepi.


Takut? Jangan. Karena sopir kita lebih hebat dari siapapun juga. Ia bisa menjadi montir yang baik dan tukang tembel ban yang baik. Ia mempunyai segudang perkakas lengkap dan akan siap menggantikan ban Anda.


So, ketika Anda sedang memacu bus Anda, Anda pastikan dulu siapa sopirnya. Apakah sopir itu bisa dipercaya atau tidak.

Tidak ada komentar: