Minggu, 08 Februari 2009

Terserah

Suatu ketika saya dan dua orang teman saya sedang mengadakan perjalanan dari Surabaya ke Semarang dengan menggunakan mobil. Biasa, yang namanya cowok kalo lagi dalam perjalanan, selalu yang dipikirkan adalah makanan. Jalan tak berapa jauh keluar dari Surabaya, perut kami mulai keroncongan. Dan saya pun bertanya pada kedua kawanku, "Mau makan apa?" Kedua temanku menjawab, "Terserah."

Lalu saya pun mengusulkan untuk makan soto ayam di sebuah warung terdekat. Kami makan dengan lahap dan setelah kenyang, kami pun melanjutkan perjalanan kembali.
Belum sampai empat jam, perut kami sudah lapar lagi. Dan saya juga menanyakan kepada teman-temanku, "Mau makan apa?". Dan jawaban mereka, "Terserah".

Kami pun menepi di sebuah warung dan saya pun langsung memesankan tiga porsi soto ayam lagi. Kedua temanku melihatku dengan sedikit tercengang. "Kamu sangat suka soto rupanya," kata mereka dan mulai menikmati soto itu.

Malam harinya ketika perjalanan kami sudah masuk ke perbatasan Jawa Tengah, kami menghentikan mobil kami di sebuah restoran mini di dekat perbatasan. Kami duduk dan bersiap memesan. Dan sambil membolak-balik buku menu saya bertanya pada mereka lagi, "Mau makan apa?". Dan untuk ketiga kalinya mereka menjawab, "Terserah". Lalu saya pun memesankan tiga porsi soto ayam lagi. Langsung saja temanku nyeletuk, "Koq soto ayam terus sih?" Dan langsung saja kujawab, "Lah kan situ yang bilang terserah. Jadi terserah saya kan mau pesan apa?"

Sobat JINS, jangan membiasakan diri menggunakan kata terserah. Orang yang terbiasa menggunakan kata "terserah" mempunyai tiga kemungkinan ciri-ciri:

1. Orang itu tidak tegas. Orang yang tidak mempunyai ketegasan, tidak juga akan mempunyai kepastian. Apalagi seorang pemimpin, sangat diharamkan menggunakan kata ini.
2. Orang yang tidak bertanggung jawab atas hidupnya. Orang yang tidak tegas biasanya juga tidak mampu bertanggung jawab atas hidupnya. Hari ini mau makan apa, besok mau kerja apa, lusa mau jadi apa... Kalau semuanya dijawab dengan "terserah", wah... mau jadi apa orang ini?
3. Orang ini dikendalikan oleh orang lain. Orang yang selalu menggunakan kata ini akan bisa dikendalikan orang lain dengan mudah. Contohnya adalah kedua temanku yang makannya dikendalikan oleh saya. Orang ini tidak akan mempunyai satu tujuan hidup yang pasti. Ia juga tidak mau pusing memikirkannya sehingga suatu saat orang lainlah yang akan mengendalikannya.

Perhatikan hidupmu, punyai ketegasan, mantapkan hatimu, arahkan tujuanmu. Jangan gunakan kata terserah untuk seluruh kata-katamu. Terutama buat cowok. Dan buat cewek, kalo kamu punya cowok seperti itu (yang ketika lo tanya, "Mau makan di mana yang?" dan jawabannya adalah "terserah") tinggalkan saja cowok seperti itu.

Tidak ada komentar: