Siapa sih yang tidak tahu Mark Zuckerberg. Yaa! dia adalah penemu sekaligus pembuat Facebook.com salah satu jejaring sosial yang dimiati banyak orang. Saat ini pun ia di nobatkan sebagai pemuda terkaya di dunia. Tapi tahukah anda kenapa si Mark ini menamakan site jejaring sosialnya dengan nama facebook.
Kita memang sering menggunakan facebook. Tapi gak pernah tahu facebook itu berasal dari mana. Kalau mau tahu, begini nih ceritanya.
Pada suatu hari Mark jalan-jalan ke Bandung. Dia berniat ke ITB tuk studi banding. Tapi sayangnya, ini perjalanannya yang pertama kali ke sana. Otomatis si mark ini bakalan kesasar.
Maklum waktu itu si mark belom sekaya saat ini. Namanya juga masih mahasiswa. Terus, di tengah kebingungannya menuju ITB, akhirnya ia mencoba bertanya-tanya dengan salah seorang tukang es cendol.
Karena stylenya tampang mahasiswa dan terpelajar, si mark pun berlagak kebingungan. Dia basa-basi beli es cendol tuh abang. "Bang, es cendolnya satu dong".
Nah, sembari menikmati es cendol, si mark pun iseng nanya si abang cendol,"bang tahu gak bang, kalo es cendol abang nih seger dan enak banget."
si abang pun tersenyum dan langsung bales,"ah, si ujang bisa ajah mujinya". Trus si mark bales lagi,"tahu gak bang, kalo abang jualan es cendolnya di ITB bakalan laku keras tuh bang."
Si abang bingung, karena perkataan si Mark tersebut. Mark pun kaget, khawatir salah bicara. Lalu Mark pun minta maaf seraya berkata, " bang, kenapa ada yang salah yah?".
Abang pun menjawab,"ah, si ujang gimana sih, saya kan sejak dolo sampe sekarang emang jualannya di depan pintu gerbang ITB."
Dengan wajah malu si mark ngomong,"ah, yang bener bang. Buktinya apa?".
Si abang negesin,"Ah, si ujang bagimana seh, emangnya gak liat itu ada patung Ganesha (lambang ITB). MUKA BUKU (buka buku--bahasa sunda--) atuh, jaang. Tong malongo wae (jangan bengong ajeh)". si mark (GUBRRAKK!!).
setelah jatuh, mulai saat itu. kata yang terngiang di kepalanya cuman "MUKA BUKU". Sampai pada akhirnya si mark kembali ke negeri asalnya. Setelah selesai membuat site jejaringnya ia pun ingin menamakannya.
Dan tetap, pada waktu itu kata yang terngiang masih "MUKA BUKU", yang filosofinya, kalo ingin tahu sesuatu apapun yah harus buka buku, karena buku itu sumber ilmu dan perlu dibaca dan diketahui isinya.
Namun sayangnya kata "MUKA BUKU" terlalu sundanese banget. Pikir si mark,"ah, gue kan orang bule. Jadi gak ada salahnya kata "MUKA BUKU" gue translit jadi "FACEBOOK".
Jumat, 31 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar