Selasa, 25 November 2008

Menjadi Diri Sendiri

"Temukan keunikan dirimu!". Ini adalah salah satu quotation favoritku. Jadi diri kita sendiri. Jangan mau menjadi mirip dengan orang lain, ikut-ikutan orang lain atau yang paling parah, menjadi seorang pribadi yang sesuai dengan yang diinginkan orang lain.
Ngomong sih gampang. Pada kenyataannya, kita seringkali menjadi seorang manusia yang sama dengan orang lain. Sejak kecil kita ikut-ikutan orang tua kita (kebiasaan baik, kebiasaan buruk. Coba deh lihat kebiasaan ortumu, pasti ngga jauh-jauh dari kebiasaanmu kan?). Menginjak remaja kita mulai ikut-ikutan idola kita (artis, pemain bola, aktor) mulai dari cara berpakaiannya, cara ngomongnya (please.... jangan Cinta Laura) atau bahkan gaya hidupnya. Tapi setelah melewati masa remaja dan menginjak ke kedewasaan, kita sudah HARUS menjadi diri kita sendiri.

Begitu pula denganku. Dulu waktu kecil, aku juga "ikut-ikutan" kedua orang tuaku (sampai sekarang beberapa sifat baik - dan buruk - dari ortuku masih kelihatan jelas). Termasuk ikut-ikutan gila artis, meniru dan lain sebagainya.
Tapi menginjak dewasa, aku menjadi lebih tahu. Dan kalau dulu kita mengidolakan aktris atau aktor, sekarang aku lebih mengidolakan teman sendiri. Eits, bukan apa-apa. Itu karena aku meniru semangat, keuletan dan kesuksesan temanku. Dan dari temanku aku mendapatkan tiga cara untuk menjadi diri sendiri:

1. Muka tebal

Seiring dengan penemuan jati dirimu yang sesungguhnya, akan ada banyak orang yang mengkritikmu. Beberapa di antaranya bermaksud membangun, namun banyak di antaranya berniat menjatuhkan (atau menjadikanmu sebagai 'boneka' mereka). Satu-satunya cara yang ampuh adalah dengan mempertebal muka.

Dengarkan orang-orang yang ingin membangunmu. Biarkan saja orang-orang yang ingin menghancurkan mimpimu. Orang-orang tipe penghancur mimpi ini tidak layak didengarkan. Biarkan saja mereka mengejek. Katakan pada dirimu sendiri, "Lihat saja nanti!" (salah satu kata-kata yang paling kusukai).

Hal lainnya yang patut diwaspadai adalah kecemasan dan keragu-raguan. Keduanya bisa mempengaruhi mindset kita dan membuat kita mundur. Hati-hati, perasaan ini lebih sukar dilawan dibandingkan dengan kritikan dari luar.

2. Action

Pernah dengar "No Action Talk Only"? Atau slogan iklan rokok terbaru "Talk less do more"? Well, itu gua banget! Jangan cuma bisa ngomong! Jangan cuma bisa bermimpi. Wujudkan mimpi-mimpimu dengan perbuatan yang nyata. Jangan takut untuk mengambil resiko. Mimpimu tidak akan berakhir sekalipun kamu gagal. Mimpi-mimpimu akan bubar jalan di saat kamu memutuskan untuk berhenti mengejarnya!

3. Tidak takut gagal

Orang gagal itu biasa... Setiap orang pernah gagal dalam hidupnya. Mungkin dari kegagalan itu menimbulkan trauma. Tapi percayalah, kegagalan adalah guru yang paling baik. Dari sana kita bisa belajar kekurangan dan kelemahan kita. Dari sana kita tak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.

Tidak ada sesuatu di dunia ini yang tanpa resiko dan konsekuensi. Tapi ingatlah, sekali kita melewati resiko dan konsekuensi itu, di depan akan terpampang sebuah rencana masa depan yang cemerlang dan kesuksesan terpampang di depan mata. Punyai satu iman dan kepercayaan di mana masa depan kita akan cerah seperti siang hari.

So, sobat JINS, jangan takut untuk menjadi diri sendiri. Kamu unik dan menarik! Tidak ada seorang pun yang sama denganmu! Mulailah suatu perubahan. Lakukan perubahan itu MULAI HARI INI. Kalau bukan hari ini, kapan lagi?

Tidak ada komentar: