Kamis, 10 Juli 2008

Tidak Akan Sia-sia

Kengerian mencekam saat Perang Dunia I berlangsung. Seorang tentara yang berjuang di medan perang melihat satu per satu temannya berguguran. Terperangkap di antara tembakan peluru yang melewati kepalanya, ia meminta letnannya untuk memberinya ijin supaya ia dapat pergi ke tengah medan perang dan membawa pulang seorang temannya yang sedang berperang di sana.

“Silakan,” kata letnan tersebut, “tapi kupikir kamu hanya akan sia-sia ke sana. Temanu itu mungkin sudah mati dan kamu hanya membahayakan dirimu.” Kata-kata sang letnan tidak dihiraukan dan tentara itu tetap pergi.

Secara ajaib tentara itu menemukan temannya, memapahnya dan membawanya kembali ke markas. Ketika mereka tiba di markas, letnan tersebut langsung menghampiri mereka dan memeriksa teman tentara itu. Dengan pandangan iba, letnan tersebut berkata, “Sudah kukatakan sia-sia saja. Temanmu ini sudah meninggal, dan kamu sendiri terluka parah.”

“Tidak sia-sia, pak,” jawab tentara itu.

“Apa maksudmu? Tidak sia-sia?”, respon letnan, “Temanmu ini sudah mati!”

“Pak,” tentara itu menjawab, “Tidak sia-sia aku mencarinya. Dan ketika aku menemukannya, dia masih hidup, dan aku sangat puas ketika mendengar ia mengatakan, ‘James, aku tahu kamu akan datang mencariku.’ “

Tidak ada komentar: