Kemarin (19/06) aku resmi menginjak usiaku yang ke-23. "Dua puluh tiga" jeh! Bukan usia yang muda lagi ini. Serasa waktu cepat sekali berlalu ya. Tak terasa kemaren baru cari kerja sekarang udah ulang tahun lagi...
Dua puluh tiga. Kalo kata orang-orang, sukses itu dimulai pada usia 30. Iya sih, tapi kalo mau sukses umur segitu paling tidak harus dimulai dari sekarang. Umur 23 bukan lagi anak-anak, bukan remaja. Ini adalah masa-masa di mana seorang pria sudah harus beranjak dewasa dan berpikiran matang, memikirkan masa depannya.
Muda, Semangat, Mandiri dan Antusias!!
Dua puluh tiga. Kalo mikirin aku udah umur segitu, sudah siap-siap untuk bekerja dan merintis karir untuk masa depanku. Sering aku mendengar seorang sahabatku berkata, "Mumpung kita masih muda, masih punya tenaga, masih semangat. Kalo ngga sekarang, kapan lagi?"
Hey man! Yang namanya Waktu itu selalu berjalan maju! Yang udah lewat udah ga bisa dikembalikan lagi. Ga mungkin aku bisa kembali lagi ke usia anak tujuh tahun yang masih tergantung pada orang tua! Sekarang waktunya untuk Mandiri, Semangat dan Antusias!! Mumpung masih muda, tunggu apa lagi??
Buah-buah Dua Puluh Tiga
Dua puluh tiga. Artinya udah dua puluh tiga tahun aku hidup di bumi ini ya? Errr....
kalo aku mikirin lagi, flashback singkat, apa-apa aja yang udah kuhasilkan bagi dunia ini.
Ternyata tak banyak. Selama dua puluh tiga tahun aku cuma hidup senang-senang, dimanja orang tua, berfoya-foya, penuh nafsu duniawi. Hampir tidak ada kontribusi yang berarti dariku untuk dunia, Tuhan dan apalagi untuk sesamaku. Semuanya hanya untuk diriku, diriku dan diriku.
hmm... Di usia kedua puluh tigaku ini, aku berkomitmen untuk mengubah diriku menjadi lebih baik. "Belum genap setahun bertobat sudah berangan-angan mengubah dunia dan sesama," pikir orang-orang. tetapi, ya... kita liat aja nanti. Dalam nama YESUS, James akan mengubahkan anak-anak muda blogger, anak-anak muda seluruh Indonesia dan bahkan seluruh dunia. Amin!
Tueeeennngggggkiiuuuu....
Sedari pagi tanggal 19 kemaren, aku udah dapet banyak ucapan selamat dari semua keluarga dan temen-temenku. Ada yang berupa SMS, ada yang nelpon, ada yang ucapan langsung. Bahkan tak hanya dari kalangan teman dan sahabat. Ada juga mantan pendengarku di radio tempatku bekerja dulu, bahkan dari kalangan penyiar sendiri pun tak lupa ultahku di-on air-kan. Beberapa lainnya mengucapkan selamat via friendster. Beberapa saudara gerejaku juga tidak melewatkannya. Di gym tempatku fitness sehari-harinya juga dapat. Yah... seneng banget!! Puol!!
James dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan Terima Kasih yang sebueesaarrr-buesarnyaaa... kepada semua-muanya!!!! Kalian adalah anugerah terindah di dalam hidupku! James tidak akan menyia-nyiakan kalian!
Dan hari itu, James membalas setiap SMS, setiap comment fs dengan unik pada setiap orangnya. Bukan template, bukan satu SMS yang sama. Semua reply SMS dan fsku adalah UNIK dan BERBEDA untuk tiap orangnya. Itu karena James bener-bener berterima kasih untuk setiap perhatian yang diberikan teman-teman semuanya!!
Dikerjain
Tapi semuanya ucapan selamat dari semua teman-temanku belum lengkap tanpa ucapan dari dua orang sahabatku; Romano dan Stevi. Dua orang paling berharga di hidupku sedari pagi nyuekin aku terus!! Kirain si Romano masih marah padaku soal tempo hari! SMS ga dibales, telpon ga diangkat. Stevi juga begitu! Ada apa ini? Apa kalian melupakan ulang tahunku!?!
Jam 7 malam, aku berpikir mungkin mereka akan menyediakan sebuah kejutan untukku. Aku pun pergi ke MSJ gereja dengan hati bersuka dengan harapan akan ada pesta kejutan atau surprise dari temen-temenku. Ternyata? Sepi!!! tidak ada apa-apa!!! Ada apa ini, pikirku?? Dalam hati aku masih terus berharap.
Jam 9 malam aku mulai menelepon Stevi, menanyakan kabarnya dan kalau-kalau ada sesuatu antara aku dan Romano. Stevi juga, lupa sama ultahku! Ngga memberi ucapan sama sekali!! Aku semakin kuatir.
Di tengah kekuatiranku aku menelepon Romano. Dia cuma bilang, "Aku dah mau pulang bro. Sori ya ta putus. Ntar wa bel lagi." Sesingkat itu!!! Tidak ada ucapan!? Lupakah ia!?!? Harapan di dalam hatiku sudah mulai menipis.
Jam 10 malam aku mulai kuatir. Aku kecewa dan depresi karena dua orang yang paling penting dalam hidupku melupakan ulang tahunku. Benar-benar kecewa! Dua orang sahabatku bahkan tidak ingat hari apa ini!?! Dalam hati aku masih terus berharap, tapi harapan itu makin lama makin hilang seiring dengan berjalannya waktu. Sebentar lagi sudah jam 12 malam. Itu artinya sebentar lagi sudah tanggal 20! Dan di mana kedua sahabatku ini???
Di tengah kekecewaan, aku menelepon pemimpinku (cc gembalaku). Aku pun mulai curhat. Mulai dari masalah penyebab keretakan rumah tanggaku (halah) dengan Romano, sampai ujung-ujungnya aku menumpahkan rasa kekecewaanku terhadap Romano dan Stevi.
Ce Andar cuma ngomong, "Sudah saatnya kamu memperbesar kapasitas hatimu. Jangan terlalu sempit. Mungkin ia masih sibuk atau apa sehingga melupakan ultahmu."
Kata-kata sederhana ini menampar aku. Sakit banget! Orang yang selama ini memperhatikan aku, paling peduli sama aku bisa lupa sama ultahku!?!? Kecewa sih... tapi ya mau gimana lagi... Kesibukan; itu alasan paling pas! Bahkan ke sahabat sendiri.
Waktu udah menunjukkan pukul 11 malam. Aku semakin kuatir! 1 jam lagi udah tanggal 20 dan kedua sahabatku belum ada kabar?? Aku sudah pasrah. Sekalipun tak ada kado, tak ada kejutan, paling tidak aku berharap ada ucapan via SMS sudah membuktikan kalau mereka tidak lupa! Di tengah asiknya mengobrol dengan ce Andar, tiba-tiba putus karena pulsaku abis. Bersamaan dengan itu, ada sebuah SMS masuk, "Bro, bisa tolong bukaiN piNtu?" dari Romano.
Cepet-cepet aku turun dan membuka pintu. Ternyata...
Sahabatku yang paling aku kasihi berdiri di luar, membawa sebuah tart ultah kecil di tangan kanannya dan kado di tangan kirinya sambil menyanyikan lagu ulang tahun. Aku terdiam. Ngga bisa ngomong apa-apa! Perasaanku campur aduk! Mau marah, ga tega. Mau nangis, jaim. Mau ketawa, gemanaaa geto! Campur aduk!!
Sesudah itu aku meniup lilin dan sahabatku menyalamiku dan memelukku. Saat itu rasanya aku pengen nangis. Udah kelilipen. Ngga bisa ngomong apa-apa! Aku cuman bilang, "Kejam kau, bro!" tapi hatiku saat itu bahagia sekali!
Romano ketawa-ketawa aja, "kena kau, bro! Kena!" Dia tersenyum puas, setelah ngerjain aku. Sedangkan aku berdiri, antara senang, bahagia dan sedikit jengkel karena mengira sahabatku melupakan ulang tahunku. Tak lama kemudian, Stevi dan Rovin datang juga. Stevi pun tidak lupa, hanya pura-pura lupa. Setelah itu susul menyusul SMS dari beberapa orang terdekatku. Malam itu, kami ngobrol dengan asyiknya sampai jam 1 lewat tengah malam. Duh malunya aku setelah dibuka semuanya. Aku malu juga karena telah menuduh yang bukan-bukan pada dua orang sahabatku yang paling baik!
Malam kemaren, malam paling berkesan untukku. Sahabatku tidak melupakanku. Sahabatku tetep inget ultahku. Bahkan mereka sudah menyiapkan kado jauh-jauh hari sebelumnya. Kena deh aku!
A very Special Thank You I give to Romano & Stevi!! You're my best friends, ever!!! Aku akan memberi kalian yang terbaik di dalam hidupku! Apapun yang terbaik pada diri James, itulah yang akan James berikan! I love you all! You're my very precious diamonds!
Best friends are like diamonds; precious and rare, so I will keep them inside my treasure box in my heart.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar