"I love Monday!"
Mungkin itu yang sering diucapkan orang. Tujuannya, supaya memberi semangat kepada kita untuk lebih giat bekerja, produktif, tidak malas dan berapi-api. Senin hari yang paling sibuk bekerja, tumpukan to-do list paling tinggi dan tekanan paling besar. Kemungkinan besar lembur terjadi di hari ini.
Tetapi, sobat JINS, pernahkah kalian merasakan namanya malas? Suatu kondisi di mana kita merasa tidak ingin mengerjakan apa-apa selain tidur (atau makan).
Well, saya kemarin baru saja merasakan "kemalasan" itu. Hari kemarin saya benar-benar sedang tidak ingin mengerjakan apa-apa. Malas untuk bekerja, malas untuk pergi ke gereja, malas pelayanan, malas untuk jalan-jalan, malas untuk mengerjakan apa-apa. Cuma ingin tidur, santai dan tidur. Entah kenapa, tapi sindrom malas itu kemarin begitu kental.
Apalagi kemarin kendaraan saya rusak dan harus diservis. Terpaksa telat pelayanan dan selesai pelayanan langsung pulang (biasanya kumpul dulu dengan teman-teman). Udah gitu batal jalan-jalan bersama teman-teman, desain yang menumpuk nggak selesai-selesai, sample barang dagangan nggak dicarikan buat customer. Wuih.. parah deh pokoknya!! Pengennya tidur molo!!
Malam harinya saat saya sate (saat teduh, Red) dengan Babe, saat saya flsahback ke kejadian hari ini (apa saja yang sudah dilakukan selama sehari), saya diingatkan Babe oleh ayat yang pernah diberikan pemimpin rohani saya.
Amsal 24:30-34
"Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.
Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.
Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran.
'Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,' maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata."
Wuih... rasanya seperti disambar petir!
Seorang pemalas, ladangnya ditumbuhi ilalang dan onak. Temboknya roboh. Tembok itu melambangkan rumah, artinya rumah tangganya roboh! Wuih! Ngeri!!! Sebegitunyakah orang malas itu? Sebegitu parahnyakah ladangnya yang tidak pernah disiangi? Ilalang tumbuh dan memakan habis benih-benih dari Tuhan. Firman Tuhan tidak bisa bertumbuh, talenta yang kumiliki mati.
Ayat 33 menulis tidur sebentar lagi. Saya jadi teringat perasaan ketika kita mau bangun pagi. "Tidur sebentar lagi ahh..." seringkali kita berkata seperti itu. Atau mungkin bukan juga pas bangun pagi. Mungkin waktu kita bilang, "Nanti saja diselesaikan. Masih banyak waktu koq.." Yup! Yang suka menunda-nunda pekerjaan!! Hati-hati!
Di ayat 34 ditulis kemiskinan akan menyerbu seperti orang bersenjata. Di Alkitab ditulis "serbu" dan bukan datang perlahan-lahan. Langsung bo!! Dan seperti orang bersenjata. Kalau sudah begitu kita hanya bisa pasrah!
Seperti tersambar petir! Sedemikian parahnya Alkitab menggambarkan efek dari kemalasan itu. Onak, tembok rubuh, kemiskinan menyerbu seperti orang bersenjata.
Sejak kemarin saya baca ayat ini langsung terdiam sejenak, merenungkan kembali apa yang sudah saya lakukan. So, mulai hari ini, sebisa mungkin kita siksa kedagingan kita dengan meninggalkan yang namanya "malas". Kalau sobat JINS sudah mulai malas, ingat Amsal 24:30-34.
Tuhan memberkati.
Minggu, 19 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar