Jumat, 17 Oktober 2008

Gagak Congkak

Ah.. sudah lama ngga posting cerita ringan. Hehehe...

Kali ini JINS mau posting dongeng ringan yang bisa jadi inspirasi buat hidup sobat JINS sekalian.

Ceritanya tentang gagak congkak.

Check this out.

Suatu hari sekawanan burung angsa terbang di atas sebuah pantai di mana ada seekor gagak berdiri dengan congkaknya. Gagak itu memandangi mereka dengan pandangan merendahkan.

Kemudian katanya kepada kawanan angsa itu, "Benar-benar tidak punya gaya. Lihat cara kalian terbang! Kalian tidak bisa menukik, bersalto di udara ataupun melayang. Kalian hanya mengepakkan sayap kalian saja untuk terbang."

Kawanan angsa itu hanya diam.

"Begini saja. Kita adakan sebuah pertandingan. Akan kutunjukkan siapa yang terbang paling jago," tantang gagak itu.

Dari perwakilan angsa dipilihlah seekor angsa yang gagah dan tegap. Kemudian, gagak itu terbang dan memamerkan semua kemampuannya. Ia menukik, bersalto di udara, melayang dengan indah dan semua trik-triknya dilakukannya dengan sangat indah. Ia mengakhirinya dengan sebuah lesatan indah dan mendarat dengan penuh kemenangan.

Sekarang giliran angsa itu. Angsa itu kemudian mengepakkan sayapnya, perlahan kemudian terbang ke arah lautan bebas. Gagak itu kemudian terbang menyusulnya, sambil terus memberikan kritik dan komentar mengenai betapa tidak bergayanya angsa itu terbang. Terus dan terus semakin jauh mereka terbang ke laut hingga akhirnya daratan tidak kelihatan lagi. Yang ada hanya lautan bebas sejauh mata memandang. Komentar dan kritik dari gagak semakin jarang terdengar (dan suaranya makin lama makin kecil) hingga akhirnya tidak terdengar komentar gagak itu lagi. Ia mulai capek dan ingin istirahat. Ia kemudian mencoba hinggap di atas air. Tapi sulit sekali karena ada ombak dan angin yang kencang.

Angsa itu terbang pura-pura tak memperdulikan masalah gagak itu, "Koq terus menyentuh air? Apa itu juga salah satu dari atraksi hebatmu?"

"Bukan," seru gagak itu, kini ia panik sekali, "Saya punya masalah dengan air. Kalau kamu tidak menolongku, aku bisa mati!"

Dan angsa yang kasihan itu menggendong gagak itu kembali ke daratan.

Moral cerita: Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hanya saja, jangan jadikan kelebihan kita sebagai alasan untuk merendahkan orang lain. Tuhan menciptakan setiap manusia unik, tidak ada yang sama. Ada yang berbakat di seni, ada yang di bidang olahraga, ada yang di bidang sastra. Jangan remehkan orang lain. Sebaliknya asahlah talenta dan kelebihan yang sudah diberikan oleh Tuhan kita secara maksimal.

Tidak ada komentar: