Minggu, 29 Juni 2008

Sesuai atau tidak sesuai?

Apa yang terjadi apabila suatu hari Anda ditawari sebuah tawaran investasi yang menarik tetapi membutuhkan modal yang super besar?

Inilah yang dialami oleh John kemarin. Saat menghadiri sebuah gathering di salah satu cafe di kawasan pusat Surabaya kemarin, John ditawari oleh seorang rekannya untuk menjadi salah satu investor di sebuah network marketing. Tidak tanggung-tanggung, minimal investasinya dipatok seratus juta ke atas!!

Sedangkan latar belakang John adalah seorang karyawan biasa dengan penghasilan per bulan tidak sampai lima juta rupiah.

Tampak investasi tersebut amat sangat menggiurkan. Balik modal hanya dalam kurun waktu sebelas bulan dan penghasilan berikutnya tiga puluh juta per bulan. Namun, sekali lagi kendalanya, modal untuk berinvestasi awal adalah seratus juta! Menjanjikan, namun juga mematikan.

John berpikir keras. Ia sangat ingin mengikuti investasi ini. Selain menjanjikan, investasi ini juga telah diikuti oleh temannya dan ternyata berhasil! Tapi seratus juta!? Uang dari mana!? Pinjam sana sini, uang seratus juta bukan jumlah yang kecil. Kalau pun seratus juta sudah didapat, apakah benar-benar John bisa menjalani usaha ini sehingga akan bisa balik modal dalam waktu singkat?

Pada perjalanan pulang malam setelah pertemuan itu, John berdoa.
John sangat ingin mengikuti investasi itu. Ingin sekali! Tapi apa daya modal tidak ada!?

Di tengah asyiknya John berdoa, terdengar suara...
"AnakKu, engkau begitu ingin untuk bergabung dengan bisnis ini. Namun bolehkah Saya menanyakan beberapa hal kepadamu?"

Sadar itu suara Tuhan, John menjawab, "Tuhan, John ingin ikut bisnis ini. Tapi... apa pertanyaan Tuhan pada John?"

"Apa motivasimu mengikuti bisnis ini?" tanya Tuhan lagi.

"John ingin juga sukses seperti teman John," jawab John.

"Baik. Seratus juta bagiKu adalah hal kecil. Aku bisa menyediakannya dalam sekejap mata. Tetapi, anakKu, sadarkah kamu kalau ikut-ikutan orang itu tidak baik?"

John terdiam.

"Aku tahu, karena Aku adalah Yang Maha Tahu. Selama ini Aku terus memberikan apa yang kamu mau dan apa yang kamu minta. Tapi sadarkah kamu, kalau kamu begini terus, kamu tidak akan bisa menjadi orang besar? Kamu hanya akan meminta dan meminta. Temanmu itu punya apa, kamu selalu minta. Temanmu punya mobil, kamu minta mobil. Dia punya rumah, kamu pun minta rumah."

John terdiam.

"Begitu pula pada malam hari ini. Temanmu punya bisnis dan kamu pun meminta bisnis. Tapi tidakkah kamu bertanya apakah apabila kamu terjun di bisnis ini memang sesuai dengan kehendakKu?" tanya Tuhan lembut.

John terdiam. Dia bagai disambar petir. Pertanyaan Tuhan begitu lembut, namun begitu tajam.
Selama ini John memang suka ikut-ikutan temannya. Temannya punya ini, maka John akan meminta Tuhan untuk memberikannya ini. Temannya punya itu dan John akan merengek pada Tuhan untuk memberinya itu. Dia hanya ikut-ikutan! Selama ini John tidak pernah peduli apakah ini dan itu sesuai atau tidak dengan kehendak Tuhan.

Kemudian Tuhan menyambung, "Selamanya kamu tidak akan menjadi orang besar apabila kamu hanya ikut-ikutan orang lain."

Yakobus 4:15-16
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.

Blogger yang terkasih, berapa banyak dari kita yang menjadi korban mode? Ikut-ikutan orang lain padahal kita belum bertanya pada Tuhan apakah ini sesuai dengan kehendakNya atau tidak. Sama seperti John. Mungkin apabila Tuhan menghendaki John untuk terjun ke dalam bisnis ini, Tuhan akan langsung mengirimkan uang seratus juta padanya dan usahanya akan berjalan dengan sangat lancar.

Tetapi apabila Tuhan tidak menghendakinya, John akan kesulitan mencari modal untuk bisnis tersebut. Apabila sudah dapat pun, usahanya mungkin tidak akan berjalan dengan lancar.

Andalkan Tuhan dalam segala hal. Kalau Tuhan bilang "boleh" maka jalanilah. Kalau Tuhan berkata sebaliknya, maka sebaiknya patuhilah.

Blogger yang terkasih...
Belajarlah untuk peka terhadap suara Tuhan. Belajarlah untuk menyenangkan hatiNya. Belajarlah untuk taat. Karena hanya dengan mengikuti semua rencanaNya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu dan kamu tak akan berkekurangan.

1 komentar:

Just Olive mengatakan...

bener ya.. kdang kita suka maksa TUHAN. Padahal itu blm tentu yg terbaik bagi kita.
Good inspiration..