Minggu, 21 Desember 2008

Lift

Orang kreatif pasti tidak akan kelaparan, ya kan? Apakah kita sudah kreatif? Yak, topik hari ini adalah tentang "kreatifitas".

Apakah kreatif itu?
Menurut kamus wiki, kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru. Kreatif adalah melakukan sesuatu yang dipandang "tidak biasa" untuk mencapai sebuah tujuan yang merupakan peningkatan atau pembaharuan terhadap suatu solusi.

Kreatif: siapa dia?
Siapa yang mempunyai kreatifitas? Menurut sebuah penelitian, anak-anak taman kanak-kanak mempunyai 90-95% kreatifitas. Sedangkan seiring dengan bertambahnya usia, rata-rata orang dewasa hanya memiliki 5-15% kreatifitas dalam pemikirannya. Wah mengapa ini bisa terjadi? Karena manusia punya kecenderungan untuk bermain di zona aman.
Suatu kreatifitas adalah proses "melencengkan" cara yang sudah baku untuk menemukan sesuatu yang baru. Manusia cenderung terbiasa dengan apa yang dilakukannya dan sangat membenci perubahan. Maka dari itu orang dewasa sulit untuk mengembangkan kreatifitas.

Bagaimana menjadi kreatif?
Ada banyak cara untuk menjadi seseorang yang kreatif. Kita bisa meniru dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Kita bisa benar-benar menciptakan sesuatu yang berbeda. Cobalah untuk menyikapi suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda. Pikirkan kebalikan dari solusi yang sudah baku. Pikirkan jalan yang lain.
Banyak melihat dan mendengar juga merupakan suatu cara. Siapa yang pernah membaca huruf "qwertyuiop"? Yup, itu adalah huruf dari deretan ketiga di keyboard Anda. Namun berapa dari Anda yang menyadarinya? Banyak-banyaklah melihat, mendengar dan mempelajari.

Beberapa waktu lalu saat produk lift pertama diluncurkan, banyak orang yang mengeluh kepada perusahaan lift. Mereka mengeluhkan takut dan terlalu lama waktu yang dibutuhkan sebuah lift untuk naik/turun dari satu lantai ke lantai lainnya. Seolah-olah "waktu"-lah yang menjadi masalah bagi sebuah lift. Sehingga perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan performa untuk menaikkan kinerja derek dan katrol agar lebih cepat.

Tapi ada sebuah perusahaan yang memikirkan satu cara yang "melenceng". Menurut mereka, "waktu" bukan masalah utama. Masalah utama ada pada penumpangnya itu sendiri. Mereka menarik sebuah kesimpulan kalau para penumpang takut sehingga waktu naik terasa lama. Dengan sedikit kreatifitas, akhirnya dibuatlah sebuah lift dengan dinding yang dipasangi cermin.

Para penumpang yang menaiki lift tersebut akhirnya tidak mengeluh lagi. Dengan sebuah cermin, mereka sibuk sendiri. Ada yang membenarkan make-up, rambut dan melihat dirinya apakah sudah rapi atau belum. Manusia cenderung suka memandangi dirinya sendiri di cermin. Akhirnya, lift dengan kecepatan dan performa yang sama dengan lift lama tapi dengan cermin di dalamnya laris manis dan menjadi lift seperti sekarang ini.

See? Kreatifitas adalah memandang sesuatu dari sisi yang lain. Bukan dengan peraturan baku yang berlaku. Orang kreatif tidak akan kelaparan. Jadi, mulai sekarang kembangkan kreatifitas Anda dan jadilah seorang yang "berbeda" di lingkungan Anda. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar: