Rabu, 28 Oktober 2009

Mencobai Tuhan


"Janganlah kamu mencobai Tuhan, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa" (Ulangan 6:16)

Sobat JINS, mungkin membaca judul ini, Anda berpikir bahwa Anda tidak pernah mencobai Tuhan. Apakah pemikiran itu sepenuhnya benar? Mari kita lihat ilustrasi berikut.

Ada seorang pria hidup di sebuah perkampungan. Suatu hari perkampungan itu terkena banjir bandang. Mulanya banjir itu hanya setinggi lutut orang dewasa. Semua penduduk sudah mengungsi. Ia hanya dia di rumahnya bersantai. Ketika anaknya yang sulung kembali untuk meminta ayahnya mengungsi, pria itu menjawab, "Tuhan itu akan menolongku."

Tak lama, air makin naik dan meninggi hingga setinggi pinggang orang dewasa. Pria itu tidak juga mengungsi padahal kapal penyelamat sudah datang menjemputnya. "Aku yakin Tuhan akan membantuku dan menyurutkan banjir ini," dan ia tetap pada pendiriannya.

Tak lama kemudian, air sudah makin meninggi hingga terpaksa kakek itu naik ke atas atap. Di sana juga ada helikopter yang datang untuk menyelamatkannya. Tapi masih ditolak dengan alasan yang sama.

Akhirnya banjir semakin parah dan pria itu meninggal. Di Surga, ketika pria itu berhadapan dengan Tuhan, ia protes mengapa Tuhan tidak menolongnya padahal ia yakin dan percaya dengan iman. Tuhan menjawab, "Saya sudah mengirimkan bantuan kepadamu tiga kali tapi kamu sendiri yang menolaknya."

Sobat JINS, pria itu beriman tapi tidak berhikmat. Ia bodoh dan ia mencobai Tuhan. Sikap pria ini seperti bangsa Israel pada masanya. Mereka mencobai Tuhan dengan memaksa Tuhan memberikan air kepada mereka. Baca di Keluaran 17:1-7. Mencobai Tuhan artinya memperbudak Tuhan, karena mencobai Tuhan adalah meragukan kuasaNya dengan memintaNya menunjukkan kuasaNya kepada kita.

Tuhan sudah berfirman kalau jangan pernah mencobaiNya. Jangan pernah meragukan kuasaNya karena Ia adalah Allah yang Maha Bisa. Jangan pernah memaksaNya melakukan sesuai dengan kehendakmu. Jangan seperti pria itu.

Contoh sederhana mencobai Tuhan adalah ketika kita sakit, kita terus berdoa saja tapi tidak mau meminum obat. Kita percaya Ia akan menyembuhkan, tapi kita sendiri tidak minum obat. Contoh lainnya, ketika ujian kita berdoa saja tanpa mempersiapkan materi ujian. Atau juga berkendara tanpa memakai helm/seat belt karena kita percaya Tuhan melindungi kita.

Itu semua adalah mencobai Tuhan. Tuhan itu memang Maha Bisa, tapi janganlah kita meragukan dan memaksaNya menunjukkan kuasaNya. Sebaliknya, belajarlah dari Daniel. Ketika Daniel dibebaskan dari gua singa, ia tidak memaksa Tuhan, melainkan ia berserah. Nah selanjutnya, terserah Tuhan berkehendak bagaimana. Jangan seperti pria tenggelam itu.

Tidak ada komentar: