Kamis, 28 Mei 2009

Dragonboat Festival

Tiga hari ini semua kerjaan kantorku yang berhubungan dengan supplier Taiwan dan China tersendat. Mengapa? Soalnya semua kantor dan produksi di kedua negara ini sedang libur memperingati Festival Kapal Naga atau Dragonboat Festival.

Sebenarnya apa sih Festival Kapal Naga itu?

Dalam bahasa Cina, perayaan ini disebut Duan Wu Jie. Perayaan ini ditandai dengan makan bakcang dan festival perahu naga. Bahkan keturunan Tionghoa di Indonesia pun secara tidak langsung merayakannya dengan makan bakcang. Trus, kenapa festival ini diperingati dengan makan bakcang? Berikut kisahnya.

Ceritanya, pada jaman dahulu kala, ada seorang menteri yang sangat mencintai negara dan kerajaannya. Ia sangat peduli dengan rakyatnya dan sangat mengasihani mereka. Ia selalu peduli dengan kebutuhan rakyatnya bahkan melebihi perhatian sang kaisar kepada rakyatnya.

Suatu ketika, ada seorang mediator dari negeri tetangga datang ke kerajaan itu dan menawarkan kerja sama. Raja kerajaan itu memutuskan untuk mempertimbangkan dan membicarakan hal itu lebih lanjut. Menteri yang sangat mencintai kerajaannya itu meminta raja untuk tidak menerima tawaran kerja sama itu. Ia sebelumnya sudah mencium ada skandal di balik kerjasama itu. Raja kerajaan lain akan menjajah kerajaannya apabila tawaran kerjasama itu diterima.

Menteri itu terus meminta raja untuk tidak menerima tawaran itu, tapi raja itu akhirnya menerima tawaran untuk bekerja sama. Alhasil, tak lama kemudian kerajaan itu dijajah. Pada jaman penjajahan itu, semua rakyatnya menderita. Perbudakan di sana sini. Aset kerajaan diambilalih semua. Semua rakyatnya dipekerjakan seperti budak. Tidak ada yang hidup nyaman. Kerajaan itu hancur!

Menteri yang sangat mencintai negaranya mengadakan pemberontakan. Namun malang, ia dibunuh kemudian dan mayatnya dibuang ke sungai. Rakyat yang melihat hal itu, merasa sedih. Dan untuk mencegah supaya mayat menteri itu tidak dimakan ikan-ikan yang ada di sungai itu, rakyat sekitar membuat bakcang dan dilempar ke sungai itu supaya ikan-ikan memakan bakcang dan bukan mayatnya.

Perayaan itu dilakukan sampai sekarang. Oleh sebab itu, festival perahu naga selalu diadakan di sungai dan juga ditandai dengan makan bakcang untuk mengenang jasa dari menteri itu.

Selasa, 26 Mei 2009

20 Things To Remember

Twenty Things to Remember

1. Faith is the ability to not panic.

2. If you worry, you didn't pray. If you prayed, don't worry

3. As a child of God, prayer is kind of like calling home every day.

4. Blessed are the flexible, for they shall not be bent out of shape.

5. When we get tangled up in our problems, be still. God wants us to be still so He can untangle the knot.

6. Do the math. Count your blessings.

7. God wants spiritual fruit, not religious nuts.

8. Dear God: I have a problem. It's me.

9. Silence is often misinterpreted, but never misquoted.

10. Laugh every day -- it's like inner jogging.

11. The most important things in your home are the people.

12. Growing old is inevitable, growing up is optional.

13. There is no key to happiness. The door is always open. Come on in.

14. A grudge is a heavy thing to carry.

15. He who dies with the most toys is still dead.

16. We do not remember days, but moments. Life moves too fast, so enjoy your precious moments.

17. Nothing is real to you until you experience it; otherwise it's just hear say.

18. Its all right to sit on your pity pot every now and again. Just be sure 20 to flush when you are done.

19. Surviving and living your life successfully requires courage. The goals 20 and dreams you're seeking require courage and risk- taking. Learn from the turtle, it only makes progress when it sticks out it's neck.

20. Be more concerned with your character than your reputation. Your character is what you really are, while your reputation is merely what others think you are.

Selasa, 19 Mei 2009

I Love You

When U Were Only 5 Yrs Old
I Said I Love U...
U Asked Me: "What Is It?"

When U Were 15 Yrs Old
I Said I Love U...
U Blushed.. U Look Down And Smile.

When U Were 20 Yrs Old
I Said I Love U...
U Put Ur Head On My Shoulder And Hold My Hand...
Afraid That I Might Disappear...

When U Were 25 Yrs Old
I Said I Love U...
U Prepare Breakfast And Serve It In Front Of Me, And Kiss My Forhead and Said: "U Better Be Quick, It's Gonna Be Late..."

When U Were 30 Yrs Old
I Said I Love U...
U Said: "If U Really Love Me, Please Come Back Early After Work…"

When U Were 40 Yrs Old
I Said I Love U...
U Were Cleaning The Dining Table And Said: "Ok Dear, But It's Time For U To Help Our Child With His/Her Revision..."

When U Were 50 Yrs Old
I Said I Love U…
U Were Knitting And U Laugh At Me...

When U Were 60 Yrs Old
I Said I Love U...
U Smile At Me…

When U Were 70 Yrs Old
I Said I Love U...
We Sitting On The Rocking Chair With Our Glasses On.
I'm Reading Your Love Letter That U Sent To Me 50 Yrs Ago.
With Our Hand Crossing Together…

When U Were 80 Yrs Old
U Said U Love Me!
I Didn't Say Anything But Cried...

That Day Must Be The Happiest Day Of My Life!
Because U Said U Love Me!!!

Please Appreciate Your Loved Ones…
Say "I Love You" To Them When U Have The Chance Now!!!

Minggu, 17 Mei 2009

Tujuh Keajaiban Manusia

1. The Golden Ratio
Setiap bagian tubuh manusia ternyata merupakan hitungan matematika. Believe it or not, Fibonacci numbers yang kita jumpai di buku Da Vinci Code, ternyata juga ada di tubuh kita sendiri. Bilangan Phi (1:1,618) adalah angka yang akan kita dapatkan setiap kali kita mengukur setiap inci tubuh kita. Coba deh perhatikan ruas jari tangan kita. Ruas kedua dari ujung berukuran 1,618 kali lebih panjang dari ruas terujung, begitu seterusnya. Rumus phi ini juga kita temui di wajah kita. Panjang hidung kita berbanding 1:1,618 dibanding lebar mulut dari ujung ke ujung. Gigi terdepan dengan gigi di sebelahnya juga berukuran 1,1618 kali lebih besar. Inilah yang disebut dengan The Golden Ratio.

2. Sidik Lidah
Selain sidik jari, ternyata lidah kita juga mempunyai pattern unik yang tidak dimiliki orang lain. Hmm, jangan-jangan di masa depan kita akan bikin paspor dengan sidik lidah, nih. Hehehe…

3. Hidup dan Mati
Saat kita membaca tulisan ini, sebenarnya sedang ada sekitar 50 ribu sel yang mati di dalam tubuh kita. Tapi, di saat yang sama, lahir pula 50 ribu sel baru yang menggantikannya (kecuali di otak, yang tidak bisa menumbuhkan sel baru). Wow, ternyata tubuh kita aktif banget, ya? Di saat yang sama, untuk mencerna isi kalimat ini, pesan tersebut disampaikan ke otak dengan kecepatan mencapai 250 mil per jam!

4. Tempat Tinggal Bakteri
Satu orang manusia mempunyai organisme hidup yang lebih banyak daripada jumlah seluruh manusia di bumi. Soalnya, dalam 1 inci tubuh manusia, ternyata merupakan tempat tinggal bagi kira-kira 32 juta bakteria!

5. Kepanasan atau Kedinginan
Pernah makan makanan panas dan dingin, kan? Seberapa pun panas atau dinginnya makanan tersebut, tapi lidah kita masih bisa menerimanya, tuh. Hal ini disebabkan karena mulut kita menyesuaikan suhu makanan tersebut menjadi suhu normal, sehingga akhirnya bisa kita telan. Maksudnya, si mulut akan mendinginkan si makanan panas, dan menghangatkan si makanan dingin. Wah, ternyata mulut kita tak ubahnya seperti microwave dan kulkas, nih.

6. Anti Keriput
Selain bisa menghilangkan stress, ternyata tertawa juga bisa menguatkan sistem kekebalan tubuh, lho. Dan, menurut penelitian, anak-anak tertawa sekitar 300 kali setiap harinya, sementara orang dewasa cuma 15-100 kali saja tertawa. Ck ck ck, apa hidup mereka sedemikian beratnya, ya? Hehehe… Dan, nggak heran juga kalau orang dewasa itu jadi cepat terlihat tua. Soalnya, setiap 2000 kali wajah kita berkerut (misalnya karena kesal atau cemberut), maka muncullah segaris keriput. Makanya, jangan malas tertawa!

7. Self-healing
Tubuh kita ternyata tak ubahnya seperti Claire Bennet di serial Heroes yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Soalnya, setiap luka kita pasti akan sembuh, dan tubuh kita mempunyai ”keajaiban” untuk membentuk bagian tubuh yang baru. Misalnya nih, kaki kita terluka dalam karena tersandung batu. Lama-kelamaan, sel-sel di tubuh akan membentuk jaringan daging dan kulit baru untuk menutupi bekas luka tersebut. Namun demikian, ternyata ada satu bagian tubuh yang nggak bisa menyembuhkan dirinya sendiri lho, yaitu gigi. Kalau gigi tetap kita copot, jangan harap akan tumbuh gigi baru.

Jumat, 15 Mei 2009

Mujizat Nyanyian Seorang Kakak

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee , USA . Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik.

Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu. Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!
Mami, ... aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.
Mami, ... aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.
Mami, ... aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta
Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.
Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.
Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya
masih hidup! Ia d ice gat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster.... suster tak mau tahu; ini peraturan!
Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi!
Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.
Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul
maut. Michael menatap lekat adiknya ... lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring
"... You are my sunshine, my only sunshine,
you make me happy when skies are grey ..." Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.
You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya
dengan tajam dan terus, ... terus Michael! teruskan sayang! ... bisik ibunya ... The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands
... dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur ... I'll always love you and make you happy, if you will
only stay the same ... Sang adik kelihatan begitu tenang ... sangat tenang.
Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan ... adiknya kelihatan semakin tenang, relax dan damai ... lalu tertidur
lelap.
Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja
ia saksikan sendiri.
Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu
ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh
amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.
Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut
kecil si Michael untuk mengatakan "How much I love you".
Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil
bagiNYA bila IA menghendaki terjadi.
Note:
Kadang hal-hal yang menentukan, dalam diri orang lain ...
Datang dari seseorang yang kita anggap lemah ...
Hadir dari seseorang yang kita tidak pernah perhitungkan ...
Peace & Love
_,_.___
Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku. (Mazmur 119:143)

Rabu, 13 Mei 2009

11 Sikap

"Sebelas Sikap yang Menjadi Penyumbang Kegagalan Terbesar dalam Pekerjaan"

1. Arogansi: merasa diri paling benar dan yang lain salah
2. Melograma: selalu ingin menjadi pusat perhatian
3. Volatility: sulit ditebak, bersikap sesuai mood-nya
4. Excessive Caution: takut mengambil keputusan
5. Habitual Distrust: sikap yang selalu curiga kepada orang lain
6. Aloofness: sulit dihubungi dan berkomunikasi dengan orang lainRata Penuh7. Mischievousness: peraturan dibuat untuk dilanggar
8. Eccentricity: selalu ingin berbeda, sehingga terkadang dianggap aneh oleh orang lain
9. Passive Resistance: tidak yakin dengan apa yang dia katakan
10. Perfectionism: kebanyakan dianggap salah, hanya sedikit yang benar
11. Eagerness to please: mengejar popularitas dalam setiap situasi SUKSES

Jalan menuju sukses TIDAK lurus
Ada tikungan yang bernama kegagalan
Bunderan yang bernama kebingungan
Tanjakan yang bernama teman
Lampu merah yang bernama musuh
Lampu kuning yang bernama keluarga
Engkau akan mengalami ban kempes bernama pekerjaan
TETAPI BILA engkau memiliki ban serep bernama niat yang teguh dan mesin yang bernama ketekunan
Anda Akan bisa berhasil

Kamis, 07 Mei 2009

Besi & Air

Ada2 benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air.
Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri.
Ia sering menyombong kepada sahabatnya :
"Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak"
Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.
Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana .
Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang"
Besi dan air pun mulai berlomba :
Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.
Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.
Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini.
Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.
Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua.
Score air dan besi 2 : 0
Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua
besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"
Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan.
Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0
RENUNGAN SINGKAT :
Jadikanlah hidupmu seperti air
Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras.
Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.
Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia.
Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa.
Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap (Inilah Mujizat )
Believe it friend.....! !!!

Rabu, 06 Mei 2009

Serabi

Siang hari di Surabaya kemarin, cuaca yang panas dan sangat gerah, membuatku kepingin untuk mencari minuman yang segar-segar. Ditambah perut yang lapar, wah, jadi semakin kepingin untuk makan sesuatu yang segar-segar juga. Pilih sana pilih sini, akhirnya saya memutuskan untuk makan serabi di bilangan kampus ITS.

Dulu ketika waktu saya masih kuliah di sana, ada sebuah mobil boks yang menjual serabi solo di pinggir jalan. Rasa serabinya enak. Bumbunya juga mantap. Dan saya termasuk salah seorang langganannya. Kini setelah sekian tahun saya bekerja dan jarang melewati kawasan kampus saya itu, baru saya ke sana setelah sekian lama.

Eh ternyata tukang serabi itu sudah tidak jual lagi. Selidik punya selidik, tukan serabi yang biasa jualan di pinggir jalan itu sudah punya satu warung sendiri. Tanpa pikir panjang akhirnya saya masuk ke sana dan memesan seporsi serabi.

Hmmm pasti lezat, pikirku, setelah sekian tahun tidak makan. Tapi alangkah kecewanya diriku ketika saya memakan serabi itu. Rasanya sudah berubah. Tidak begitu enak, tidak lagi renyah seperti dulu. Ada sesuatu yang salah dengan serabi itu. Bumbunya pun sepertinya "lain". Wah, harapanku untuk mengulangi masa-masa kuliahku dulu sepertinya harus kandas.

Malam harinya ketika saya bercakap-cakap dengan sahabatku, entah kenapa timbul suatu persitegangan di antara kita. Pembicaraan kami berlangsung agak panas. Sahabatku menegur saya dengan sedikit keras. Ia berkata kalau saya sudah berubah. Saya kini sombong karena telah berada di atas dan sekarang saya meremehkan orang-orang yang di bawah saya.

Diessh.. kepala saya bagai dihantam palu godam. Saya teringat lagi akan serabi yang saya makan siang hari itu. Rasanya sudah berbeda, sudah tidak enak. Padahal dulu enak sekali dan membuat saya ketagihan. Mengapa rasa serabi itu berbeda? Apa karena tukang serabi itu sudah sukses dan tidak berjualan lagi dengan mobil boks butut dan sekarang sudah buka warung sendiri?

Saya mulai sadar, ibaratnya saya seperti serabi itu. Dulu ketika saya belum punya apa-apa, saya begitu sederhana. Begitu lepas, bisa bergaul dengan siapa pun. Semua teman-teman saya bisa tertawa lepas mendengar gurauanku. Saya bisa bergaul dengan siapa saja.

Tapi kini... saya sudah banyak berubah. Saya sudah cukup sukses, dan saya mulai jatuh ke dalam dosa kesombongan. Kini setiap kata-kata yang saya ucapkan terdengar seperti ungkapan ketinggi-hatian yang merendahkan orang lain. Saya sudah mulai sombong. Teman-teman di dekat saya pun sudah mulai muak dengan segala kesombongan saya. Apa yang kini saya ucapkan seolah menjadi batu sandungan buat mereka.

Dan mungkin juga karena saya sekarang sudah terbiasa makan di restoran, makan serabi di warung membuat rasa serabi itu terasa biasa-biasa saja.

Dan malam itu, sahabat saya menegurku. Saya sadar, siapapun dan dalam keadaan apapun, saya adalah saya. Saya tidak boleh berubah menjadi lebih buruk. Saya tidak boleh sombong karena pada dasarnya saya bukan siapa-siapa. Dengan segala berkat dan karunia yang Tuhan percayakan padaku, sangat memungkinkan membuat saya jatuh dalam dosa kesombongan. Dan saya memang telah jatuh.

Kini saya disadarkan Tuhan lewat sepiring serabi. Dan saya harus bangkit kembali, keluar dari liang kesombongan saya. Saya harus sadar kalau semua kesuksesan yang kumiliki saat ini hanya titipan dari Tuhan. Tidak lebih! Justru saya harus menggunakan apa yang saya miliki untuk memberkati orang lain dan bukan menjadi batu sandungan. Kiranya teman-temanku memaafkan saya akan segala kesombonganku. Saya berjanji akan berubah dan kembali lagi menjadi saya yang sederhana seperti dulu lagi.

Kini setiap kali saya mulai sombong, saya akan teringat kisah saya tentang serabi ini.

Senin, 04 Mei 2009

Alasan

Musim kontes sudah berakhir. Ahh.. leganya. Tidak usah diet yang superketat lagi. Waktunya untuk makan bebas namun terkendali. Latihan beban pun tidak usah dipaksakan berat dan dua sesi sehari lagi. Setelah dua bulan lebih menjalani diet yang menyiksa dan menderita, latihan yang tidak tanggung-tanggung beratnya, akhirnya hasilnya terlihat juga. Bentuk tubuh yang lebih bagus, tubuh yang lebih sehat, perut yang sixpack dan juga otot-otot tubuh yang mulai terlihat.

Di akhir musim kontes ini, saya memetik banyak pelajaran menarik. Salah satunya yang mau saya sharingkan hari ini adalah "alasan". Manusia punya kecenderungan sifat tidak mau kalah, dan kalau sudah kalah, tidak mau mengaku kalah, alias tidak sportif mengakui kekalahannya.

Ada satu cerita menarik dari teman saya. Dia sudah mempersiapkan untuk mengikuti ajang body contest ini sejak dua bulan lalu. Dengan berbagai persiapan, ia melakukan diet, latihan keras, suplemen fitness dan semuanya sudah ia persiapkan dengan sebaik-baiknya. Bahkan ketika ada retret di luar kota, teman saya ini sampai bela-belain bawa telur dan abon untuk menu dietnya, alias dietnya tidak boleh bolong sekalipun retret. Wuih... niatnya patut diacungi jempol.

Tetapi entah apa yang salah dari pada dirinya, badannya tidak menjadi semakin bagus malah semakin hancur. Entah salah diet, kurang istirahat atau salah latihan, yang jelas bentuk fisik tubuhnya menurun. Setahu saya, teman saya itu sangat keras kepala dan sulit mendengarkan masukan-masukan dari teman-temannya. Dia selalu menganggap dirinya paling benar!

Hasilnya, kontes tahun ini teman saya itu tidak mendapatkan apa-apa. Tidak lolos ke babak semifinal apalagi lolos audisi. Wah.. saya tahu ini salah satu kekecewaan paling besar yang dia pernah alami. Dua bulan persiapan yang superketat, semua penderitaan yang ia lewati, usaha yang keras, dan tak terhitung lagi uang yang dihabiskan. Wah... Saya turut bersedih dan terdorong untuk menghiburnya.

Tapi niatanku langsung berubah menjadi antipati mendengar jawabannya. Jawabannya seperti ini, "Lha.. ngapain musingin aku? Orang aku sendiri ga niat koq ikutan yang kayak begituan."

What the...??!? Ga niat!? Alasan macam apa itu?!? Alasan yang sangat-sangat tidak sportif. Kalau emang dia ga niat, kenapa sampai bela-belain bawa abon dan telor waktu retret dan makannya lain sendiri? Kalau memang ga niat, kenapa sampai latihan dua kali sehari??? Mengapa tidak langsung jujur mengakui kalau ada yang salah dengan dirimu, dan kamu menyadarinya dan akan memperbaiknya, dan kamu berjanji akan berusaha lebih keras tahun depan?? Mengapa harus memberikan alasan-alasan yang tampaknya membenarkan dirimu? Apa kamu tidak mau mengaku kalah? Malukah dirimu sehingga kamu membuat satu paradigma yang tampaknya membenarkan?

Itulah manusia, apalagi manusia cowok! Punya satu kebiasaan yang buruk yang tidak mau mengaku kalah. Selalu mencari-cari alasan kalau sudah kalah. Ya ini lah ya itu lah. Mengkritik orang yang menang dan mencari-cari celahnya. Mengapa tidak dengan sportif mengakui, "Ya, orang itu lebih baik daripada aku. Dan memang aku kurang persiapan. Tahun depan aku coba lagi dan aku pasti bisa lebih baik!" Bukankah kita harus sportif?

Sobat JINS, apabila saat ini Anda sering bertingkah seperti teman saya itu, selalu mencari-cari alasan, tidak mau mengaku kalah, dan tidak sportif, maka (maaf) Anda tidak pantas disebut seorang pria/wanita yang dewasa secara kerohanian. Anda tak lebih dari seorang yang bermimpi, menganggap diri sendiri paling hebat dan seharusnya Anda yang menang. Anda kekanak-kanakan!

Akuilah segala kelemahanmu di hadapan Tuhan. Minta Ia memakai segala kelemahanmu dan mengubahnya menjadi kekuatanmu. Perbaiki apa yang salah. Jangan lari dari kenyataan. Jangan selalu berdalih dan beralasan. Temukan kelemahanmu, perbaiki dan jadilah pemenang! Tuhan memberkati.

Minggu, 03 Mei 2009

Ehud

Hakim-hakim 3 : 13-30
"Ehud"

Sobat JINS, awal minggu ini JINS mau membahas tentang seorang pahlawan Israel yang mungkin tidak terlalu terkenal bernama "Ehud". Di kisah Hakim-hakim di atas, karena kesembronoan bangsa Israel sehingga menimbulkan murka Allah, maka Allah menghukum mereka di bawah penjajahan raja Moab bernama Eglon.

Tapi karena kebaikan dan belas kasih Allah, akhirnya Allah mengirimkan seorang penyelamat bernama Ehud. Siapakah Ehud sebenarnya? Mari kita kupas satu per satu siapa Ehud ini sehingga dia disebut-sebut pahlawan, dan hikmah apa yang bisa dipetik dari kisahnya.

Singkat cerita, Ehud adalah seorang yang biasanya membawa upeti kepada raja Moab. Ia kemudian ditugaskan oleh Allah untuk membunuh raja Moab dan membebaskan bangsa Israel. Ia seorang yang kidal tapi cerdik. Akhirnya setelah membunuh raja Moab, bangsa Israel pun hidup bebas delapan puluh tahun lamanya. Di sini moral ceritanya bukan kita diajarkan untuk membunuh orang yang tidak kita suka. Tetapi di baliknya ada lebih banyak moral lagi.

Kurir

Pekerjaan Ehud hanya seorang kurir. Ia bukan pengusaha, bukan prajurit, bukan pekerjaan-pekerjaan elit lainnya. Ia hanya seorang kurir (coba bayangkan tukang susu atau pak pos di rumah). Bukan pekerjaan yang bagus! Tapi Tuhan tetap memakai ia luar biasa. Dan dalam misinya, Tuhan tidak mengubahkan dia menjadi orang lain. Ia tetap sebagai kurir, namun dengan pekerjaannya itu ia bisa melaksanakan perintah Tuhan.

Intinya, Tuhan tidak pernah mengubah kita menjadi seseorang yang lain. Tuhan selalu mempergunakan apa yang kita miliki dan melipatgandakannya. Ingat 5 roti dan 2 ikan untuk makan ribuan orang? Yap, Tuhan selalu punya cara untuk mempergunakan apa yang kita miliki untuk kemuliaan kerajaanNya. Tuhan tidak pernah mengubah kita menjadi orang lain untuk menjalankan misiNya.

So, siapapun Anda sekarang, apapun pekerjaanmu, jangan minder. Jangan risih. Apabila kita siap, Tuhan akan menggunakan kita tidak jauh-jauh dari apa yang kita kerjakan sehari-hari.

Kidal

Jaman itu, kidal berarti tidak mempunyai satu keahlian yang khusus. Kidal berarti memakai tangan kiri untuk setiap kebiasaan yang dilakukan oleh tangan kanan pada umumnya. Dan di jaman itu, orang kidal dianggap orang yang biasa-biasa saja, tidak mempunyai keahlian khusus. Begitu pula orang-orang menganggap Ehud waktu itu. Ehud dianggap sebagai orang yang biasa-biasa saja.

Tapi Tuhan beda. Ia mempergunakan ke"biasa-biasa"an Ehud untuk rencanaNya. Lihat saja bagaimana Ehud menempa pedang pendek dan menyembunyikan ke pangkal pahanya. Karena ia kidal, ia tidak ketahuan ketika ada pemeriksaan masuk ke rumah peranginan raja Moab. Ia dengan mudah menusuk dengan tangan kirinya sedangkan musuhnya tidak waspada dengan tangan kirinya.

Di jaman Daud, pasukan elit khusus raja semuanya kidal. Karena prajurit kidal akan membuat prajurit normal dengan tangan kanan kesulitan bertahan sehingga serangan akan mudah masuk. Jadi, kidal adalah anugerah. Kelemahan kita akan dipakai Tuhan luar biasa! Asalkan kita mau dengan baik-baik mendengarkan suaraNya.

Cerdik

Meskipun Ehud hanya seorang kurir yang kelihatannya tidak berpendidikan tinggi, ia cerdik. Di firman Tuhan sudah dikatakan kalau kita harus tulus seperti merpati dan cerdik bagai ular. Lihatlah bagaimana Ehud menyembunyikan pedang pendeknya, bagaimana ketika ia melarikan diri; bagaimana ketika ia mengabarkan misinya sukses dengan meniupkan sangkakala.

Dengan kesemuanya itu, kelemahannya, pekerjaannya, Ehud dipakai Tuhan luar biasa! Ia mampu menyelesaikan misi Tuhan dengan menggunakan semua yang ia punyai. Hingga akhirnya bangsa Israel terbebas delapan puluh tahun lamanya berkat jasanya. Wow...

Sobat JINS, percayakah bahwa Tuhan akan mempergunakan kita seperti Ia mempergunakan Ehud? Ia akan memakai apa yang ada di dalam diri kita dan bukan apa yang tidak kita punyai untuk kemuliaanNya. Ia akan menggunakan kelemahan kita untuk menjadikan sesuatu yang kuat. Ia hebat dan luar biasa karena apapun yang diberikan kepada kita tidak akan sia-sia.

So, sobat JINS, mulai hari ini janganlah rendah diri akan segala kekuranganmu. Minta Tuhan singkapkan apa yang menjadi rencanaNya sehingga semua kelemahan kita jsutru akan menjadi kekuatan kita. Seperti Ehud.