Jumat, 30 Oktober 2009
Cukup!!
Seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup”. Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”. Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
“Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.
Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima,
bukan apa yang belum kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Rabu, 28 Oktober 2009
Mencobai Tuhan
"Janganlah kamu mencobai Tuhan, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa" (Ulangan 6:16)
Sobat JINS, mungkin membaca judul ini, Anda berpikir bahwa Anda tidak pernah mencobai Tuhan. Apakah pemikiran itu sepenuhnya benar? Mari kita lihat ilustrasi berikut.
Ada seorang pria hidup di sebuah perkampungan. Suatu hari perkampungan itu terkena banjir bandang. Mulanya banjir itu hanya setinggi lutut orang dewasa. Semua penduduk sudah mengungsi. Ia hanya dia di rumahnya bersantai. Ketika anaknya yang sulung kembali untuk meminta ayahnya mengungsi, pria itu menjawab, "Tuhan itu akan menolongku."
Tak lama, air makin naik dan meninggi hingga setinggi pinggang orang dewasa. Pria itu tidak juga mengungsi padahal kapal penyelamat sudah datang menjemputnya. "Aku yakin Tuhan akan membantuku dan menyurutkan banjir ini," dan ia tetap pada pendiriannya.
Tak lama kemudian, air sudah makin meninggi hingga terpaksa kakek itu naik ke atas atap. Di sana juga ada helikopter yang datang untuk menyelamatkannya. Tapi masih ditolak dengan alasan yang sama.
Akhirnya banjir semakin parah dan pria itu meninggal. Di Surga, ketika pria itu berhadapan dengan Tuhan, ia protes mengapa Tuhan tidak menolongnya padahal ia yakin dan percaya dengan iman. Tuhan menjawab, "Saya sudah mengirimkan bantuan kepadamu tiga kali tapi kamu sendiri yang menolaknya."
Sobat JINS, pria itu beriman tapi tidak berhikmat. Ia bodoh dan ia mencobai Tuhan. Sikap pria ini seperti bangsa Israel pada masanya. Mereka mencobai Tuhan dengan memaksa Tuhan memberikan air kepada mereka. Baca di Keluaran 17:1-7. Mencobai Tuhan artinya memperbudak Tuhan, karena mencobai Tuhan adalah meragukan kuasaNya dengan memintaNya menunjukkan kuasaNya kepada kita.
Tuhan sudah berfirman kalau jangan pernah mencobaiNya. Jangan pernah meragukan kuasaNya karena Ia adalah Allah yang Maha Bisa. Jangan pernah memaksaNya melakukan sesuai dengan kehendakmu. Jangan seperti pria itu.
Contoh sederhana mencobai Tuhan adalah ketika kita sakit, kita terus berdoa saja tapi tidak mau meminum obat. Kita percaya Ia akan menyembuhkan, tapi kita sendiri tidak minum obat. Contoh lainnya, ketika ujian kita berdoa saja tanpa mempersiapkan materi ujian. Atau juga berkendara tanpa memakai helm/seat belt karena kita percaya Tuhan melindungi kita.
Itu semua adalah mencobai Tuhan. Tuhan itu memang Maha Bisa, tapi janganlah kita meragukan dan memaksaNya menunjukkan kuasaNya. Sebaliknya, belajarlah dari Daniel. Ketika Daniel dibebaskan dari gua singa, ia tidak memaksa Tuhan, melainkan ia berserah. Nah selanjutnya, terserah Tuhan berkehendak bagaimana. Jangan seperti pria tenggelam itu.
Selasa, 27 Oktober 2009
Kebiasaan Melahirkan Keahlian
Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.
Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.
Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran.
Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"
Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih."
Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut!
Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian."
Pendengar yang budiman,
Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power!
Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, & lain sebagainya.
Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan. Sehingga, karakter sukses yang telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap perjuangan kehidupan kita.
Sekali lagi: Kebiasaan yang diulang terus menerus, akan melahirkan keahlian!
Salam sukses luar biasa!!
(disadur dari buku Andrie Wongso: "16 Wisdom and Success, Classical Motivation Stories")
Senin, 26 Oktober 2009
Jesus Is My Inspures
Bagiku Ia seperti pemulung.. mencari dan mengubahku yang kotor ini untuk menjadi baru kembali
Bagiku Ia seperti ayah, saat aku ingin sesuatu Ia memberikan nya untuk ku..
Bagiku Ia seperti ibu,saat aku ingin bermanja-manja ataupun susah hati,dengan senyumNya dan Peluknya ia meredakan galau hatiku
Bagiku Ia seperti guru, Ia perhitungkan setiap yang ku kerjakan. dan di mataNya setiap yang kukerjakan sempurna adanya..
Bagiku Ia seperti sahabat,saat aku ingin curhat. 24 jam Ia stand by hanya untuk ku.
Bagiku Ia seperti presiden, di setiap sisi dlm hidup ku Ia memerintah,namun setiap perintahNya adalah baik (baca: sempurna) adanya
Bagiku Ia seperti dokter ^^ saat aku datang dengan segala sakit penyakitku dgn sabar Ia memeriksa dan menyembuhkanku
Bagiku Ia seperti tentara, kemanapun aku pergi Ia selalu di sisiku untuk melindungiku
dan yang terakhir,bagiku Ia adalah Bapa yg penuh kasih dan amat baik karena Ia telah mati bagiku dan menyediakan semua hal yang terbaik & terindah untuk menghiasi hidupku
He is My Everything . My Lord. My dearest. My love.
original based concept idea by: Jesus Is my Inspires By Kevin Nathan
Minggu, 25 Oktober 2009
Bosan?
Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.
Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.
Tamu : “Sebenarnya apa itu perasaan ‘bosan’, pak tua?”
Pak Tua : “Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu.”
Tamu : “Kenapa kita merasa bosan?”
Pak Tua : “Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki.”
Tamu : “Bagaimana menghilangkan kebosanan?”
Pak Tua : “Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya.”
Tamu : “Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?”
Pak Tua: “Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?”
Tamu : “Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua.”
Pak Tua : “Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang.”
Tamu: “Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?”
Pak Tua : “Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya.”
Lalu Tamu itu pun pergi. Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.
Tamu : “Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?”
Pak Tua : “Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.”
Tamu : “Contohnya?”
Pak Tua : “Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu.”
Lalu Tamu itu pun pergi. Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.
Tamu : “Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?”
Sambil tersenyum Pak Tua berkata: “Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria.”
Jumat, 23 Oktober 2009
Aktivitas Sehari-hari
1. Wake Up (Bangunlah) – ambil keputusan untuk menyambut setiap hari baru dengan penuh sukacita.
~ “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.” (Mazmur 118:24)
2. Dress Up (Berdandanlah) – cara yang paling baik untuk berdandan adalah dengan tersenyum. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk membuat penampilan Anda menjadi lebih baik, yang perlu Anda lakukan hanyalah TERSENYUM.
~ “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 16:7)
3. Shut Up (Berdiamlah) – ucapkanlah hal-hal yang baik dan belajarlah untuk mendengar. Tuhan memberikan kepada kita dua telinga dan satu mulut dengan maksud agar kita mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.
~ “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya.” (Amsal 13:3)
~ “Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.” (Amsal 20:19)
~ “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.” (Amsal 19:20)
4. Stand Up (Berdirilah) – dan pegang teguh apa yang Anda percayai. Jika Anda tidak berpegang teguh pada sesuatu, maka Anda akan mudah jatuh dalam hal apa pun.
~ “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” ( Galatia 6:9-10)
5. Look Up (Pandanglah) – kepada Tuhan.
~ “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13)
6. Reach Up (Raihlah) – atau kejarlah sesuatu yang lebih tinggi. Berusahalah selalu untuk membuat diri Anda menjadi lebih baik.
7. Lift Up (Angkatlah) – Doa-doa Anda.
~ “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6)
Kamis, 22 Oktober 2009
Pecandu Internet Butuh Bantuan Penyembuhan
Ben Alexander menggunakan waktunya hampir setiap menit untuk bermain video game "World of Craft". Hasilnya ia dikeluarkan dari perguruan tinggi tempat ia menempuh pendidikan, Univeristy of Iowa.
Seperti ditulis Nicholas K. Geranios dari Associated Press (AP)/Fall City Washington, Alexander yang berusia 19 tahun, memerlukan bantuan untuk mengatasi kecanduan internet yang telah merusak kehidupannya, seperti halnya kecanduan obat-obatan atau alkohol.
Ia menemukan tempat di pinggir kota di Seattle, tempat yang diklaim sebagai pusat perawatan pertama bagi penduduk yang kecanduan internet yang membuka pintunya di Amerika Serikat.
Pusat perawatan itu disebut ReStart, yang secara ironis terletak di dekat Redmond, yakni Markas Microsoft dan pusat industri komputer dunia. ReStart buka pada bulan Juli dengan menawarkan biaya 14 ribu dolar AS untuk program 45 hari termasuk membantu seseorang menghentikan dengan sendirinya dari penggunaan komputer patologi, termasuk penggunaan secara obsesif terhadap video game, texting, facebook, eBay, twitter dan pembunuh waktu lainnya yang berkaitan dengan teknologi.
"Kita sudah melakukan perawatan terhadap pasien rawat jalan beberapa tahun," kata Hilarie Cash, seorang terapis dan eksekutif direktur pusat perawatan tersebut. "Hingga saat ini kami belum memiliki tempat untuk mengirim mereka," katanya.
Kecanduan internet tidak dikenal sebagai suatu penyakit terpisah oleh Asosisasi Psiatri Amerika, dan perawatan itu secara umum tidak masuk dalam asuransi. Namun, banyak pusat-pusat perawatan semacam itu di China, Korea Selatan dan Taiwan, dimana kecanduan internet dianggap masalah serius dan banyak psiater mengatakan kecanduan internet adalah hal yang nyata dan menyakitkan.
Pusat perawatan di Fall City, timur Seattle, dapat mengatasi enam pasien saat itu. Sejauh ini Alexander satu-satunya pasien dalam program tersebut yang menggunakan pendekatan "cold turkey". Ia meluangkan waktunya untuk konseling dan sesi psikoterapi, dengan mengerjakan pekerjaan rumah, bekerja di taman dan masak-memasak.
Apakah program tersebut bisa berjalan dalam jangka panjang masih perlu dilihat. Seperti halnya, internet bisa saja terjadi, bahkan hampir tidak mungkin untuk menolak, seperti halnya menggantikan kebiasaan minum alkohol di bar, kata Cash.
Dampak dari kecanduan itu, salah satunya adalah tidak mau bercanda, mereka kehilangan pekerjaan atau pernikahannya hancur atau mengalami kecelakaan lalulintas saat mereka mengendarai mobil bagi mereka yang tidak bisa menghentikan melakukan "texting" sambil menyetir mobir.
Beberapa orang meninggal usai bermain video game selama beberapa hari tanpa berhenti, akibat penggumpalan darah yang terjadi akibat tidak berpindah-pindah.
Sementara itu, psiatri lainnya, Cossete Dawna Rae, telah memiliki pusat perawatan "bucolic" sejak 2004, dan saat ini sedang berusaha mencari tempat baru untuk bekerja sama dengan Cash. Mereka memutuskan menghindari merawat seseorang yang kecanduan seks internet, karena sebagian tinggal di pusat perawatan itu bersama keluarganya.
Menurut Dr Kimberly Young dari Pusat Penyembuhan Ketergantungan Internet di Bradford, Pennsylvania, memberikan sejumlah tanda-tanda kecanduan inernet, termasuk orang yang selama ini beranggapan bahwa internet dan menggunakannya itu untuk melarikan diri dari masalah atau perasaan depresi.
Yang jelas respon yang ada masih bisa diberdebatkan. Contohnya, ketergantungan pada internet dapat dijadikan sebagai gejala sakit mental, seperti depresi atau kondisi seperti autis, kata serang ahli.
"Seperti apa yang pernah kita kenal, beberapa orang menyebut "Kecanduan Internet, adalah penyakit seseorang yang terserang depresi, "anxiety disorder" atau gejala fobia sosial yang membuat mereka sulit hidup secara utuh, hidup berimbang dan sulit membuat kesepakatan untuk melakukan pertemuan dengan orang lain," kata dr Ronald Pies, Guru Besar Psiatri dari SUNY Upstate Medical University di Syracuse, New York.
"Hal itu mungkin terjadi, kecuali kita mengobati secara garis besar masalah mereka, yakni beberapa bentuk baru `kecanduan` yang akan muncul ke permukaan," katanya.
Asuransi
Masih terus diberdebatkan tentang apakah kecanduan internet sebagai bentuk penyakit, yang terpisah dalam edisi berikutnya "Diagnostic dan Statisal Manual of Mental Disorders" 2012 yang menetapkan sakit mental dapat dicakup dalam asuransi.
Pies dan Dr. Jerald Block dari Oregon Health Sciences Univerity di Portland mengatakan, belum ada cukup penelitian untuk menetapkan itu.
"Diantara para psiatri, ada pengakuan secara umum bahwa banyak pasien mengalami kesulitan mengendalikan ketertarikan mereka untuk melakukan "chating" secara "online", bermain komputer game atau menyaksikan film porno," kata Balck. "Perdebatannya bagaimana mengklasifikasikan itu?," katanya.
Menurut Cash, penulis buku "Video Games and Your Kids", pertama kali berhubungan dengan kecanduan internet pada tahun 1994, dengan pasien yang banyak mengonsumsi video games sehingga ia harus kehilangan pekerjan dan kehancuran pernikahannya.
Alexander adalah sosok pria muda berpostur tinggi, tenang dan selalu mendapat nilai bagus di sekolah dan bercita-cita ingin menjadi ahli biologi. Pada awalnya ia mulai bermain "World of Warcraft" yakni permainan multiplyer game yang terkenal dan banyak penggemarnya di media online, setahun lalu dan terperangkap di dalamnya.
"Pada awalnya bermain dalam beberapa jam sehari," katanya. "Namun dalam perjalanan selanjutnya pada semester pertama saya main hampir 16 sampai 17 jam sehari," katanya.
"Sekolah tidak lagi menyenangkan," katanya. Sampai akhirnya ia menemukan tempat untuk perawatan di Fall City pada bulan Juli. Ia berfikir itu adalah pilihan terbaik untuk dirinya mengobati kecanduan internet yang membuatnya dia harus di keluarkan dari sekolah.
Tanda-tanda
Beberapa tanda-anda seseorang itu kecanduan internet, di antaranya meningkat jumlah waktu luang yang ia gunakan untuk internet, gagal mengendalikan prilaku, keranjingan yang sangat tinggi terhadap internet dan selalu memahatkan waktunya untuk internet, hanya sedikit istirahat kalau dia tidak di internet.
Selain itu, gejala yang berbahaya adalah tidak memperhatikan teman dan keluarganya, internet mengganggu jam sekolah dan pekerjaannya, selalu merasa bersalah terhadap dirinya sendiri dan malu atas tingkah lakunya, mengubah jam pola tidur dan menarik diri dari aktivitas umum lainnya.
Selasa, 20 Oktober 2009
Lukisan Sang Raja
Ada seorang raja yang akan memberikan hadiah pada seniman yang dapat membuat suatu lukisan terbaik tentang kedamaian. Banyak seniman yang mencoba. Raja melihat semua lukisan itu. Tetapi hanya ada dua yang ia suka, dan ia harus memilih salah satu di antaranya.
Salah satu lukisan menggambarkan danau yang tenang. Danau itu bagaikan cermin yang sempurna bagi gunung-gunung yang menjulang tinggi di sekelilingnya. Di atasnya langit biru dengan awan di sana-sini. Semua orang yang melihatnya akan berpendapat itulah lukisan yang sempurna tentang kedamaian. Lukisan yang satu lagi menggambarkan gunung-gunung juga, tetapi tampak tegak, angkuh dan kasar. Langit hitam berawan gelap, ada halilintar di situ. Di bawah ada air terjun yang airnya bergejolak. Tampak tak ada kedamaian sama sekali.
Tetapi raja melihat di belakang air terjun ada sarang burung. Di antara riak gejolak air, duduk seekor induk burung yang sedang memberi makan pada anaknya dengan penuh kedamaian. Lukisan yang mana yang Anda kira akan menang? Raja memilih lukisan yang kedua.
Karena,kata raja, damai bukan berarti tempat yang tidak ada kegaduhan, permasalahan dan kerja keras. Kedamaian berarti bila di tengah-tengah semuanya itu tetap ada ketenangan di hati Anda. Itulah makna sejati kedamaian.
Senin, 19 Oktober 2009
Arti Persahabatan
Sahabat adalah seseorang yang mengerti dirimu dan menerimamu apa adanya.
Sahabat adalah seseorang yang mau berkorban untukmu dan mau memberikan apa yang terbaik yang ada padanya.
Markus 2:1-12 adalah contoh yang Alkitab katakan tentang persahabatan. Dalam perikop ini dikisahkan ada seorang lumpuh yang digotong oleh keempat sahabatnya yang sehat. Karena keadaan di rumah itu sudah penuh sesak oleh orang-orang, kelima orang itu tidak bisa masuk lewat pintu utama. Lewat pintu belakang juga tidak bisa.
Pikir punya pikir akhirnya mereka naik ke atap, membongkar atap dan menurunkan orang lumpuh itu dari atap tepat di hadapan Tuhan Yesus. Akhirnya Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh itu.
Biasanya Yesus selalu menyembuhkan dilihat dari iman orang yang sakit itu apakah ia sungguh-sungguh mempercayai Yesus adalah putra Allah atau tidak. Tapi di kasus ini unik. Mengapa? Karena di ayat 5 dikatakan, Yesus melihat iman mereka. Yap! Yesus melihat iman dari sahabat-sahabat si sakit.
Yesus melihat kesungguhan dan pengorbanan dari para sahabat-sahabat si sakit. Bisa saja saat melihat ramainya orang yang mendatangi Yesus dan mereka tidak masuk, mereka bisa saja langsung pulang. Mereka mungkin saja tidak mau repot-repot hanya untuk kesembuhan si sakit. Mungkin saja atap yang mereka naiki adalah terbuat dari seng di siang hari bolong yang panasnya bisa dipakai menggoreng telur. Mungkin saja rumah itu tinggi sekali sehingga terlalu beresiko untuk naik ke atasnya. Mereka bisa saja malas berkorban dan langsung pulang.
Tapi dikisahkan di Alkitab, mereka tetap melakukannya. Mereka naik ke atas, membongkarnya dan menurunkan si sakit. Mereka kreatif. Dan mereka mau berkorban. Mereka menyayangi sahabat mereka (si sakit) dan benar-benar berharap agar Tuhan Yesus mau menyembuhkannya. Mereka mau memberikan yang terbaik untuk kesembuhan sahabat mereka. Mereka tidak egois.
Oleh karena itu dikatakan Yesus melihat iman mereka dan bukan si sakit. Yesus melihat kesungguhan mereka. Yesus melihat pengorbanan mereka, kekreatifan mereka dan usaha-usaha mereka. Dan Yesus merasakan kasih di antara persahabatan mereka. Oleh karena itulah Yesus mau menyembuhkan si sakit.
Sobat JINS, jaman sekarang di dunia yang serba sulit ini, nilai-nilai persahabatan sudah memudar. Pertemanan yang ada pun didasari uang atau kebutuhan satu sama lainnya. Kebutuhan bisnis, saling menguntungkan bahkan ada juga jemaat gereja yang melakukan persahabatan palsu hanya untuk menjaring jiwa dan mengajaknya ke gereja. Nilai-nilai persahabatan sudah memudar.
Maka benarlah ada pepatah yang mengatakan: Mencari seorang sahabat bagaikan mencari permata di sebuah lumbung jerami yang besar. Sulit ditemukan, tapi begitu berharga ketika ditemukan. Seorang sahabat lebih erat daripada keluarga bahkan saudara kandung sekalipun. Ada orang yang mempunyai banyak teman tetapi tidak mempunyai sahabat sama sekali. Teman dan sahabat adalah berbeda. Dengan sahabat kita bisa berbagi tanpa takut rahasia kita terbongkar karena sahabat tidak pernah menusuk dari belakang.
Sobat JINS, sebelum kita mencari sahabat, ada baiknya kita menjadi sahabat bagi orang lain dulu. Bertemanlah dengan tulus. Jangan mengharapkan apa-apa darinya. Pinjamkanlah telingamu dan pundakmu baginya bila ia sedang bersedih. Turut bergembiralah bersamanya ketika ia sedang gembira. Jangan iri, jangan cemburu, karena persahabatan sejati didasari oleh kasih (1 Korintus 13:13).
Minggu, 18 Oktober 2009
5 Langkah Menjadi Pemenang
(disadur dari khotbah kebaktian umum I Gereja Mawar Sharon 18 Oktober 2009)
Baca Yesaya 41:10
"janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."
Banyak pebisnis-pebisnis di dunia ini yang bangkrut. Apalagi di saat-saat krisis melanda seperti ini. Semakin banyak perusahaan yang terpuruk keadaannya dan akhirnya tidak eksis lagi. Namun berbeda dengan saya. Sebuah perusahaan yang dimulai dari modal 25 miliar hingga dalam waktu 3 tahun saja perusahaan saya bisa meraup keuntungan mencapai 250 miliar. Banyak orang mulai bertanya pada saya, apa rahasia kunci kesuksesan saya. Apakah saya memang beruntung? Atau apakah saya harus memalsu laporan keuangan saya untuk menghindari pajak berlebih sehingga profit yang kuperoleh lebih besar? Jawabannya tidak. Karena saya hanya melakukan 5 langkah kesuksesan dalam hidupku.
1. Jangan takut
Banyak orang di dunia ini takut untuk maju dan melangkah. Karena ketakutan itulah akhirnya apa yang mereka impikan dan cita-citakan tidak akan pernah terjadi. Ya itu, karena mereka takut untuk melangkah.
Tuhan berkata, "Jangan takut, karena Aku menyertaimu". Yap, Allah menyertai kita. Allah yang kita sembah Allah yang hidup dan luar biasa. Ia menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Dan bila AlLlah yang sehebat itu menyertai kita, masih perlukah kita takut?
Takut itu lumrah. Tapi kita tidak boleh membiarkan ketakutan menguasai kita sehingga mengekang kita untuk maju. Takut seperti itu akan membuat kita mempunya losing mentality. Kalah sebelum perang. Ingat! Kalahkan ketakutan dengan kuasa penyertaan Tuhan.
2. Jangan bimbang
Setelah kita tidak takut, langkah berikutnya yang mungkin akan terjadi adalah kita bimbang. Bimbang adalah suatu kondisi hati di mana kita menganggap kekuatan musuh kita adalah seimbang dengan kekuatan kita. Kita menganggap masalah kita sama besarnya dengan kekuatan kita. Sehingga ketika kita mau maju, ada sedikit keragu-raguan dalam hati kita.
Apa yang Tuhan katakan tentang ini?
"Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu." Karena Ia Allah yang Maha besar, mengapa kita harus meragukan kemampuanNya untuk membawa kita kepada kemenangan.
Bimbang tidak akan menghasilkan apa-apa, bahkan bisa men-downgrade kembali menjadi sebuah ketakutan. Andalkan Tuhan, percayalah Ia adalah Allah kita.
3. Teguhkan hatimu
Setelah Anda tidak bimbang dan takut, berikutnya adalah meneguhkan diri. ALlah bekata, ".. sebab Aku akan menolong engkau."
Menolong di sini artinya sudah bukan dengan kekuatan kita sendiri lagi. Ada tangan-tangan Allah yang menopang kita agar tidak jatuh. Ia membantu kita menyelesaikan setiap permasalahan dengan serius sampai ke akar-akarnya. Hanya saja kita perlu untuk meneguhkan hati kita untuk agar Tuhan tetap menolong kita.
Meneguhkan hati juga berarti teguh pada janji dan perintah Tuhan. Dalam dunia ini yang banyak tipu daya, kita harus tetap teguh untuk hidup lurus di hadapanNya. Contohnya, jangan pernah memalsukan laporan pajak atau pun suap menyuap, hiduplah lurus.
4. Tangan Tuhan memegang tangan kita
Setelah kita tidak takut, tidak bimbang dan kita sudah meneguhkan hati kita, barulah Tuhan menggandeng tangan kanan kita.
Tuhan memegang tangan kanan kita dari belakang untuk memberi support bagi kita.
Tuhan memegang tangan kanan kita dari samping kita untuk menyertai kita.
Tuhan memegang tangan kanan kita dari depan untuk membantu kita meraih kemenangan.
Dan setelah kita meraih kemenangan, Tuhan menjabat tangan kanan kita dan berkata, "Congratulations!"
Tangan Tuhan yang memegang tangan kita selalu tangan kanan, karena tangan kanan lebih kuat. Tuhan sayang kita dan Ia ingin menolong kita dengan sebaik-baiknya juga.
5. Raih kemenangan
Tangan Tuhan membantu kita meraih kemenangan. Matius 6:33 berkata, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Dan untuk mencari Kerajaan Allah itu, tidak lain adalah harus dengan kuasa Allah sendiri dalam rupa Roh Kudus untuk menolong kita menemukan KerajaanNya. Barulah setelah kita menemukan Kerajaan Allah, semuanya akan ditambahkan kepada kita termasuk profit, berkat-berkat lainnya, kesehatan dan jaminan kehidupan.
Sobat JINS, manusia makhluk lemah. Ia takkan bisa maju kalau mengandalkan kekuatan sendiri. Satu-satunya cara adalah mengandalkan Tuhan dan meraih kemenangan itu bersama-sama dengan Tuhan.
Ingat!
Jangan takut karena Allah menyertai kita.
Jangan bimbang karena Ia adalah Allah kita.
Teguhkan hatimu, karena Ia akan menolongmu.
Setelah teguh, tangan Tuhan yang akan memegangmu.
Untuk meraih kemenangan, kita perlu dukungan Tuhan karena kita ini manusia.
Jadi, sobat JINS, siap untuk meraih kemenangan hari ini?
Jumat, 16 Oktober 2009
Lupa vs Ingat
Berapa kali kita merasa dikecewakan oleh orang yang tidak tahu berterima kasih?
Berapa kali kita dilupakan oleh orang-orang yang pernah kita tolong?
Berapa banyak orang yang bersedia membantu kita ketika kita sedang susah?
Lupa, adalah kodrat manusia yang paling mendasar. Lupa adalah sebuah karakteristik manusia yang menunjukkan ego manusia itu sendiri. Kita biasanya mengharapkan orang lain mengingat jasa-jasa kita. Namun di sisi lain, kita sering melupakan jasa-jasa yang telah orang lain berikan kepada kita. Itulah keegoisan manusia: mau diingat, tapi mudah melupakan.
Kadang-kadang kita merasa sakit hati, kecewa karena orang-orang yang pernah kita tolong tidak mau balik menolong kita. Kita ingat semua jasa kita sampai ke detail-detailnya. Masalahnya, orang yang kita tolong itu lupa! Maka timbullah rasa kecewa, kepahitan, marah dan sebagainya.
Lalu apa yang Tuhan Yesus katakan soal ini.
Tuhan Yesus mengajarkan kebalikan dari teori egois manusia: Ingat akan jasa-jasa orang lain dan membalasnya, dan lupakan jasa-jasamu sendiri kepada orang lain. Jika kita mengingat jasa-jasa kita, maka hasil akhir yang timbul adalah kekecewaan dan rasa sakit hati. Sebab, di dunia ini lebih banyak orang yang tidak tahu berterima kasih dibandingkan yang sebaliknya.
Contoh Yesus. Ia sering dihujat, difitnah, dan dimusuhi. Tak jarang orang yang datang untuk mencemoohnya. Hanya sedikit yang berterima kasih padaNya. Namun apakah Yesus kecewa dan berhenti melayani? Tidak! Yesus melupakan semua jasa-jasaNya dan beranggapan itu tidak ada!
Anda jengkel, sedih, atau kecewa karena jasa Anda dilupakan? Anda sedang geleng-geleng kepala menatap orang yang tak tahu berterima kasih atas budi baik Anda? Apakah Anda sedang bertekad untuk berhenti berbuat baik karena nyatanya percuma saja? Urungkan niat Anda! Hal itu hanya akan menghambat pertumbuhan iman Anda. Ppandanglah Yesus dan belajarlah dariNya untuk melupakan jasa-jasa kita tanpa melupakan kebaikan Tuhan pada Anda.
Rabu, 14 Oktober 2009
Jangan Membohongi Ibumu
Suatu hari John mengundang ibunya makan malam di apartemennya bersama dengan teman se-apartemennya.
Sewaktu makan, ibunya selalu memperhatikan betapa cantiknya teman se - apartemen John ini.
Sang ibu sudah lama memendam kecurigaan adanya hubungan istimewa antara John dan teman se-apartemennya dan oleh sebab itu menambah keingintahuan sang ibu tentang hubungan anaknya itu.
Hingga malam hari, sang ibu memperhatikan bagaimana kedua insan itu berinteraksi.... sang ibu mulai ber-tanya2 dalam hatinya ada apa dibalik hubungan John dan temannya itu.
Membaca pikiran sang ibu, John berkata," Saya tahu apa yang ada dalam pikiran ibu, tetapi saya jamin, Julie dan saya hanyalah TEMAN BIASA saja."
Satu minggu kemudian , Julie mengatakan pada John, "Sejak ibumu datang makan malam, saya tidak dapat lagi menemukan sendok perak kuah itu. Kau tidak akan mengira jika Ibumu yang membawanya bukan ?."
John berkata,"Aku meragukan hal itu, tetapi untuk memastikannya aku akan menulis suratpadanya."
Lalu John menulis suratnya sebagai berikut
Ibu yang tercinta,
Saya tidak mengatakan ibu "mengambil" sendok kuah dari apartemenku, dan saya juga tidak mengatakan ibu
"tidak mengambil" sendok kuah itu. Tetapi faktanya adalah bahwa sendok kuah itu raib sejak ibu datang makan malam disini.
Beberapa hari kemudian John menerima surat dari ibunya yang berbunyi :
Puteraku sayang.
Ibu tidak mengatakan kau "tidur" dengan Julie, dan ibu juga tidak mengatakan kau "tidak tidur" dengannya.
Tetapi faktanya adalah... bila ia tidur ditempat tidurnya sendiri,ia akan menemukan sendok kuah itu disana.
Ibumu tercinta.
Lessons for today ------ "Jangan membohongi ibumu"
Dancing In the Rain
“PenyertaanMu sempurna, rancanganMu penuh damai, aman dan sejahtera walau ditengah badai…”
Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.
Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, aku putuskan untuk melakukannya sendiri..
Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untu makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.
Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Aku sangat terkejut dan berkata, ?Dan Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?? Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, ?Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, kan?
Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tanganku masih tetap merinding. Cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku?
Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.
Bagiku pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting: Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.
Hidup bukanlah perjuangan menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah hujan.?
Senin, 12 Oktober 2009
Kuasa Manusia
Mazmur 37 : 34-40
(35,36) "Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon; ketika aku lewat, lenyaplah ia."
Setiap tahun majalah TIME menetapkan 100 nama orang paling berpengaruh di dunia. Uniknya, nama-nama itu berubah terus. Mereka yang tahun lalu jadi paling berpengaruh, bisa jadi tahun ini tidak lagi. Kejayaan manusia bisa sirna dalam hanya hitungan bulan. Salah satu contoh yang ektrem tampak ketika Tim Russert ditetapkan sebagai jurnalis paling berpengaruh pada TIME edisi Mei 2008. Namun baru sebulan kemudian, RUssert meninggal dunia karena serangan jantung. Betapa fana kekuasaan manusia!
Pemazmur sadar benar akan keringkihan manusia. Seorang bisa saja sangat kuat kuasanya seperti pohon aras Libanon yang kayunya terkenal paling kokoh, paling kuat, tak tergoyahkan sebagai kayu jati. Orang paling berkuasa ini bisa memakai kuasanya untuk menindas kaum lemah. Atau, pamer kuasa dan fasik. Tidak percaya Tuhan karena mengandalkan kemampuan diri. Namun orang semacam ini bisa dengan mudah dilenyapkan Tuhan. Kuasa manusia di bawah kuasa ALlah. Sebaliknya orang yang jujur dan tulus hati akan diteguhkan oleh kuasa Tuhan. Mungkin orang itu di mata manusia tidak terlihat istimewa. Orang biasa-biasa saja. Tetapi naungan kuasa Allah membuat mereka bisa luput dari pengaruh kuasa orang fasik (ayat 40).
Kita tengah hidup di kelompok masyarakat yang gila kuasa. Dari panggung politik sampai ruang rapat gereja, orang berebut mencari kuasa! Bahkan tak jarang dengan cara licik. Betapa bodohnya! Karena Allah akan melenyapkan orang yang tegar tengkuk dan sombong. Lebih baik kita serahkan diri kita untuk dikuasai Tuhan dan biar Tuhan yang mempengaruhi hidup kita.
Jumat, 09 Oktober 2009
Polisi
This is a very good story!
Alkisah di jaman dahulu kala hiduplah seorang polisi yang sangat jahat. Meskipun ia seorang polisi, tapi ia suka melakukan kejahatan seperti suka menilang orang sembarangan, meniup peluit bahkan ketika pengendara sepeda motor berdiri di belakang garis putih dan mengganggu orang-orang yang menyeberang. Ia juga suka sekali menerima uang suap dari orang-orang yang ditilang sehingga makin menjadi-jadilah ia.
Suatu malam, ketika si polisi itu baru pulang dari kelab malam dalam keadaan mabuk, ia berjalan melewati sebuah gang untuk sampai di rumahnya. Tapi namanya dalam keadaan mabuk, ia berjalan sempoyongan tak jelas. Kepalanya pusing dan ia mual. Akhirnya ia muntah.
Naas, muntahnya mengenai seorang wanita tua yang sedang lewat di situ. Akhirnya merasa dilecehkan, wanita tua itu mengambil kancing polisi itu dan mengutuknya.
"Kamu akan tertidur selamanya... selamanya... sampai suatu hari kamu dicium waria baru kamu akan menjadi manusia lagi" dan BEESSSHHH.. polisi itu jatuh dan tertidur, dan kemudian berubah menjadi polisi tidur.
Meski dalam wujudnya sebagai polisi tidur, ia tidak berhenti mencelakakan orang lain. Kalau ada pengendara sepeda motor yang pulang malam-malam tidak konsentrasi, otomatis akan tersandung dan terjatuh gara-gara dia. Bahkan tak jarang sepeda motor terjadi kecelakaan di kawasan itu gara-gara tersandung.
Polisi tidur itu juga mencelakakan pengemudi mobil. Mobil harus mengerem, memperlambat lajunya dan kemudian menggas lagi, dan ini membuat pemilik mobil itu sering kehabisan ampas rem dan ban mobil itu bekerja ekstra!
Tapi seiring waktu, polisi itu kembali instropeksi. Ia diterpa hujan, angin, disengat panas matahari, membuatnya lelah menjalani kehidupannya dalam sosok seperti ini. Ia pun kemudian berdoa kepada Tuhan agar mengampuni semua dosa-dosanya dan kutukan ini agar dicabut darinya.
Suatu hari, terdengar ribut-ribut dari arah jalan besar. Ternyata ada sekelompok Satpol PP sedang mengadakan rasia PSK dan banci. Banci/waria dan juga PSK lari semuanya. Mereka takut dijaring oleh tangan-tangan hukum. Akhirnya sekawanan waria lari menyelamatkan diri melalui gang polisi tidur itu berada.
Tak sengaja, tak diundang, seorang waria tersandung oleh polisi tidur itu dan terjatuh. Kebetulan sekali bibir waria itu monyong sehingga "mencium" polisi tidur itu. Hal ajaib pun terjadi! Polisi tidur itu kemudian "bangun" dan berubah kembali menjadi manusia. Merasa berhutang budi dengan penolongnya, akhirnya polisi itu mengusir semua satpol PP dari situ.
Sejak saat itu, polisi itu berubah menjadi baik. Ia selalu membela kebaikan dan membasmi kejahatan. Ia suka menolong kaum yang lemah. Terutama ia selalu menolong nenek-nenek yang menyeberang. Dan kini untuk mengenang kebaikan-kebaikan polisi itu, dibangunnyalah banyak-banyak polisi tidur di jalan-jalan di kampung, gang, dan juga beberapa jalan besar. Kebiasaan ini berlanjut hingga.. sekarang.
Mom
Pada Saat Tuhan Menciptakan Para Ibu Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya.
Kini giliran diciptakan para ibu.
Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut: "Tuhan, banyak nian waktu yg Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?"
Dan Tuhan menjawab pelan: "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan?
01) Ibu ini harus waterproof (tahan air / cuci) tapi bukan dari plastik.
02) Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai
03) Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya
04) Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya.
05) Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati anaknya.
06) Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan
07) Enam pasang tangan!! ---
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang tangan....? tsk tsk tsk" --- "Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...." balas Tuhan.
08) Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu.
"Bagaimana modelnya?" Malaikat semakin heran.
Tuhan mengangguk- angguk. "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya: "Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. "Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: "Saya mengerti dan saya sayang padamu". Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah"
"Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai"
09) Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.
10) Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging.
11) Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi....
Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan.
"Terlalu lunak", katanya memberi komentar.
"Tapi kuat", kata Tuhan bersemangat.
"Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung,pikul dan derita.
"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi.
"Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi", kata Sang Pencipta.
Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu dipipi. "Eh, ada kebocoran disini"
"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air mata.... air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, airmata...., airmata...."
Rabu, 07 Oktober 2009
Kakek tua
Ada sebuah cerita menarik bagi sobat JINS.
Dulu ketika saya masih berprofesi sebagai penyiar radio saya sering disuruh mengikuti rangkaian acara roadshow yang diadakan oleh radioku. Yang ingin saya ceritakan bukan betapa menariknya mengikuti roadshow itu melainkan seorang kakek-kakek yang aktif mengikuti setiap roadshow yang diselenggarakan.
Radio dulu tempat saya bekerja memiliki pangsa pendengar orang-orang di atas usia 40 tahun sebanyak 96%! Jadi setiap roadshow yang diadakan seringkali diadakan untuk para kaum senior.
Ada satu orang kakek-kakek berusia hampir tujuh puluh tahun yang sangat aktif dan mengikuti hampir setiap rangkaian roadshow (mulai dari acara kecil-kecilan di radio hingga konser akbar). Di setiap acara kakek itu selalu membawa kameranya. Tidak, bukan pocket kamera, melainkan kamera Nikon yang berat dan bagus itu selalu digantungkan di lehernya.
Padahal, boleh percaya boleh tidak, kakek itu sudah renta dan bahkan jalannya sudah selangkah demi selangkah (dan langkah pendek2). Tapi tidak peduli dengan kondisi tubuhnya, ia yang biasa memakai celana pendek plus kaos oblong selalu siap mengambil foto-foto.
Dan kakek ini sering menjadi gunjingan kami para penyiar. Bukan menggunjingkan hal yang jelek, melainkan kami salut akan kesanggupannya masih bisa berjalan dan mengambil foto2. Kami kagum dengan semangatnya yang meskipun jalan sudah pelan-pelan. Kami juga kagum dengan kesederhanaannya.
Kakek ini membuat kami yang muda-muda ini jadi berpikir. Di usia serenta ini, masih saja mau untuk melakukan hobinya. Padahal begitu banyak anak2 muda yang masih muda tapi sudah bermalas-malasan.
Kakek tua itu rela bangun pagi2 hanya untuk standby di lokasi, sedangkan banyak di antara kami yang masih muda bilang malas kalau nge-job pagi.
Kakek tua itu rela berjalan memutari panggung hanya untuk mengambil gambar dari angle berbeda sedangkan kami yang masih muda ini bilang capek untuk mengantar barang ke sisi panggung satunya.
Kakek tua itu rela membawa kamera yang berat di lehernya sedangkan kami selalu menunjuk orang lain kalau disuruh membawakan sesuatu.
Ternyata orang muda tidak lebih baik daripada orang tua. Banyak di antara kita sudah menjadi malas dan enggan mengerjakan sesuatu. Di hari Minggu orang muda lebih suka tidur sampai siang. Hal ini memalukan sekali bila dibandingkan dengan orang-orang tua yang bangun jam 4 pagi untuk senam di lapangan. Ketika orang-orang muda yang masih kuat untuk berjalan memilih diam di rumah, hal ini mengenaskan karena banyak sekali kaum senior yang ingin berpetualang di alam bebas.
Mumpung kita masih muda, pergunakan masa muda kita dengan sebaik-baiknya. Hargai setiap menit setiap detik yang kita punyai. Karena kita tidak selamanya muda, suatu hari kita akan tua juga. Kalau kita masih muda, lakukan apa yang kau bisa sebelum suatu hari kau sesali di hari tuamu. Jangan malas!!
Selasa, 06 Oktober 2009
Terima Kasih
Pagi ini saya mendapat sebuah cerita menarik dari seorang teman saya. Ia seorang pengusaha yang cukup sukses dengan berbagai talenta yang ia miliki. Ia memiliki satu tempat usaha sendiri yang sudah memberikannya banyak keuntungan. Ketika saya tanya apa rahasianya di balik kesuksesan itu, jawabannya cukup mengejutkan bagiku.
"Berlakulah ramah, santun dan jangan lupa berterima kasih," jawabnya.
Jawaban itu sebenarnya sangat sepele sekali, namun saya baru menyadari betapa hal ini sulit dilakukan. Seringkali kita cemberut kepada orang-orang yang tidak kita kenal, memasang muka masam pada orang yang tidak kita sukai (teman kita, atasan kita mungkin), atau bahkan tidak mengucapkan terima kasih.
Memang, menurut teman saya, ini adalah hal yang sangat-sangat sepele dan kecil, tapi berpengaruh besar dalam kesuksesan seseorang. Bila seseorang tidak ramah, ia tidak akan punya banyak teman. Tidak banyak teman artinya sedikit koneksi. Sedikit koneksi artinya tidak akan ada banyak kesempatan yang tersedia. Makin sedikit kesempatan makin sukar seseorang akan sukses.
Sebenarnya ada banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk menunjang kesuksesan kita. Kita semua tahu segala sesuatu tidak akan datang dengan instan, begitu pula dengan mengubah kepribadian. Untuk mengubah kepribadian kita dari seseorang yang sok cool menjadi ramah tidak mudah. Semua perlu proses. Semua perlu latihan.
Dan ada banyak hal kecil yang mana kita bisa pakai untuk melatih kepribadian diri kita menjadi ramah. Misalnya saja menyapa satpam perumahan kalau masuk komplek, mengucapkan terima kasih setiap diberi sesuatu atau akhir pembicaraan, tersenyum pada semua orang, memberikan kata-kata pujian yang tidak lebay kepada teman/saudara kita, making jokes, dan ramah. Ketika kita terbiasa melatih diri kita untuk ramah, maka kesuksesan itu tidak akan jauh di depan mata lagi.
Satu hal sederhana yang saat ini JINS sedang latih adalah ramah terhadap orang-orang yang melayani kita dengan menyebut namanya. Misalnya saja di bank ketika kita dibukakan pintu oleh pak satpam. Coba intip name tag-nya lalu ucapkan, "Terima kasih, Mas xxx" sesuai dengan nama yang di name tag-nya. Hal ini akan memberikan penghargaan lebih kepada orang lain.
Contoh lain, menyapa lebih dulu. Jangan sampai menunggu disapa baru menyapa balik. Ingat, Anda bukan presiden. Sekalipun Anda seorang pemimpin perusahaan, tetap biasakan diri untuk menyapa orang yang di bawah kita lebih dulu. Ingat, kita melatih diri kita untuk tetap ramah. Jangan sok penting, jangan sok cool. Sikap demikian ini hanya akan merugikan saja.
So, sobat JINS, mau ramah kepada orang lain hari ini?
Senin, 05 Oktober 2009
Tiga Boneka
Alkisah di suatu kerajaan suatu hari seorang bijak dari kerajaan itu menghadiahkan kepada pangeran kerajaan yang sedang berulang tahun dengan tiga boneka. Pangeran itu bingung dan sama sekali tidak terkesan, pikirnya, "Emangnya saya perempuan koq kamu menghadiahkan boneka kepaaku?"
Orang bijak itu kemudian berkata, "Tidak salah, Yang Mulia, ini adalah hadiah untuk raja di masa mendatang," dan orang bijak itu menyerahkan kepada pangeran seutas benang panjang.
"Perhatikan di setiap telinga boneka-boneka itu ada lubangnya. Sekarang coba Yang Mulia masukkan benang ini ke boneka-boneka itu," kata orang bijak itu.
Pangeran itu mengambil boneka pertama dan memasukkan benang itu ke dalam telinga boneka pertama. Benang itu kemudian keluar dari telinga yang lain.
Pangeran itu kemudian mengambil boneka kedua dan memasukkan benang itu ke dalam telinganya. Dari boneka itu benang tersebut keluar dari mulutnya.
Dan untuk boneka ketiga pangeran itu mengulangi proses yang sama. Tapi kali ini benangnya tidak keluar dari manapun.
"Yang Mulia tahu artinya? Di dunia ini ada tiga jenis manusia. Tipe manusia pertama adalah ia sering 'masuk kanan keluar kiri' atau ia tidak pernah mendengarkan apapun nasihatmu. Tipe manusia kedua adalah manusia yang selalu mengatakan pada orang lain apa yang didengarnya. Orang seperti ini cenderung tukang gosip. Dan tipe orang yang ketiga selalu menyimpan setiap perkataan orang di dalam hatinya.
"Menurut Yang Mulia, manakah di antara ketiga tipe manusia ini yang terbaik?" tanya orang bijak itu.
"Yang ketiga?" jawab pangeran ragu-ragu.
Orang bijak itu hanya menggeleng dan memberikan pangeran itu boneka keempat. "Sekarang ulangi proses itu sebanyak tiga kali," katanya.
Pangeran itu kemudian memasukkan benang itu lagi lewat telinga boneka keempat. Pada usaha pertama, benang itu keluar dari telinga satunya. Pada usaha kedua, benang itu keluar dari mulutnya dan pada usaha ketiga benang itu tidak keluar dari manapun.
"Itulah tipe manusia yang paling baik. Seorang raja harus tahu kapan untuk tidak mendengarkan cemoohan dan kata-kata yang tidak membangun. Ia juga harus tahu kata-kata apa yang harus diucapkan dari apa yang didengar dan memilih setiap kata-katanya dengan hati-hati. Di lain kesempatan, ada kalanya kita cukup menyimpan dalam hati rahasia yang orang lain percayakan kepada kita."
Sobat JINS, menjadi orang yang dapat dipercaya itu susah. Di luar sana kita melihat berapa banyak perusahaan yang jatuh hanya gara-gara krisis kepercayaan. Bos A mengkhianati bos B, bos C melarikan uang perusahaan, karyawan tidak percaya atasan, direktur dipecat hanya gara-gara gosip. Manusia itu berbahaya seandainya tidak mengekang apa yang ia dengar dan apa yang ia ucapkan.
Dalam suratnya, rasul Yakobus mengingatkan kepada kita untuk mengekang lidah kita karena lidah kita ini lebih liar daripada binatang yang paling ganas sekalipun. Kendalikan apa yang kamu dengar, kendalikan apa yang akan kamu katakan. Hati nurani adalah filter dari kesemuanya itu. Oleh sebab itu perolehlah hikmat untuk mengekang lidahmu, mengekang telingamu dan jauhi sikap yang menjatuhkan.
Minggu, 04 Oktober 2009
Sekantung Kue
Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.
Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka berdua. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya.
Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: ("Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!"). Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki jugamengambil satu.
Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir ("Ya ampun orang ini berani sekali"), dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya ia begitu kesal.
Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan, dan ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih!".
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya. Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah miliknya dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.
Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu. Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.
Orang lainlah yang selalu salah, orang lainlah yang patut disingkirkan, orang lainlah yang tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang selalu bikin masalah, orang lainlah yang pantas diberi pelajaran.
Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.Kita sering mempengaruhi, mengomentari,mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.
Label:
self-development,
sifat dasar manusia
Jumat, 02 Oktober 2009
Cara Menghilangkan Bau Kaki
Anda merasa sebagai orang yang cukup higienis. Tetapi saat pulang dari kantor dan melepaskan sepatu Anda yang cantik, alamak... baunya! Bahkan bila Anda memperhatikan, bau-bauan saat melepas sepatu ini tak jauh berbeda dengan bau kaki teman Anda yang suka melepas sepatu di balik meja kerjanya. Kok bisa begitu, ya?
Nah, berita baiknya: Anda tidak sendiri. Masalah bau kaki ini terjadi pada siapa saja, bahkan pada orang yang terkenal selalu wangi. Mereka hanya tidak tahu darimana asal muasal bau kaki ini, dan tidak tahu bagaimana mengatasinya.
Biang kerok dari bau kaki adalah keringat. Tubuh kita memiliki lebih dari 250.000 kelenjar keringat, sedangkan kaki kita termasuk bagian tubuh yang paling berkeringat. Dalam sehari, satu kaki dapat memproduksi lebih dari satu pint (sekitar 568 ml) keringat! Keringat itu sendiri sebenarnya merupakan campuran air dan garam, sehingga tidak memiliki bau tertentu. Bau itu disebabkan oleh bakteri pada kulit yang memakan keringat dan membuang kotoran yang memiliki hawa atau bau yang kuat. Keberadaan bakteri pada kulit ini juga normal, namun keringat menarik bakteri dan memberikan banyak makanan untuknya.
Bila keringat pada kaki menjadi lebih berbau daripada keringat di tubuh, bisa jadi hal ini disebabkan oleh kaus kaki dan sepatu kita. Sebab keringat yang dibuang oleh kaki tidak mudah menguap seperti keringat di telapak tangan, dan malah mengumpul di kulit dan kaus kaki. Bakteri menyukai tempat gelap, lembab, dan banyak "makanan". Ketika Anda membuka sepatu, bau yang menampar Anda itu adalah produk buangan bakteri yang terkumpul di kaki, kaus kaki, dan sepatu Anda.
Nah, mengapa bau kaki kita bisa lebih "membius" daripada bau kaki orang lain, adalah karena kita mungkin lebih banyak berkeringat. Oleh karena itu, kaki Anda pun kadang-kadang tidak begitu bau, lain waktu sangat memabukkan. Ini hanya berkaitan dengan seberapa banyak Anda berkeringat saat itu.
Cara menghilangkan bau kaki
Karena bau kaki disebabkan oleh bakteri yang memakan keringat, ada dua cara utama untuk mengurangi bau tersebut.
Kurangi jumlah bakteri pada kaki. Caranya:
1. Mencuci kaki dengan sabun antibakteri yang kuat.
2. Jangan membiasakan diri memakai kaus kaki yang sama selama berhari-hari. Ganti kaus kaki setiap hari.
3. Tidak menggunakan sepatu yang sama setiap hari. Tinggalkan sepatu yang baru dipakai selama 24 jam atau lebih untuk mengeringkannya sebelum memakainya kembalil.
Kurangi jumlah keringat yang menempel di sepatu, dengan cara:
1. Boots atau pumps Anda mungkin terlihat keren, namun lebih baik mengenakan sepatu yang memiliki "ventilasi". Pilih saja sling back shoes yang bertali di belakang, atau peep toe shoes. Sebagai wanita, Anda masih punya banyak pilihan sepatu, kok.
2. Bila Anda senang menggunakan kaus kaki atau stoking, pilih yang terbuat dari katun atau bahan yang menyerap keringat lainnya.
3. Ganti kaus kaki Anda setiap hari.
4. Beri bahan antiperspirant pada kaki Anda. Coba cari di apotik atau toko kosmetik.
5. Jika cara di atas tidak membantu, sudah waktunya Anda mengunjungi dokter. Minta obat dengan resep yang dapat mengatasi bau kaki yang serius, dengan membunuh bakteri dan mengurangi keringat pada kaki.
Kamis, 01 Oktober 2009
Zona Nyaman Ternyata "Membunuh"
Zona nyaman adalah keadaan yang sebenarnya berbahaya. Ia bisa mematikan kreativitasmu pelan-pelan hingga kamu tak berdaya untuk keluar darinya.
Ada sebuah pemuda yang mempunyai bakat besar. Ia memiliki banyak talenta dan kemampuan. Ia bisa bermain musik, ia juga seorang pemimpin yang ulung. Ia juga memiliki berbagai kelebihan di beberapa bidang lain. Suatu hari ia diminta untuk bekerja di sebuah perusahaan. Perusahaan itu menawarinya untuk bergabung dengan posisi asisten manajer langsung dan juga dengan gaji yang cukup tinggi. Dan pemuda itu menyanggupinya.
Bekerja di sana bagaikan di surga. Tidak ada yang memarahi, tidak ada lembur, tidak ada tekanan yang berarti, semuanya santai-santai saja. Anak buah yang menurut, posisi yang bagus. Kerjaan enak dengan bayaran tinggi! Siapa yang tidak mau? Begitu pula dengan pemuda itu. Ia begitu menikmati pekerjaannya itu dan tidak mau pindah pekerjaan.
Suatu hari ketika ia ditawari pekerjaan yang lebih menantang daripada perusahaan lain. Posisi yang ditawarkan kali itu adalah menjabat sebagai Branch Sales Manager di perusahaan itu. Tentu saja dengan beban kerja yang lebih besar namun dengan gaji yang lebih tinggi pula. Pemuda itu bimbang. Pikir punya pikir, akhirnya ia memutuskan untuk menolak pekerjaan itu dan tetap diam di perusahaan itu.
Sepuluh tahun berlalu, ia sudah menikah dan mempunyai dua orang anak. Tetapi gaji yang didapat dari perusahaan itu tidak mengalami kenaikan yang signifikan selama sepuluh tahun. Ia tetap berada di perusahaan itu dan bahkan kini hidupnya lebih buruk. Ia kini sudah MALAS untuk berpindah-pindah pekerjaan dan memutuskan untuk tetap di situ.
Sobat JINS, zona nyaman adalah sesuatu yang sangat membahayakan. Berapa dari kita yang sudah berada pada posisi enak dan nyaman yang terus menarik kita untuk lebih ke dalam lagi?
Sama seperti pemuda itu. Ia berada dalam posisi nyamannya di perusahaan lama sehingga pemikirannya tertutup untuk hal-hal lain yang lebih luas. Padahal ketika ia pindah ke perusahaan baru, ia akan mendapatkan lebih banyak koneksi, lebih banyak pengalaman dibandingkan dengan perusahaannya saat ini. Semua ini hanya gara-gara ia merasa aman dan nyaman pada posisinya saat ini!
Sepuluh tahun kemudian apa yang terjadi? Ia kehilangan kesempatan besar dalam hidupnya. Ia juga kehilangan beberapa talentanya yang ia punya karena jarang diasah.
Zona nyaman bagai narkotika: nyaman dirasakan tapi lama-kelamaan dia akan membunuhmu. Membunuh kreativitas, membuatmu jadi malas, dan membuatmu kecanduan hingga kau tak akan bisa lepas darinya.
Sama seperti pelayanan di gereja. Tujuh bulan lalu, saya adalah seorang pelayan Tuhan yang luar biasa di divisi pemuda. Mengenal hampir 90% jemaat pemuda, memiliki banyak teman yang membangun, dan juga pelayanan yang pas. Zona nyaman!
Tapi ketika itu Tuhan menggoncangkan diriku dan memintaku untuk keluar dari pemuda untuk melompat ke level berikutnya. Terus terang saya bimbang. Saya di divisi pemuda sudah enak, punya pelayanan yang hebat, teman yang banyak bahkan saya dipersiapkan sebagai pemimpin di masa depan. Sedangkan apabila saya pindah ke divisi Profesional, saya harus memulai dari nol lagi: tanpa teman, tanpa pelayanan dan jemaat biasa! Paling tidak itulah pemikiranku saat itu.
Tapi Tuhan tetap bersikeras agar saya keluar dari divisi itu dan melompat pada divisi selanjutnya. Ia memberikanku bahan refleksi tentang bangsa Israel. Bangsa Israel waktu itu merasa nyaman di Mesir. Sekalipun mereka budak, mereka dapat makan dan minum. Kondisi mereka sudah nyaman. Tapi Tuhan ingin membawa mereka ke kondisi yang lebih baik lagi dengan membawa mereka ke tanah perjanjian. Tapi apa yang bangsa Israel lakukan? Mereka bersungut-sungut dan itulah yang menyebabkan mereka berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun!
Tuhan mengajarkan kepadaku kalau ia ingin saya keluar dari zona nyaman itu untuk ke kondisi yang lebih baik. Hanya jangan sampai saya bersungut-sungut. Saya pun hanya menurut apa kata Tuhan dan..
Benarlah! Di divisi baru ini saya mendapatkan lebih lebih lebih banyak lagi pengalaman dan teman-teman baru. Bahkan beberapa kali lipatnya! Cara pandang yang baru, teman yang baru, pelayanan yang baru! Semuanya serba baru! Dan ini luar biasa!!
Sobat JINS, saat ini apabila Tuhan menyuruhmu keluar dari zona nyamanmu, jangan sekali-kali menolaknya. Percayalah kalau ketika kamu keluar dari situ, Tuhan akan membawamu ke jenjang lebih tinggi dan kau akan dipakai lebih besar. Ingatlah bahwa zona nyaman bisa membuatmu "terbunuh".
Langganan:
Postingan (Atom)