Kamis, 09 Oktober 2008

Pengampunan

AKhirnya... sekian lama berlibur dan tidak menulis blog...

Hari ini edisi perdana setelah liburan lebaran yang sedemikian lamanya, JINS menulis lagi dengan cerita-cerita yang mudah-mudahan bisa menjadi berkat buat semua sobat JINS.

Lebaran... Biasanya orang-orang saling mengampuni kesalahan satu dengan yang lainnya. "Mulai dari nol lagi..." katanya. Semua kesalahan dimaafkan. Saling memaafkan. Semua rasa sakit hati di masa lalu dihapuskan.

Kalau teman-teman kita yang muslim saja bisa saling memaafkan, ada apa dengan kita yang pengikut Kristus?

Yesus mengajarkan kita untuk mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali alias tak terbatas. Kalau kita berbuat salah, orang tua kita saja mengampuni kita, masakan kita tidak mau memaafkan orang lain yang sudah bersalah pada kita.

Di Kejadian 4, Kain yang iri hati dan cemburu pada adiknya, Habel, tidak memaafkan dan akhirnya kebencian itu menumpuk hingga akhirnya ia membunuh adiknya sendiri. Bagaimana dengan Anda? Apakah saat ini Anda juga tengah menanam pohon kepahitan dan menyiramnya setiap hari (dengan mengintimidasi diri Anda sendiri dengan percakapan-percakapan yang dilakukan dalam pikiran Anda)?

Kalau iya, berhati-hatilah! Kepahitan adalah akar dari segala dosa.

Alkitab mengajarkan kita untuk mengampuni. Pernahkah Anda berpikir kalau Anda terlalu sulit untuk mengampuni seseorang? "Orang itu sudah keterlaluan! Dia menginjak-injak harga diri saya bertahun-tahun dan saya tidak bisa melupakannya begitu saja!" Berapa banyak dari Anda yang mempunyai pikiran seperti itu? Kalau Anda termasuk seseorang yang sukar mengampuni, bersiap-siaplah menjadi seseorang yang cepat depresi dan masuk rumah sakit jiwa.

Oke sekarang Anda mempunyai keinginan untuk mengampuni. Dan di sini JINS akan mengajarkan kepada Anda apa sebenarnya mengampuni itu.

Mengampuni itu BUKAN berarti melupakan! Sudah saatnya mengampuni itu lebih mengarah ke arah "janji" dan "komitmen". Kita mungkin tidak bisa melupakan sebuah peristiwa yang menyakitkan hati kita. Kalau begitu, jangan dilupakan. Tetapi berjanjilah pada diri Anda sendiri Anda akan membiarkan orang yang telah menyakiti kita untuk pergi dengan bebas.

Mengampuni itu artinya:
1. Membiarkan orang yang telah menyakiti kita pergi dengan bebas.
2. Tidak membicarakan keburukan orang tersebut di depan orang lain.
3. Membiasakan diri untuk bersikap seperti tidak ada apa-apa dengan orang tersebut.

Bila Anda sudah mengampuni orang lain hari ini, Anda telah membabat habis seonggok rumput kepahitan dalam diri Anda.

Kita mungkin sukar melupakan kejadian tertentu, tetapi kita bisa membiarkan orang tersebut pergi dan melegakan hati kita. Kita bisa melapangkan hati kita.

Kita tidak bisa mencegah ngengat kenangan tersebut terbang di sekitar kita, tetapi kita bisa mencegah ngengat busuk itu hinggap di hati dan pikiran kita.

Tuhan memberkati....

Tidak ada komentar: