Senin, 13 Oktober 2008

Wawancara dengan Babe Yesus (2)

Akhirnya... saya diberi kesempatan lagi untuk wawancara dengan Babe Yesus lagi. Yes!!

Baru saja tiba berdiri di depan kantorNya, langsung dipersilahkan masuk. Wow... Ruangan kerjaNya keren banget!!!

"Masuklah," ajakNya, "jadi engkau hendak mewawancaraiku?"

"Bila Engkau ada waktu," balasku dengan senyum.

"WaktuKu adalah ketakterbatasan dan cukup untuk melakukan segala sesuatu. Katakanlah... apa yang ingin engkau tanyakan."

"Tidak ada hal di dunia ini yang baru bagiMu. Menurut Babe, hal tentang manusia apakah yang membuat Babe Yesus terkejut?"

Babe menjawab, "Kalau mereka bosan menjadi anak-anak, lalu tumbuh dewasa dan kemudian menjadi seperti anak-anak lagi.

"Kalau mereka rela kehilangan kesehatan hanya untuk mencari uang, lalu rela kehilangan uang untuk mendapatkan kesehatan itu kembali.

"Kalau mereka terlalu sibuk memikirkan masa depan mereka sehingga mereka lupa masa sekarang, hingga akhirnya mereka tidak hidup di kedua masa.

"Kalau mereka hidup seperti tidak akan pernah mati, dan akhirnya mereka mati dan tidak pernah hidup lagi."

Sepi kemudian. Saya kemudian mengajukan pertanyaan lagi kepadaNya. "Bolehkah saya menanyakan beberapa hal lagi pada Babe?"

"Apapun itu..." jawab Babe tersenyum.

"Sebagai seorang Bapa, apa yang ingin anak-anak Babe pelajari di tahun baru?" tanyaku.

"Untuk belajar alau seseorang tidak bisa membuat orang lain mencintai mereka, hanya bisa membiarkan orang lain mencintai mereka.

"Untuk belajar kalau diperlukan bertahun-tahun untuk membangun satu kepercayaan tetapi hanya beberapa detik saja untuk meruntuhkannya.

"Untuk belajar kalau yang paling berharga di hidup mereka bukanlah sesuatu, melainkan seseorang.

"Untuk belajar kalau tidak baik selalu membandingkan diri dengan orang lain. Yang ada hanyalah orang itu lebih baik atau lebih buruk daripada kita.

"Untuk belajar kalau orang kaya bukanlah orang yang memiliki harta terbanyak, melainkan orang yang membutuhkan paling sedikit.

"Untuk belajar kalau mereka harus mengendalikan tingkah laku mereka, atau tingkah laku merekalah yang akan mengendalikan mereka.

"Untuk belajar kalau hanya perlu beberapa detik saja untuk melukai hati seseorang dan butuh bertahun-tahun untuk menyembuhkannya.

"Untuk belajar mengampuni dengan mempraktekannya.

"Untuk belajar kalau sebenarnya ada orang-orang yang mencintai mereka, tetapi tidak tahu cara menunjukkannya.

"Untuk belajar kalau uang bisa membeli segalanya kecuali kebahagiaan.

"Untuk belajar kalau kadang-kadang mereka bisa marah, tetapi mereka tidak boleh sembarangan mengekspresikannya.

"Untuk belajar kalau mimpi tidak membutuhkan sayap yang besar untuk terbang tinggi, melainkan sebuah rem untuk mendarat.

"Untuk belajar kalau sahabat sejati itu sangat langka; siapapun yang menemukannya ibarat menemukan harta karun terpendam.

"Untuk belajar kalau kadang-kadang mereka merasa tidak cukup telah dimaafkan orang lain sehingga diri mereka sendiri lah yang harus memaafkan diri mereka sendiri.

"Untuk belajar kalau mereka adalah tuan dari apa yang mereka lakukan dan budak dari apa yang mereka katakan.

"Untuk belajar kalau apa yang mereka tuai adalah apa yang mereka tabur; kalau mereka menabur gosip, mereka menuai perselisihan; kalau mereka menabur kasih, mereka menuai kebahagiaan.

"Untuk belajar kalau kebahagiaan bukanlah dari pencapaian sebuah cita-cita, melainkan apa yang sudah mereka terima selama proses pencapaian tersebut.

"Untuk belajar kalau kebahagiaan itu pilihan. Mereka bisa hidup bahagia dengan apa yang mereka miliki atau mati kecewa dengan kecemburuan dan iri hati mereka.

"Untuk belajar kalau dua orang yang melihat sesuatu yang sama bisa mempunyai pandangan yang berbeda.

"Untuk belajar siapa yang jujur terhadap diri mereka sendiri (apapun itu kebohongannyan) pasti akan melesat tinggi dalam kehidupan mereka.

"Untuk belajar meskipun mereka tidak mempunyai sesuatu untuk diberikan kepada orang lain, tetapi ketika ada teman yang menangis bersama mereka, mereka bisa meminjamkan pundak dan memberi mereka penghiburan.

"Untuk belajar kalau apabila mereka mencoba menggenggam erat-erat seseorang yang mereka kasihi, mereka justru mendorong mereka semakin jauh. Sebaliknya apabila mereka mencoba membiarkan orang yang mereka kasihi bebas, kedua orang tersebut akan bersama selamanya."

Dan sepulang dari wawancara itu aku menatap langit biru, supaya air mata tidak mengalir di pipiku...

4 komentar:

whitz mengatakan...

wawancara ini membuat ak nangis james...
da lama ni ak ga nulis blog..
pikiran lg kacau bgd...
ga ada yg bisa ditulis..
bingung.. ^^

tapi pas baca ini, jd tersadar..

thx bgd bt renungannya...
terus berkarya.. ^^

Pemimpi Absurd mengatakan...

halo.. wawancaranya bagus sekali, saya ijin ya mau masukin ini di blog saya hehe. terimakasih sebelumnya

salam kenal ^^

Jilly Gabriella mengatakan...

haloo,,aku suka wawancara ini deh,,kapan ada wawancara ketigaa?

Jesus Inspires mengatakan...

Hai All,

Thanks ya atas complimentsnya...

Silakan dimasukkan kalau bagus ya...

Thanks and JBU all!!