Suatu ketika Musa pernah mengutus dua belas orang pengintai. Dua belas orang itu ditugaskan untuk melihat keadaan di tanah Kanaan seperti apa tanah itu. Hal itu karena Musa mau memimpin bangsa Israel untuk memasuki tanah itu. Maka sebelum masuk, mereka harus mengetahui keadaan di tanah itu. Itulah latar belakang mengapa Musa mengutus dua belas orang pengintai.
Kedua belas orang itu berangkat. Mereka kemudian menyelidiki dari ujung hingga ujung tanah Kanaan itu. Di sana, tanahnya begitu subur, dikatakan dalam Alkitab, berlimpah susu dan madu. Di sana juga banyak buah anggur yang rimbun, banyak hasil alam yang indah dan enak. Pokoknya, melimpah ruah deh sumber daya alamnya.
Masalahnya, di tanah Kanaan yang begitu berkelimpahan dihuni oleh orang-orang Enak yang seperti raksasa dan memiliki jumlah pasukan yang besar. Mereka juga bengis dan merupakan horor. Mereka tidak mudah dikalahkan.
Beberapa waktu kemudian, sepulang mereka dari pengintaian, kedua belas orang melaporkan apa yang mereka lihat di tanah Kanaan. Sepuluh orang melaporkan kalau tanah itu dihuni orang-orang bengis dan mustahil untuk menguasainya. Mereka bahkan lebay dengan mengatakan hal-hal yang hiperbola. Sialnya lagi, sepuluh orang itu mengatakan kepada seluruh umat Israel sehingga mental dan moral bangsa Israel semakin down.
Mereka mengatakan hal-hal yang hiperbola, yang pesimistis. Mereka membuat orang Israel menjadi lesu, takut dan tidak berani untuk maju, pesimis. Dan inilah biang kerok yang menyebabkan bangsa Israel bersungut-sungut di hadapan Allah. Allah murka sekali. Langsung saja kesepuluh pengintai yang omongannya tidak memberkati ini dibinasakan. Kesepuluh pengintai ini mati.
Sebaliknya, hanya dua orang saja, yakni Kaleb dan Yosua yang tetap hidup. Mengapa? Karena mereka melihat orang-orang Enak itu justru sasaran empuk untuk dihajar. Mereka melaporkan kondisi Kanaan yang baik, yang positif dan berkelimpahan. Mereka bahkan mencoba memberi semangat kepada bangsa Israel dengan mengatakan kalau orang Enak itu sasaran empuk. Mereka berdua percaya dengan penyertaan Tuhan dan janji Tuhan tidak ada yang mustahil. Dasar saja orang Israel yang kurang percaya sehingga bersungut-sungut.
Tapi mereka gagal karena sepuluh lawan dua.
Sobat JINS, apakah Anda salah satu dari sepuluh pengintai itu atau termasuk yang dua?
Apakah Anda melihat kesempatan dalam kesempitan atau melihat celah dalam kesempatan?
Apakah Anda berpikir positif atau negatif?
Apakah Anda mencoba memberikan pengaruh yang baik atau yang buruk kepada orang-orang di sekitar Anda?
Sobat JINS, apabila saat ini Anda termasuk yang sepuluh itu, berarti saat ini Anda sudah "mati". Bukan mati secara fisik tapi mati secara rohani. Semangat Anda tidak ada. Anda hanya akan berkutat di situ-situ saja. Tidak ada promosi, tidak ada peningkatan. Anda sudah stop di situ. Anda sudah "mati"! Ini gejala yang sangat membahayakan.
Sobat JINS, belajarlah dari Kaleb dan Yosua: melihat hal-hal yang positif, memberi dorongan semangat, bukan malah menjatuhkan mental. Seringkali suatu peluang seperti tanah Kanaan. Begitu berkelimpahan, begitu subur, tapi tetap ada resiko-resiko yang harus diambil. Tergantung kita saja yang berpikir positif dan terus maju atau mundur karena resiko-resikonya. Tentunya lakukan semua itu dengan hikmat dan bukan dengan bodoh menerjang maju.
God Bless You...
Kamis, 16 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar