Minggu, 27 Juli 2008

Jealous

Yongky dan Jane sudah bersahabat sejak kecil. Mereka tumbuh bersama dari kecil dan sudah sangat mengenal satu dengan lainnya. Usia mereka terpaut 5 tahun. Kalau ketika Jane berjalan-jalan dan diganggu hidung belang, maka Yongky lah yang selalu maju untuk membela Jane. Bagi Jane, Yongky sudah seperti kakaknya sendiri. Bagi Yongky, Jane seperti adiknya sendiri.

Di sisi lain, Yongky berteman akrab dengan Romeo, teman kuliahnya di universitas dulu. Sama seperti hubungan Jane-Yongky, Romeo-Yongky juga sangat akrab satu sama lain. Dan bagi Yongky, Romeo adalah sahabat sejati. Bagi Romeo, setiap masalah selalu ada penyelesaian kalau datang ke Yongky.

Suatu hari, ketika Yongky sedang
nyangkruk bersama Romeo, mereka melihat seorang pencopet merampas dompet seorang wanita. Kontan saja mereka mengejar pencopet itu. Pencopet itu lari dengan begitu cepat, saking cepatnya dan menghilang ke dalam gang. Akhirnya tidak terkejar juga... Mereka kembali ke wanita itu. Wanita yang tampak shock itu ternyata adalah Jane. Dari situlah Jane pun dikenalkan Yongky pada Romeo. Sejak hari itulah Jane mengenal Romeo.

Romeo adalah seorang pria yang penuh perhatian. Ia selalu baik kepada siapa saja, termasuk kepada orang yang baru dikenalnya. Mulanya Jane, Romeo dan Yongky selalu
hang out bareng ke manapun. Mereka sering meluangkan waktu satu sama lain. Kalau malam minggu, mereka bertiga selalu ngumpul bareng.

Waktu demi waktu berlalu. Yongky mulai merasakan ada sesuatu yang aneh. Jane yang dulu selalu mengadu pada Yongky, kini mulai 'menghilang'. Kini ia lebih suka bercerita pada Romeo ketimbang Yongky. Sekali-kali saja kalau ada waktu baru disempatin ngobrol ke Yongky.

Yongky lama-lama cemburu. Ia merasa Romeo telah merebut Jane darinya. Seorang lagi dianggap seperti adiknya dan seorang lagi dianggap sebagai sahabatnya. Dan kini, mereka berdua keluar bersama. Ia cemburu... sangat cemburu. Bukankah yang memperkenalkan jane pada Romeo adalah dirinya? Mengapa sekarang ia ditinggal?

Keluaran 20 : 5
"... sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu ..."

Cerita singkat di atas sebenarnya adalah sebentuk masalah yang kualami akhir-akhir ini. Dan mungkin masalahku bisa sebagai bahan refleksi buat para blogger yang terkasih. Karena ini adalah masalah
memberhalakan anugerah.

Bertahun-tahun yang lalu aku meminta suatu anugerah dari Tuhan. Dan tahun ini, anugerah tersebut diberikan. Dan sekarang, saking semangatnya dan senangnya, seolah-olah hidupku hanya untuk mempertahankan anugerah tersebut, bahkan cenderung menjauh dari Tuhan. Sekarang aku terus 'bersama' dan 'bela-belain' dengan anugerah dari Tuhan tersebut ketimbang Tuhan sendiri.

Anugerah itu datangnya dari Tuhan, sekarang koq malah Tuhan yang ditinggal??

Mungkin saat ini sobat blogger ada yang memberhalakan pekerjaan kita, keluarga kita, pacar kita, sahabat kita, sekolah kita, atau bahkan pelayanan kita kepada Tuhan sampai-sampai kita sudah tidak ada waktu buat Tuhan lagi. Berhati-hatilah! Itu semua anugerah dari Tuhan. Jangan sampai Tuhan mencemburui anugerah tersebut dan mungkin Tuhan akan mencabutnya untuk sementara waktu. Jangan sampai hal itu terjadi. Kembalilah lagi padaNya. Minta ampun dan perbaiki hubunganmu dengan Tuhan. Karena Ia adalah Allah yang pencemburu, dan Ia berkuasa. Kita miliknya, semua anugerah kita milikNya. Jadi, atas dasar apa kita memberhalakan yang lain daripadaNya sendiri?

Tidak ada komentar: