Rabu, 28 Januari 2009

Di Hutan

Suatu hari di hutan, ada sebatang pohon ek yang besar sedang membanggakan dirinya pada sebatang bunga lili yang kecil. Katanya, "Lihat diriku ini! Tinggi besar dan gagah. Aku menghasilkan dedauanan untuk hewan-hewan lain, akar-akarku mencegah erosi, darun-daunku rindang dan menyejukkan, tupai membuat sarang di batangku. AKu benar-benar berjasa bagi hutan ini."

Lili menjawab, "Benar, pohon. Dirimu memang berjasa. Tapi ingat saya juga berjasa memberi keharuman kepada seisi hutan ini."

Pohon ek tidak mau kalah. Ia kemudian menjawab, "Tapi ingatlah, umurku lebih panjang. Aku bisa hidup puluhan sampai ratusan tahun."

Bunga lili itu terdiam. Ia tahu kalau umur pohon ek memang panjang sedangkan ia hanya bisa hidup paling lama beberapa minggu saja. Ia pun sedih. Ia berpikir seandainya ia bisa hidup lebih lama sehingga bisa lebih sering membagikan wangi kepada seantero hutan.

Tiba-tiba setetes embun turun dari langit. Embun itu berkata, "Jangan sedih, bunga lili. Lihatlah diriku. Umurku lebih pendek darimu. Bahkan sangat pendek. Umurku hanya sebatas turun dari langit dan langsung menghilang begitu menyentuh bumi. Tapi aku bisa bermanfaat bagi seluruh hutan. Karena aku memberikan kesegaran kepada kalian."

Lili itu terdiam.

"Meskipun umurku sangat pendek, tapi aku bersyukur karena aku bisa memberikan sesuatu kepada kalian semua. Oleh karena itu aku tak pernah menyesali diriku." sambung embun dan kemudian ia jatuh di tanah dan menghilang.

Lili itu kemudian berpikir. Ia merenungkan kata-kata si embun. Setiap orang bisa memberikan sesuatu pada kehidupan ini tak peduli seberapa tidak berharganya ia. Tuhan menciptakan sesuatu pasti dengan maksud dan tujuan tertentu. Itu rahasia Tuhan, tidak ada orang yang tahu.

Tiba-tiba lamunan lili dibuyarkan oleh suara seekor tupai, "Kamu jangan sombong dulu pohon ek. Kamu bisa hidup dan tumbuh di mana-mana juga berkat jasa bangsaku yang membawa biji pohonmu untuk ditanam di tempat lain. Kalau tidak, bagaimana kamu bisa menyebar luas hingga memenuhi hutan ini?"

Itulah hidup. Manusia diciptakan dengan suatu tujuan khusus dalam hidupnya. Meskipun umur pendek, betapa buruknya dirimu dan tidak berharganya dirimu, kamu telah memberikan sesuatu warna kepada dunia ini. Ada orang yang akan berubah karenamu. Dunia menjadi lebih indah dengan dirimu di dalamnya. Kebayang sebuah hutan tanpa bunga lili? Akan menjadi sebuah tempat yang bau kotoran kuda!! Atau sebuah hutan tanpa embun. Akan kering dan bunga tak akan subur.

Sobat JINS, jangan pesimis terhadap hidupmu. Mulailah melihat kemampuan dirimu dan berusahalah menjadi sebuah berkat bagi orang lain. GBU.

Tidak ada komentar: