Jumat, 20 November 2009
T-H-I-N-K Before You Speak
Yakobus 3:1-12
"Siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia orang yang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya." (Yakobus 3:2)
Berpuluh tahun lalu, seorang pengajar di sebuah sekolah pendidikan guru di Jakarta menasihati para muridnya agar memutar lidah tiga kali dalam mulut sebelum mengucapkan sesuatu jika sedang marah. Maka, akan terjadi sesuatu yang lucu di mulutnya, sehingga ia akan terhindar dari kata-kata kasar. Menurut si pengajar itu, itu adalah pengalaman pribadinya. Dulu sebelum mempratikkan metode ini berulang kali, ia mengaku sebagai orang yang pemarah.
Ketika sedang marah, mulut kita dapat mengeluarkan perkataan yang kasar hanya demi melampiaskan kemarahan tersebut. Padahal sesungguhnya perkataan kasar tak meredakan kemarahan tetapi justru menyulutnya menjadi semakin besar. Itu sebabnya Yakobus dengan tegas meminta supaya kita mengendalikan setiap perkataan yang diucapkan oleh lidah. Memasangkan "kekang" pada lidah seperti kuda agar khususnya ketika sedang marah, kita tetap mengawasi setiap hal yang terucap. Apalagi, siapa pun kita, sesungguhnya merupakan "guru" atas orang-orang di sekeliling kita (ayat 1); panutan bagi orang lain.
Sebuah pesan praktis pernah saya dapatkan dari seorang hamba Tuhan yang mengajarkan tentang THINK (berpikirlah) sebelum berbicara. Yakni sebuah rangkaian langkah untuk menguji perkataan kita:
Is it:
True? (Apakah benar?)
Honorable? (Apakah patut dihargai?)
Inspiring? (Apakah menginspirasi orang lain?)
Necessary? (Apakah perlu?)
Kind? (Apakah baik?)
Biarlah setiap perkataan kita berkenan pada Tuhan dan tidak mengucapkan apa yang seharusnya tidak perlu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar