Minggu, 03 Mei 2009

Ehud

Hakim-hakim 3 : 13-30
"Ehud"

Sobat JINS, awal minggu ini JINS mau membahas tentang seorang pahlawan Israel yang mungkin tidak terlalu terkenal bernama "Ehud". Di kisah Hakim-hakim di atas, karena kesembronoan bangsa Israel sehingga menimbulkan murka Allah, maka Allah menghukum mereka di bawah penjajahan raja Moab bernama Eglon.

Tapi karena kebaikan dan belas kasih Allah, akhirnya Allah mengirimkan seorang penyelamat bernama Ehud. Siapakah Ehud sebenarnya? Mari kita kupas satu per satu siapa Ehud ini sehingga dia disebut-sebut pahlawan, dan hikmah apa yang bisa dipetik dari kisahnya.

Singkat cerita, Ehud adalah seorang yang biasanya membawa upeti kepada raja Moab. Ia kemudian ditugaskan oleh Allah untuk membunuh raja Moab dan membebaskan bangsa Israel. Ia seorang yang kidal tapi cerdik. Akhirnya setelah membunuh raja Moab, bangsa Israel pun hidup bebas delapan puluh tahun lamanya. Di sini moral ceritanya bukan kita diajarkan untuk membunuh orang yang tidak kita suka. Tetapi di baliknya ada lebih banyak moral lagi.

Kurir

Pekerjaan Ehud hanya seorang kurir. Ia bukan pengusaha, bukan prajurit, bukan pekerjaan-pekerjaan elit lainnya. Ia hanya seorang kurir (coba bayangkan tukang susu atau pak pos di rumah). Bukan pekerjaan yang bagus! Tapi Tuhan tetap memakai ia luar biasa. Dan dalam misinya, Tuhan tidak mengubahkan dia menjadi orang lain. Ia tetap sebagai kurir, namun dengan pekerjaannya itu ia bisa melaksanakan perintah Tuhan.

Intinya, Tuhan tidak pernah mengubah kita menjadi seseorang yang lain. Tuhan selalu mempergunakan apa yang kita miliki dan melipatgandakannya. Ingat 5 roti dan 2 ikan untuk makan ribuan orang? Yap, Tuhan selalu punya cara untuk mempergunakan apa yang kita miliki untuk kemuliaan kerajaanNya. Tuhan tidak pernah mengubah kita menjadi orang lain untuk menjalankan misiNya.

So, siapapun Anda sekarang, apapun pekerjaanmu, jangan minder. Jangan risih. Apabila kita siap, Tuhan akan menggunakan kita tidak jauh-jauh dari apa yang kita kerjakan sehari-hari.

Kidal

Jaman itu, kidal berarti tidak mempunyai satu keahlian yang khusus. Kidal berarti memakai tangan kiri untuk setiap kebiasaan yang dilakukan oleh tangan kanan pada umumnya. Dan di jaman itu, orang kidal dianggap orang yang biasa-biasa saja, tidak mempunyai keahlian khusus. Begitu pula orang-orang menganggap Ehud waktu itu. Ehud dianggap sebagai orang yang biasa-biasa saja.

Tapi Tuhan beda. Ia mempergunakan ke"biasa-biasa"an Ehud untuk rencanaNya. Lihat saja bagaimana Ehud menempa pedang pendek dan menyembunyikan ke pangkal pahanya. Karena ia kidal, ia tidak ketahuan ketika ada pemeriksaan masuk ke rumah peranginan raja Moab. Ia dengan mudah menusuk dengan tangan kirinya sedangkan musuhnya tidak waspada dengan tangan kirinya.

Di jaman Daud, pasukan elit khusus raja semuanya kidal. Karena prajurit kidal akan membuat prajurit normal dengan tangan kanan kesulitan bertahan sehingga serangan akan mudah masuk. Jadi, kidal adalah anugerah. Kelemahan kita akan dipakai Tuhan luar biasa! Asalkan kita mau dengan baik-baik mendengarkan suaraNya.

Cerdik

Meskipun Ehud hanya seorang kurir yang kelihatannya tidak berpendidikan tinggi, ia cerdik. Di firman Tuhan sudah dikatakan kalau kita harus tulus seperti merpati dan cerdik bagai ular. Lihatlah bagaimana Ehud menyembunyikan pedang pendeknya, bagaimana ketika ia melarikan diri; bagaimana ketika ia mengabarkan misinya sukses dengan meniupkan sangkakala.

Dengan kesemuanya itu, kelemahannya, pekerjaannya, Ehud dipakai Tuhan luar biasa! Ia mampu menyelesaikan misi Tuhan dengan menggunakan semua yang ia punyai. Hingga akhirnya bangsa Israel terbebas delapan puluh tahun lamanya berkat jasanya. Wow...

Sobat JINS, percayakah bahwa Tuhan akan mempergunakan kita seperti Ia mempergunakan Ehud? Ia akan memakai apa yang ada di dalam diri kita dan bukan apa yang tidak kita punyai untuk kemuliaanNya. Ia akan menggunakan kelemahan kita untuk menjadikan sesuatu yang kuat. Ia hebat dan luar biasa karena apapun yang diberikan kepada kita tidak akan sia-sia.

So, sobat JINS, mulai hari ini janganlah rendah diri akan segala kekuranganmu. Minta Tuhan singkapkan apa yang menjadi rencanaNya sehingga semua kelemahan kita jsutru akan menjadi kekuatan kita. Seperti Ehud.

Tidak ada komentar: