Seorang guru SD ingin mengajari anak-anaknya sesuatu. Ia kemudian mengambil sebuah toples berukuran sedang. Kemudian ia mengisinya dengan beberapa batu besar sampai tidak ada batu besar lagi yang muat di dalamnya.
"Anak-anak, apakah toples ini penuh?" tanyanya.
"Penuh, Bu guru!" jawab murid-murid serempak.
Kemudian guru itu mengambil satu sekop kerikil dan memasukkannya. Kerikil itu mengisi celah-celah di antara batu-batu besar itu. Kerikil itu diisi sampai tidak ada kerikil lagi yang bisa masuk di toples itu.
"Anak-anak, apakah toples ini sudah penuh?" tanyanya lagi.
Kali ini anak-anak jawabannya mulai terdengar ragu-ragu. Ada yang menjawab iya dan ada yang menjawab belum.
Guru itu tersenyum. Ia kemudian mengambil lagi satu sekop pasir dan mengisikannya ke dalam toples itu. Sekali lagi pasir itu mengisi celah-celah batu besar dan batu kerikil itu sampai penuh.
"Anak-anak, apakah toples ini sudah penuh?"
Kali ini tidak ada jawaban. Semua anak memperhatikan dengan seksama pada toples itu.
Dan terakhir guru itu mengeluarkan botol minumnya. Ia kemudian menuangkan air itu ke dalam toples itu dan mengisinya sampai penuh. Air itu masuk ke celah-celah dan mengisi toples itu hingga penuh.
Kemudian guru itu bertanya, "Anak-anak, menurut kalian apa maksud dari ilustrasi ini?"
Seorang anak menjawab, "Maksudnya, seberapa padat jadwalmu, tentu ada saja waktu untuk jadwal yang lain."
"Bukan itu!" kata guru itu, "Maksud dari ilustrasi ini adalah: bila kamu tidak memasukkan batu besar terlebih dulu, kamu tidak akan bisa memenuhi toples ini."
"Batu Besar". Apakah batu besar dalam kehidupan Anda? Kesuksesan dalam berkarir? Keluarga? Keyakinan Anda? Pendidikan Anda? Keuangan Anda? Apapun batu besar dalam hidup Anda, ingatlah selalu tempatkan batu besar lebih dulu ketimbang yang lainnya. Kalau tidak, toples Anda tidak akan penuh!
Selasa, 21 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar