Sejak kecil aku suka dengan musik. Satu-satunya hal yang kusukai ketika aku sedang kesepian dan tidak ada kerjaan adalah mendengarkan musik. Well... mendengarkan musik saja. Aku tidak bisa bermain musik apapun. Mungkin karena orang tua tidak memberi kesempatan ketika aku masih kecil (lagian, les musik itu kan mahal).
Aku sering sekali iri melihat teman-temanku bisa bermain gitar, piano dan alat musik lainnya (terutama gitar). Aku ingin sekali bisa bermain musik, sesuai dengan apa yang biasanya kudengar. Aku ingin belajar, tetapi alat musiknya saja aku tidak punya
Beranjak dewasa, hingga sekarang saya berumur dua puluh dua tahun saya baru diberi kesempatan untuk bermain musik. Dengan uang yang kukumpulkan dari hasil kerjaku aku menabung dan membeli sebuah gitar butut. Bukan gitar bermerek dan gitar bagus.
Dari nol aku belajar untuk bermain gitar. Berlatih setiap malam dan setiap pagi. Meskipun kadang-kadang permainanku sangat menyebalkan dan mengganggu, itu tidak menyurutkan semangatku. Ibaratnya pucuk dicinta ulam tiba. Ada beberapa teman yang membantuku untuk bermain gitar. Sisanya, belajar sendiri. Bahkan aku pernah tertidur dengan memeluk gitar. hehe...
Dari nol, enam bulan kemudian aku dipercaya menjadi seorang pemain musik di persekutuan doa tempat aku bernaung. Wow... Dalam tugas perdanaku, aku grogi sekali. Aku bahkan bertanya kalau-kalau Tuhan salah menunjuk pemain musik sedangkan di persekutuanku masih banyak yang lebih jago ketimbang aku.
Aku malu, aku takut salah... Aku tidak layak. Siapakah aku ini hingga baru enam bulan aku belajar bermain gitar (benar-benar dari nol) sudah dipercaya oleh Tuhan untuk bermain di persekutuanku?
Wow... Tuhan sungguh luar biasa!! Membayangkan hal ini saja tidak pernah dalam pikiranku kalau suatu hari aku akan bermain di persekutuan doaku. Aku memang tidak pernah meminta, tetapi aku tahu Tuhan akan memberikan yang terbaik kepadaku. Dan dalam hati aku berjanji dengan sepenuh hati aku tidak akan mengecewakan kepercayaan yang Tuhan berikan padaku.
Sobat JINS, bila Anda merasa tidak mampu dalam sesuatu, yakinlah suatu hari Tuhan akan membukakan jalan bagimu. Penantian selama dua puluh tiga tahun ini dijawab Tuhan dengan luar biasa! Ia tidak akan pernah membiarkan seseorang yang mempunyai talenta tersia-siakan. Ia akan selalu membukakan jalan baginya.
Senin, 13 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar