Rabu, 17 Desember 2008

Kecil

Alkisah dahulu ada seorang tabib yang sangat terkenal. Ia bisa menyembuhkan penyakit apapun.


Suatu hari tabib itu diminta memeriksa kesehatan seorang bangsawan. Selesai memeriksa, tabib itu kemudian memberikan pendapatnya bahwa ada sebuah penyakit kulit yang diderita bangsawan itu.


"Tuan, ada penyakit kulit yang menyerang Tuan. Kalau tak segera diobati bisa semakin parah," kata tabib itu.


Bangsawan itu tersinggung dan menjawab, "Penyakit apa? Saya ini sehat dan normal 100%, kamu jangan mengada-ada ya." (Jaman dahulu penyakit kulit adalah sesuatu yang menjijikkan.)


Dua minggu kemudian, tabib itu diminta untuk memeriksa lagi. "Tuanku, sekarang penyakit ini sudah masuk ke otot dan daging tuan. Bisa berbahaya kalau tidak cepat-cepat diobati." Bangsawan itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil acuh tak acuh.


Dua minggu kemudian lagi, tabib itu datang dan memeriksa kesehatannya. "Tuanku, penyakit ini sudah menyebar ke perut dan usus tuan. Harus cepat diobati, kalau tidak bisa gawat." Bangsawan itu sekali lagi berkata dengan ketus, "Saya ini BAIK-BAIK saja. Normal!"


Dan terakhir dua minggu lagi, tabib itu datang. Kali ini setelah ia memeriksa, ia hanya diam dan menggelengkan kepalanya lalu pulang. Penasaran, bangsawan itu menyuruh ajudannya ke rumah tabib itu dan menanyakan kondisi tubuhnya.


"Katakan pada tuanku bangsawan. Enam minggu lalu ketika masih berupa penyakit kulit, masih bisa dengan mudah disembuhkan dengan koyo dan salep. Empat minggu lalu ketika di dalam daging masih bisa disembuhkan dengan akupuntur. Dan dua minggu lalu ketika sudah berada dalam perut dan usus masih bisa disembuhkan dengan minum ramuan dan supku.


"Sekarang penyakit itu sudah menyerang sum-sum tulang belakangnya. Mustahil untuk disembuhkan."


Moral cerita:
Ketika penyakit masih menunjukkan "gejala" atau masih ringan, sebaiknya dicegah dan disembuhkan. Karena kalau penyakit sudah memasuki tahap parah, maka sulit untuk disembuhkan.

Masalah seperti penyakit. Ketika masalah itu masih kecil, sebaiknya diselesaikan. Jangan menunda-nunda sampai ruwet baru dicari jalan keluarnya. Kalau sudah begitu, banyak pihak akan disakit nantinya.



Ketika saya membaca tulisan ini, saya teringat dengan beberapa masalah saya dan perselisihan dengan teman saya. Memang masalah dan perselisihan masih tahap "awal", tapi saya berpikir alangkah baiknya bila saya bisa cepat mencari jalan keluar dari masalah sebelum masalah itu semakin runyam. Pernah juga pengalaman saya dan teman saya membiarkan suatu permasalahan di antara kami berdua berlarut-larut. Hingga tiga bulan lewat hubungan kami serasa ada ganjalan tapi seolah tidak ada masalah. Ataukah masalah ini sudah terlalu lama sehingga kami sendiri pun kesulitan untuk menemukan akar masalah dan mengapa kami sampai berselisih. Itu karena ketika di awal perselisihan kami, kami tidak segera menyelesaikannya.


Lebih baik menyembuhkan penyakit di awal sakitnya daripada sudah parah dan sukar disembuhkan.

Tidak ada komentar: