Selasa, 26 Agustus 2008

Penonton Utama

Matius 6 : 1-4
"... Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu..."

Blogger terkasih, apakah Anda sering memberikan sesuatu dengan pamrih? Apakah Anda suka memberikan sesuatu kepada orang lain hanya untuk dipuji orang? Apakah Anda memberikan sesuatu kepada orang lain hanya untuk mendapatkan penghargaan?

Ayat bacaan kita hari ini Matius 6 : 1-4 mengajarkan banyak hal.

Pada ayat 1 tertulis supaya kita tidak melakukan kewajiban agama kita supaya dilihat orang lain. Lalu apa kewajiban kita sebagai orang Kristen?

"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan jiwamu, dan kasihi sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri," itu tugas orang Kristen. Alkitab mengajarkan, apabila kita sungguh-sungguh mencintai orang itu, tunjukkan kasih kita dengan wajar, bukan dibuat-buat supaya dipuji orang lain.


Pada ayat 2 juga ditulis hal memberi persembahan dan sedekah. Kita memberikan suatu persembahan bukan untuk dilihat orang lain. Misalnya kita menyumbang ke panti asuhan, tujuan kita bukan untuk meningkatkan popularitas kita, bukan semata-mata supaya dilihat orang. Lantas, apa kita harus melakukannya diam-diam?

Mungkin sebaiknya ditegaskan lagi melakukan sesuatu bukan dengan diam-diam seperti maling, tetapi lebih ke SIKAP HATI kita. Apa yang menjadi motivasi kita dalam memberi? Apakah untuk mencari popularitas? Ataukah kita sungguh-sungguh ingin mengasihi orang-orang tersebut? Semuanya kembali lagi ke sikap hati kita masing-masing.

Ayat 3 menegaskan lagi pentingnya sikap hati kita ketika memberikan sesuatu kepada orang lain. (Sekali lagi) bukan untuk dipuji-puji dan mencari popularitas! Bila kita berdoa orang lain, biarlah "rahasia" doa kita hanya antara diri kita sendiri dan Tuhan, tidak perlu digembar-gemborkan ke orang tersebut untuk mencari muka ataupun mengatakannya kepada siapapun supaya dicap baik. Semua penilaian manusia adalah fana, sobat!

Ayat 4, Allah akan membalaskannya kepada kita setiap kebaikan-kebaikan kita selama sikap hati kita benar. Hal ini penting sekali: Sikap hati. Jangan sampai kita berbuat baik kalau ada maunya, dan di belakang kita menjelek-jelekkan orang tersebut. Apabila kita telah berbuat kebaikan, biarlah hal tersebut menjadi rahasia antara Anda dan Tuhan saja. Tidak perlu dipamer-pamerkan ke orang lain untuk mencari popularitas. Biarlah Tuhan sebagai penonton utama lah yang disuguhkan sajian terbaik dari sikap hati kita. Biarlah Tuhan yang menilai performa kita dan memberikan kita "tips" yang sepadan dengan apa yang kita berikan untuk orang lain.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar: