Senin, 15 Juni 2009

Yudas dan Petrus

Orang cenderung mengatakan bahwa dibandingkan Petrus, dosa Yudas jauh lebih besar di hadapan Allah. Itu sebabnya ia tidak layak untuk diampuni. Pernyataan ini sesungguhnya keliru. Sebab sebesar dan sekecil apapun dosa kita, Allah dapat mengampuninya. Hanya masalahnya apakah si pendosa mau bertobat atau tidak. Demikian juga dengan Petrus dan Yudas. Yang membedakan keduanya bukan besar kecilnya dosa, melainkan pertobatan.

Yudas memang menyesali perbuatannya. Hal itu ditandai dengan mengembalikan uang hasil penjualan Yesus kepada imam-imam dan tua-tua. Sayangnya, bukannya kembali ke jalan Tuhan ia malah memilih untuk mengakhiri hidupnya. Lain halnya dengan Petrus. Setelah tiga kali menyangkal Yesus, ia menyesali segala perbuatannya. Ia pun melarikan diri meninggalkan jati dirinya sebagai murid dan kembali lagi menjadi nelayan. Akan tetapi, ketika Tuhan Yesus menjumpai Petrus setelah kebangkitanNya, Petrus menyerahkan dirinya kembali lagi kepada Tuhan.

Allah memang membenci dosa, tetapi Ia mengasihi orang berdosa. Allah tidak akan membuang orang berdosa yang mau kembali lagi kepadaNya. Allah pasti mau menerima orang yang mau datang kepadaNya, siapa pun kita, tanpa kecuali. Dosa sebesar apapun pasti akan Allah ampuni asal kita mau menyesalinya dan sungguh-sungguh bertobat. Menyesal berarti mengakui bahwa kita bersalah dan berduka karenanya. Sedangkan bertobat artinya mau meninggalkan dosa itu dan menyerahkan diri kepada Allah.

Tidak ada komentar: