Jumat, 08 Agustus 2008

Raja Dan Pengemis

Alkisah hiduplah seorang raja yang sangat kaya raya. Ia memimpin sebuah kerajaan besar yang makmur. Hanya saja masalahnya, raja itu tidak punya anak dan usianya sendiri sudah sangat lanjut.

Suatu hari raja meminta semua prajuritnya menempelkan pengumuman di dalam kota. Isinya, ia mengadakan sebuah "audisi" untuk menemukan calon pewaris tahta. Syaratnya sangat mudah: 1. Pemuda berusia 20-30 tahun, 2. Cinta Tuhan, dan 3. Cinta sesama. Bila ketiga kriteria ini sudah terpenuhi, silakan langsung datang ke istana untuk diwawancarai.

Seorang pemuda miskin kebetulan membaca pengumuman itu. Dalam hatinya ia ingin sekali mengikuti audisi ini. Ketiga kriteria sudah ia penuhi. Tahun ini ia berusia 23 tahun, ia cinta Tuhan dan ia juga mengasihi sesamanya. Dalam hati ia ingin sekali mengikuti audisi ini. Ingin sekali! Hanya saja...

Hanya saja ia adalah seorang pemuda miskin. Ia tidak punya pakaian yang layak untuk menghadap seorang raja. Terpaksa pemuda ini harus mengemis sana sini dan meminjam teman-temannya untuk mendapatkan uang dan membeli baju baru.

Setelah beberapa hari mengemis, akhirnya ia bisa membeli satu setel pakaian pantas dan layak untuk menghadap seorang raja. Dengan hati riang, pemuda itu kemudian berangkat menuju istana. Dalam hati ia sangat berharap agar Tuhan membantunya.

Di tengah jalan, langkah pemuda itu terhenti mendengar suara (seperti) tangisan seorang tua. Orang tua itu berpakaian lusuh sekali. Dia bersembunyi di pojok, hampir-hampir tidak kelihatan dari jalanan besar dan ramai itu. Beberapa orang berjalan sedikit menjauh dari pengemis itu, takut-takut kalau dimintai.

"Tolonglah aku... aku lapar dan kedinginan..." seru pengemis itu lirih.

Mulanya pemuda itu berjalan melewati pengemis itu sambil pura-pura tak melihat. Tapi ia merasa begitu iba. Seorang yang sudah tua mengemis di situ, sendirian dan kedinginan. Akhirnya ia memutuskan untuk berbalik. Pemuda itu kemudian melepas pakaiannya dan memberikan kepada pengemis itu. Sebagai gantinya supaya ia tidak telanjang, terpaksa ia memakai baju pengemis yang bau itu..

Pemuda itu merasa bahagia sudah menolong orang. Tapi kini ia menjadi tak "layak" lagi untuk menghadap raja. Ia sudah hampir berbalik kembali ke rumah ketika ia dipanggil seorang prajurit.

"Hey kamu, bukankah kamu mau ikut audisi? Sini!" seru prajurit itu.

Pemuda itu akhirnya mengurungkan niatnya pulang dan masuk ke istana dengan baju lusuh.

Sesampainya di hadapan raja, betapa kagetnya ia melihat sang raja.

"T-t-t-tidak mungkin... Anda..." pemuda itu tergagap-gagap. "Bukankah Anda pengemis itu??"

Raja itu menganggukkan kepalanya sedikit. Katanya, "Betul. Aku harus yakin kalau calon pewarisku haruslah seorang pemuda yang cinta Tuhan dan cinta sesama. Andaikata kamu menghadapku dalam keadaan aku memakai pakaian bagus dan jubah yang indah dan mahkota yang cemerlang, tentulah aku tidak bisa melacak isi hatimu yang sebenarnya. Maka terpaksa aku gunakan sedikit pancingan. Supaya aku tahu isi hatimu yang sebenarnya."

Keesokan harinya, pemuda itu dilantik menjadi raja.

"Jangan menunjukkan cinta kasih hanya untuk dilihat orang tersebut saja. Tunjukkan cinta kasihmu kepada semua orang. Jangan pilih-pilih. Karena cinta kasih kepada sesama itu menunjukkan cintamu kepada Tuhan."

God Bless You!!

Tidak ada komentar: