Rabu, 18 Juni 2008

Kisah Sukses Teman Saya yang Pasti Membuat Anda Cemburu

If you don't go after what you want, you'll never have it. If you don't ask, the answer is always no. If you don't step forward, you're always in the same place.

Pada tahun 1998, ketika saya masih tinggal di rumah lama dan saat itu saya masih kecil, saya bertetangga dengan Ferry, seorang mahasiswa jurusan Kimia di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Mulanya, Ferry terlihat malas dan tidak pernah mengurus kuliahnya. Sehari-harinya hanya di rumah dan mengutak-atik komputer. Ke kampus pun hanya sekali-sekali. Akan tetapi komputer-komputer di rumahnya tidak pernah ketinggalan jaman, selalu model terbaru! Kami berkawan cukup dekat, karena saya selalu penasaran dengan komputer dan segala sesuatu yang berhubungan dengan komputer.

Tahun 2000, saya pindah ke rumah baru sehingga tidak bertemu lagi dengannya.

Lima tahun kemudian tepatnya tahun 2003, saat saya sedang berjalan-jalan di sebuah IT center di Surabaya, secara tidak sengaja saya masuk ke sebuah toko komputer dan ternyata toko itu milik Ferry! Wow! Sebuah toko! Usaha sendiri, katanya.

Beberapa tahun kemudian, tahun 2005, saya juga secara tidak sengaja masuk ke toko Ferry ketika sedang berjalan-jalan di IT center tersebut. Pada saat itu, Ferry sudah menikah dan berkeluarga. Hal itu membuat saya terkejut. Tapi yang lebih mengejutkan lagi adalah, dari sebuah usaha kecil (satu toko) menjadi lima toko komputer dengan target pasar yang berbeda-beda! Satu menjadi lima hanya dalam kurun waktu 2 tahun!

Penasaran, saya pun menanyakan apa kiat suksesnya. Jawabannya pun hanya satu, "Semua itu karena Tuhan." Saat itu, saya merasa biasa-biasa saja dengan jawaban Ferry. Yah, semuanya akan menjawab begitu apabila sedang sukses, pikirku.

Sejak hari itu, saya dan Ferry pun mulai lagi berkawan baik. Hampir setiap minggu apabila saya ada waktu, saya selalu mengunjunginya di tokonya. Dan entah sejak kapan Ferry mulai menggeluti dunia fotografi. Setiap saya datang pasti Ferry selalu memperlihatkan hasil jepretannya dengan bangganya.

Tahun 2006, saya mulai sibuk dengan kuliah saya. Banyak waktu terbuang untuk kuliah dan skripsi saya sehingga saya pun hampir tidak pernah mampir-mampir lagi ke toko Ferry. Ferry juga mungkin terlalu sibuk dengan tokonya sehingga juga jarang-jarang lagi meneleponku. Apalagi saat itu anak keduanya baru saja lahir.

Setahun kemudian, tahun 2007 (atau tepatnya akhir tahun 2006) ketika saya sedang berjalan-jalan juga (kali ini di mall, bukan di IT center seperti biasanya) dan sedang ada pameran wedding di mall yang bersangkutan. karena merupakan hobiku untuk mengunjungi pameran, saya pun masuk ke area pameran perlengkapan pernikahan tersebut.

Ada sebuah stan besar yang didominasi triplek warna hitam yang mencolok, dengan beberapa foto besar dan mewah terpajang. Stan yang sangat menarik perhatian. Stan yang mewah. Dan di sana kulihat (lagi-lagi) Ferry duduk. Kaget dan tidak percaya, kusamperin.

Kami pun duduk dan mengobrol lama. Singkat cerita, dari semua ceritanya, dia sudah menutup semua toko komputernya dan memulai sebuah usaha yang baru: fotografi. Dan tidak tanggung-tanggung, target pasarnya adalah segmen menengah ke atas (itulah mengapa stannya begitu mewah). Dan herannya lagi, usaha yang barusan dirintis tidak sampai setahun ini sudah balik modal! Luar biasa!

Ferry, dari seorang mahasiswa jurusan Kimia, yang dulu kerja menservis komputer rusak, kemudian mempunyai satu usaha yang kemudian berkembang menjadi lima toko. Lima toko tersebut kemudian diubah menjadi modal usaha yang lain, sebuah foto studio mewah dan terkemuka di Surabaya.

Mungkin kita seringkali iri dengan kesuksesan yang dialami Ferry atau orang di sekitar kita. Tetapi yang kita lihat seringkali adalah hasilnya saja. Tak jarang kita mengabaikan perjuangan dan usaha mereka. Berapa banyak empedu yang sudah mereka minum. Berapa banyak kepahitan yang mereka rasakan. Tetapi seorang yang hanya duduk dan diam di tempat tidak akan bisa menjadi seorang yang sukses. Kita perlu mengambil langkah nyata. Bangkit ketika terjatuh. Jangan terlalu berpatokan pada masa lalu. Maju, dan berjuang untuk mendapatkan mimpi dan tujuan kita. Jangan lupa berdoa supaya Tuhan selalu menyertai langkah kita kemanapun kita pergi. God Bless You!!

Tidak ada komentar: