Suatu hari Brenda dengan muka lesu dan gundah mengajak seorang sahabatnya untuk bertemu. Ia sedang galau dan gelisah. Karena ia kini sedang terlibat di antara dua pilihan yang sulit.
Brenda bekerja sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan. Gajinya lumayan dan fasilitas yang ia dapatkan tidak buruk. Di samping itu, ia juga memiliki beberapa usaha kecil sebagai sampingan di luar jam kerjanya.
Tapi beberapa hari yang lalu Brenda diberi tawaran yang sangat menarik oleh seorang pemilik supermarket. Ia akan didudukkan pada jabatan manager dengan banyak fasilitas. Gaji yang akan diterimanya sudah pasti dua kali lipat dari gajinya sekarang. Ia juga akan mendapatkan sebuah mobil yang akan menjadi miliknya bila ia bekerja empat tahun.
Hanya saja... pekerjaan baru menuntutnya berada di kota kecil sedangkan usaha dan bisnisnya baru saja mulai berkembang hari-hari ini. Brenda benar-benar bingung. Ia harus memilih bisnisnya atau pekerjaan baru dengan segudang tawaran menggiurkan?
Kemudian ia mulai mencurahkan semua pergumulannya pada sahabatnya. Sahabatnya mendengarkan dengan penuh sabar dan mendengarkan sampai selesai.
Sahabat Brenda hanya menatap mata Brenda dalam-dalam lalu berkata, "Brenda sayang, sekarang, apa tujuanmu bekerja? Jawablah dahulu baru kamu akan bisa memilih pekerjaan mana yang cocok buatmu."
Sekarang bayangkan Anda berada di dalam dua pilihan yang sulit, katakanlah, memilih di antara dua pilihan yang sangat menguntungkan Anda di mana hanya boleh salah satu saja yang Anda ambil. Bila Anda menjadi Brenda, mana yang akan Anda pilih?
Sulit?
Baiklah, seperti kata sahabat Brenda, "Apa tujuanmu dalam bekerja?" Sudahkah Anda memikirkan tujuan Anda dalam bekerja? Apakah tujuan Anda dalam bekerja? Uang? Karir? Materi? Atau bahkan pasangan hidup?
Di Alkitab dijelaskan soal perihal bekerja. Dalam perumpaan tentang talenta (Matius 25:14-30) dikatakan, hamba yang tidak mengembangkan talentanya akan dihukum. Alias, manusia yang tidak bekerja tidak akan berkenan kepada Allah juga.
Bekerja berbicara soal pelayanan kita kepada Tuhan. Apapun bentuk pekerjaanmu, selama itu halal dan berkenan pada Tuhan, kita sudah melayaniNya. Kita tidak harus hidup selibat, ataupun pelayanan di gereja, ataupun menjadi seorang full timer di gereja baru disebut melayani Tuhan. No! Bekerja di dunia sekuler juga melayani Tuhan!
Lantas kalau bekerja adalah melayani Tuhan, apa tujuannya dalam melayani Tuhan? Ada 3 hal tujuan dalam melayani Tuhan:
1. Untuk membalas kebaikan kasihNya.
Melayani sama saja dengan membalas kebaikan Tuhan. Ia sudah mati di kayu salib demi menyelamatkan Anda dan saya, mengapa kita masih perhitungan denganNya? Kita tidak akan bisa membalas budi pada Tuhan. KasihNya terlalu besar! Tapi kita bisa melayaniNya dengan sepenuh hati kita.
2. Untuk kemuliaan Tuhan di muka bumi.
Masyurkan namaNya di seluruh bumi, buat seluruh bumi menjadi muridNya. Dalam bekerja, usahakan selalu memancarkan pribadi Yesus dalam setiap perbuatan kita (Matius 5:16). Buat semua teman-teman kita menjadi terberkati dan bukan dirugikan. Pancarkan kasih Yesus supaya setiap orang melihat besarnya Allah dalam diri kita.
3. Untuk tetap hidup.
Tanpa bekerja, siapa yang dapat hidup. Alkitab berkata, iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati. Kita beriman tapi kita tidak pernah benar-benar turun tangan, apalah gunanya? Dengan bekerja kita akan tetap hidup. Dan dengan kehidupanlah kita akan bisa bekerja. Dunia orang mati tidak akan bisa melayani Tuhan
Alkitab mengupas banyak sekali tentang pekerjaan. Mulai dari kewajiban, pelayanan, hingga kemuliaan namaNya. So, suatu hari bila Anda dihadapkan lagi pada situasi tentang pekerjaan yang harus Anda pilih, ingatlah akan tujuan Anda bekerja, bukalah Alkitab Anda dan tanya Tuhan yang sejelas-jelasnya. Biarkan Tuhan yang menjadi panutan dalam jalan Anda karena pekerjaan Anda toh akan demi kemuliaanNya suatu hari nanti.
Jadi, apa tujuan Anda bekerja?
Rabu, 10 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar